LIFE
Setelah 7 hari lamanya Younghoon sama sekali belum bisa membuka semuanya. Bahkan membuka mulut pun enggan rasanya. Kevin selalu menanyakan hal yang sama padanya, hanya pertanyaan ringan— belum sampai pada pertanyaan intinya.
Kevin akui, tidaklah mudah berbicara dengan Younghoon. Harus memerlukan kesabaran yang ekstra jika harus berhadapan dengannya.
Sesekali Kevin menanyakan kondisi Younghoon pada Hyunjae seiring waktu. Hyunjae selalu mengatakan bahwa Younghoon hanya berdiam diri— mengurung dirinya didalam kamarnya sendiri.
Hyunjae menjadi lebih sibuk saat ada 2 pekerjaan yang dia pegang sekarang. Yakni, pekerjaan kantornya dan menjaga Younghoon setiap hari. Itu adalah kesehariannya. Setiap pulang dari kerja, Hyunjae akan langsung ke apartement Younghoon, membawakan makanan dan apapun itu yang bisa membuat Younghoon merasa lebih baik. Younghoon memang berubah sikap dan kebiasaan, Hyunjae memperhatikannya setiap saat.
Dulunya dia akan mencari topik pada Hyunjae tentang apapun itu, hingga mereka sangat asik dengan apa yang mereka bicarakan. Tapi sekarang, Younghoon hanya terdiam. Selanjutnya, Younghoon mempunyai kebiasaan membaca buku. Tapi, dia tidak membaca bukunya lagi— bahkan buku-bukunya sudah tidak ada didalam rak dikamarnya, melainkan berada di kardus disamping rak tempat dia menaruh buku-buku kesayangannya.
Lalu, menjadi sensitif adalah Younghoon saat ini. Marah tidak menentu dan tidur sangat larut malam, mungkin menjelang subuh dia baru tertidur. Pola makannya berubah, dia yang dulunya makan 3 kali sehari, sekarang hanya 1 kali dan itu pun makanannya tidak pernah dia habiskan.
Banyak hal yang berubah dari Younghoon dan itu tentu membuat Hyunjae semakin khawatir. Dia sama sekali tidak ingin bicara atau pun di periksa oleh Kevin. Kata Kevin, Younghoon hanya akan menundukkan kepalanya sambil memainkan jari tangan yang berada di kedua pahanya.
Hyunjae bicara pun, juga sia-sia. Younghoon sama sekali tidak memperhatikan. Itu sangatlah sulit.
Sampai beberapa hari kedepannya, Hyunjae mulai berbicara serius pada Younghoon. Berbicara panjang lebar denganya sambil mengeluarkan ekspresi wajahnya. Dan final dari pembicaraan yang Hyunjae lontarkan, membuat hati Younghoon bergetar.
"Kau bilang kau ingin sembuh kan? Kau tidak ingin seperti ini kan? Kau yang mau kesana dan ingin sembuh kan? Apa kau berubah pikiran? Aku tidak mengerti jalan pikiranmu."
Hatinya bergetar. Bukan, bukan bergetar tanda setuju dengan ucapan Hyunjae, melainkan bergetar karena menahan amarahnya. Karena Younghoon yang sekarang tidak bisa menahan amarah, akhirnya amarah itu keluar begitu saja. Mengatakan hal yang kasar kepada Hyunjae, mengatakan semuanya bahwa dia tidak semudah itu untuk memberitahu semuanya.
"Kau tidak akan mengerti bila kau menjadi sepertiku, Hyunjae. Kau tidak akan mengerti."
Bagaimana dia akan mengerti jika Younghoon bahkan menutup mulutnya secara rapat?
Kembalilah Younghoon pada Kevin. Kevin selalu menatapnya dengan kacamata bening yang bertengger dimatanya. Tangannya berada diatas meja sambil menuangkan teh hijau kedalam gelas yang berada di depan Younghoon. Untungnya, Younghoon mau meminum apa yang Kevin berikan. Setidaknya, itu membuat dia merasa nyaman dan hangat.
Dan Kevin juga sudah membuat resep obat untuk Younghoon yang akan membuatnya merasa jauh lebih baik nantinya dan bisa berbicara dengannya. Hanya obat herbal yang bisa membuat Younghoon sedikit tenang.
Sebenarnya Younghoon sudah meminta obat yang lain kepada Kevin, tapi Kevin masih sangat ragu. Hyunjae pernah mengatakan bahwa Younghoon pernah meminum obat-obatan tanpa dosis yang tepat. Karena itu Kevin hanya menyuruh Younghoon untuk bisa mengendalikan diri sendiri secara alami, tanpa bantuan obat dahulu—hanya obat herbal saja sebagai penunjang.
Tidak hanya sekali Younghoon membicarakan tentang kapan dia diberi obat— yang benar-benar obat. Bahkan dia selalu memohon dengan wajah memelas dan pucatnya itu. Tapi Kevin tetap mengatakan untuk mencoba menahan diri, menahan amarah dan lainnya melalui diri sendiri.
"Coba lah Younghoon. Aku ingin kau bisa menyesuaikan dirimu seperti dulu lagi. Jika kau hanya tergantung dengan obat-obatan, itu mungkin bisa berbahaya untukmu."
"Kenapa kau berbicara seperti itu?"
"Aku berbicara seperti ini untukmu, Younghoon. Bukan untuk orang lain, hanya untukmu. Ayo, aku akan membantumu dengan sedikit terapi dariku."
"Aku tidak mau. Berikan aku obat, kau bahkan tidak pernah memberikannya padaku. Aku ingin secepatnya sembuh, aku tidak ingin seperti ini. Aku mohon."
Sangat tidaklah mudah untuk membujuk Younghoon yang seperti ini. Kevin selalu berbicara hal yang sama dan langsung ditolak mentah-mentah oleh Younghoon. Bahkan obat herbal yang dibuat Kevin sendiri secara alami, berada ditempat sampah dalam keadaan masih utuh.
Tentunya hal ini tidak bisa diterapkan berlama-lama. Akhirnya Kevin mulai mengabulkan permintaan Younghoon. Tetapi dengan syarat, meminumnya dalam dosis yang tepat dan harus diawasi oleh Hyunjae. Dan Younghoon pun mengiayakan perkataan Kevin dengan wajahnya yang sedikit berseri.
Tapi yang namanya Kim Younghoon, tetaplah Kim Younghoon. Dalam sisi yang berbeda.
Younghoon mengingkari semua perkataan yang Kevin lontarkan untuk dirinya sendiri.
☘ L I F E ☘
YEAYY UPDATE AIYAKKK
MANA NIH ORANG"? ABSEN YUK YG MASIH BACA FF GAJE INI! ➡
Gimn chap ini? Setelah beberapa lama termenung mengumpulkan ide akhirnya bisa juga:")
Sebentar lg bakalan tamat beb, sekitar 5 or 6 chap lg? Keknya gk lebih sampe situ.
Terus tungguin sampe tamat ya, jgn ad yg lari kalian:) bai bai di chap selanjutny (๑'ᴗ')ゞ
KAMU SEDANG MEMBACA
life | kim younghoon ✔
أدب الهواة❝Just story about Younghoon life.❞ ©HY-SPEARB 2020 #1 Ji Changmin 170720 #1 deobi 140920 #4 younghoon 111120 #1 theboyz 080721 #1 younghoon 081021 #2 kim younghoon 191021 #1 kim younghoon 030522 #2 lee juyeon 020622