Kak Jeno atau Kak Nono?

5.2K 562 11
                                    

Saat ini dokter sedang memeriksa Navia dan jika kondisinya memungkinkan Navia bisa pulang dari rumah sakit hari ini.

"Dada kamu udah gk sakit lagi kan? Trus kepalanya masih suka sakit gk?" Tanya dokter yang menangani Navia.

"Udah enggak dok, dada saya udah gk sakit trus kepalanya juga udah agak mendingan"

"Nah saya rasa keadaan Navia sudah baik dan sudah bisa untuk keluar dari sini. Tapi ingat, jangan lepas obatnya dulu karena jantung baru Navia masih dalam proses penyesuaian diri, dan saya harap dokter Lulu bisa lebih menjaga Navia lagi, jangan sampai Navia kelelahan atau memikirkan hal berat, jangan juga buat dia terkejut karena itu bisa fatal akibatnya" Ujar dokter tersebut panjang lebar.

"Baik dok, dan kalau boleh tahu kapan jadwal cek up Navia?" Tanya Lulu

"Ah untuk cek up Navia bisa datang setiap minggu pukul 9 pagi dan jika keadaannya sudah sangat baik mungkin jadwalnya bisa 1 kali dalam sebulan"

"Baiklah dok, terimakasih informasinya" Ujar Sehun.

"Kalau begitu saya permisi dulu, dan suster bisa melepas infus Navia" Ujar dokter tersebut lalu keluar dari ruang rawat Navia.

"Nana denger kata dokter kan? Jangan capek-capek yaa, obatnya juga jangan sampe lupa. Bunda gk mau kamu kenapa-napa" Ujar Lulu sambil membantu suster melepas infus Navia.

"Iya ihh bunda bawel, Nana gk bakal buat bunda khawatir lagi"

"Nana, mommy boleh sering ketemu sama kamu kan?" Tanya Windy dengan wajah sendunya.

"Boleh kok, Mommy Windy sering-sering main ke rumah Nana aja, atau kalo engga Nana yang ke bandung"

"Kamu mending pemulihan dulu Na, kalau udah sembuh total baru main ke Bandung yaa" Ujar Rena.

"Ishh Nana udah sembuh kok kak Rena gk usah khawatir"

Senyum tulus Navia membuat Windy dan Yuta tidak bisa menahan tangis mereka.

"Kamu yang baik yaa sama bunda Lulu, jangan nakal hiks... Mommy sayang kamu Na" Ucap Windy lalu memeluk Navia.

Sedangkan Yuta dan Rena hanya melihat dengan senyum getir.

"Eh Mommy kenapa nangis, udah nangisnya lagian Nana udah gak papa hehe" Ujarnya sambil menghapus air mata Windy.

"Ekhem ayo pulang, barang-barangnya biar Daddy sama ayah yang bawa, mba Lulu sama Windy bantu Nana jalan aja" Ucap Yuta.

Dengan segera Yuta mengambil beberapa tas yang berisi pakaian Navia dan langsung pergi keluar ruangan.

***

"Ayo turun" Ujar Lulu sambil Membantu Nana keluar dari mobil.

Di belakang mobil mereka sudah ada mobil Yuta yang membawa beberapa barang Nana selama di rumah sakit.

"Eh Dokter Lulu lama enggak keliatan kemana aja?" Sapa seseorang dari rumah seberang.

"Habis dari rumah sakit Tyas, bentar yaa. Rena ini bantuin Nana ke kamarnya dulu bunda mau ngobrol sama tante Tyas"

Rena dengan sigap langsung membantu Nana berjalan menuju kamarnya.

"Dia siapa Dokter? Aku baru liat" Ujar Tyas.

"Dia anakku" Ujar Windy yang juga ikut berkumpul disana

"Eh bukanya anak kamu itu Rena doang yaa Win? Aku kok baru tau yang ini?" Jawab Tyas bingung.

Mendengar jawaban Tyas membuat Lulu sedikit geram namun Sehun berhasil menenangkannya.

"Windy emang jarang ngomongin Nana sih jadi wajar lah, dan Tyas kamu nanti tolong jangan bilang kalau Nana itu anaknya Windy yaa" Ucap Sehun.

"Loh kenapa?"

"Nana bakal tinggal sama aku Ty, dan dia itu hilang ingatan, yang dia tau aku dan Sehun orang tua kandungnya jadi aku minta jangan kasi tau dia yaa" Ujar Lulu.

"Ah jadi begitu, baiklah aku harap Nana cepat sembuh"

"JENO!!" Teriakan Rena mengalihkan kelima orang tua yang sedang mengobrol di depan mobil.

Dapat mereka lihat Rena yang berusaha memanggil Jeno namun Jeno sama sekali tidak menggubrisnya dan langsung masuk ke rumah.

"Hubungan mereka kenapa jadi seperti ini" Ujar Windy lirih.

"Sudahlah itu urusan anak muda, kita hanya perlu berdoa untuk kebaikan mereka saja, dan Dokter Lulu mau menyekolahkan Nana dimana kalau boleh tahu? Kalau bisa sekolahkan saja di tempat yang sama dengan Jeno, biar sekalian Jeno mengawasinya" Ujar Tyas

"Wahh ide yang bagus juga aku tidak perlu khwatir jadinya"

Dan obrolan kelima orang tersebut terhenti karena teriakan Nana dari lantai atas, tepatnya dari jendela kamarnya.

"KAKAK NGAPAIN BUKA BAJU!!!!" Teriaknya heboh dan disana dapat dilihat Navia sedang melihat dari jendela kamarnya yang berhadapan langsung dengan jendela kamar Jeno.

"LO NGAPAI DISANA?!!! NGINTIPIN GUA??!!" Sahut Jeno gak kalah heboh.

"KALIAN BERHENTI TERIAK TURUN SINI!!!!" Teriak Lulu kesal.

Dengan cepat Lulu menjemput Navia dan tepat saat sampai di bawah Jeno juga sudah turun.

Tumben sekali mau di ajak bersosialisasi - Batin Tyas heran melihat anaknya yang mau disuruh turun oleh Lulu.

Melihat Jeno yang turun dan keluar rumahnya Rena dengan cepat berusaha untuk memanggilnya.

"Jen dengerin Kakak-"

"Kak Rena diem" Perintah Jeno tegas dan langsung menuju ke tempat Lulu dan Tyas berada. Sedangkan Rena hanya bisa pasrah dan mengikuti Jeno dari belakang.

"Maafin Jeno Bunda Dokter, Jeno teriak tadi"

"Gak papa, oh iya ini kenalin anak Bunda namanya Navia Jaemita Danendra" Ujar Lulu seraya menunjuk Navia.

"Anak bunda?" Heran Jeno, tapi dengan cepat Tyas menyikut pinggangnya dan memberi kode pada Jeno untuk tidak bertanya apa-apa.

"Ah Kenalin Gua Jung Jeno Antariksa" Jeno menjulurkan tangannya dan di terima dengan baik Oleh Navia.

"Navia Jaemita Danendra, bisa di panggil Nana. Kakak mau di panggil apa? Kak Jeno atau Kak Anta?"

"Terserah"

"Yaudah Nana panggil kak Nono aja" Putus Navia.

"Halo Nana, kenalin nama saya Tyas Arika Jung, kamu bisa panggil eomma sama kaya Jeno"

"Iya eomma, aku Nana salam kenal"

"Ekhem kenalan lebih lanjutnya nanti aja yaa, Nana harus istirahat dulu" Ujar Sehun karena melihat Rena yang sedikit kesal saat melihat Navia berbicara dan memberi nama panggilan pada Jeno.

"Oh yaudah aku juga harus masak dulu, ntar Jeffrey pulang gak ada makanan lagi, nanti sering-sering main ke rumah Eomma ya Na" Ujar Tyas seraya mengusak rambut Nana.

"Iya eomma, Nana usahain"

"Aku pulang dulu yaa Dok, Win, Yut, Mas Hun, dan Rena tante pulang dulu yaa"

Setelah tyas berpamitan dan pergi Lulu memutuskan untuk membantu Navia kembali ke kamarnya untuk istirahat.
.
.
.
.
.
TBC

Vote kalau suka, komen kalau mau jangan jadi sider yaa 😊

Aku liat yang baca sama vote gk seimbang heungg~ kalian jangan siders dong 😭😭

Our Love Is Fate ☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang