Akhirnya, Haris tidak jadi membuat coklat putih sendiri. Setelah lihat cara buatnya, Haris berasa mau taubat. Susah banget bikinnya. Akhirnya dia malah beli coklat putihnya Toblarona.
Di kasih ke siapa??
"Nih buat lo, gue gak kepengen coklat putih." Kata Haris sambil memberikan coklat itu kepada Hana. Hahaha, iya, dikasih ke Hana. Hana yang gak tau apa apa soal coklat itu sih, nerima aja dan langsung dia makan. Soalnya dia gak pernah bosen sama cheese cake atau coklat putih sih, jadi begitu deh. Haris cuma alasan aja bilang kalau dia gak mau coklat putih, padahal mah emang sengaja ngasih.
Motif Haris ngasih coklat apa?? Kalau ditanya, Haris cuma bilang, 'Yaa kepengen aja, emangnya salah??'.
"Eitt!!!! Kan kemaren gue bilang jangan ngasih coklat ke Hana!! Nanti gue ngenes jadinya karena gaada pasangan!! Jadi biar adil, gue juga ngasih coklat ke Hana. Nih, buat lo." Coklat hitam, selama ini sih Hana gak terlalu suka coklat hitam lebih dari sukanya dia ke coklat putih, tapi jujur saja, kali ini coklatnya punya rasa yang berbeda.
"Iiiih!!! Jevan beli coklatnya di mana!?!!??? Enak banget!!!! Rasanya setara sama coklat putiiih!" Kata Hana kegirangan. "Mana gue tau, itu dapet dari loker gue."
--
Jam istirahat, niatnya Hana mau pergi ambil sikat giginya di loker. Soalnya kan dia makan coklat terus terusan, kalau giginya gak di jaga, habislah sudah giginya itu.
Dan betapa kagetnya dia menemukan kalau lokernya berisi bunga dan coklat juga seperti kawan kawannya. Mungkin tidak sepenuh loker milik Vicky dan Jibran, tapi tidak bisa di bilang sedikit juga.
"Heol, daebak. Adek gue banyak yang demen!!" Seru seseorang yang Hana dapat kenali suaranya bahwa itu Kevin. Akibat dari ikut ikutan Hana nonton Its okay to not be okay, Kevin jadi tahu beberapa kata bahasa Korea.
Wah, Hana bahkan tidak menyangka ini akan terjadi. Kalau di hitung, totalnya ada 5 bunga, 4 surat dan 7 coklat putih. Bahkan siapapun yang menaruh coklat tahu kalau Hana suka coklat putih!!!
"Mantap dek, abang jadi semakin percaya kalau diem diem banyak yang ngefans sama kamu. Oiya, abang minta satu dong coklatnya, abang gak dapet coklat yang putih soalnya. Hehehehe, boleh kan ya??" Langsung saja Kevin mencomot sebatang panjang coklat dan pergi secepat kilat.
Hana kira, gak ada yang suka sama dirinya. Tapi kalau di pikir pikir, Hana itu cantik, ramah dan punya prestasi gemilang di bidang musik. Nilai plusnya, dia berasal dari keluarga yang kaya raya. Wajar saja kan, kalau banyak yang suka??
"Salah satunya adalah pemberian teman sekelas nona." kata Sunnie disaat Hana masih mematung di depan lokernya. Tentu saja Sunnie ikut pergi ke sekolah Hana, jangan heran kalau dia terkadang tiba tiba muncul di sekolah.
Masalahnya, Hana tidak bisa memikirkan siapa yang memberikan coklat padanya. Tapi, tidak perlu di pikirkan juga sih.
--
Waktu berlalu begitu cepat bagaikan angin berhembus. Sudah banyak kejadian yang berlalu. Pertama, recital Hana di Australia di batalkan. Kedua, Vicky sudah berhasil membawa pulang medali emas dari turnamen olahraga nasional berkat latihan memanahnya yang sangat keras. Yang ketiga, hari ini sudah hari pertama Hana dan Jibran duduk di bangku kelas satu SMA.
Hana tentu saja sangat bersemangat karena menurutnya masa SMA pasti akan menjadi masa masa sekolah yang paling menyenangkan.
Namun apalah daya ketika hari pertamanya yang dia harapkan sempurna hancur karena tumpukan tugas yang langsung membuat sakit maag Hana kambuh dan kepalanya nyut nyutan.
"Apa apaan ini??!?! Baru juga hari pertama, kenapa udah banyak banget begini tugasnya!!??!?!!" protes Hana kesal di meja belajarnya.
"Cup cup cup, sabar..... Ada yang bunda bisa bantuin gak??" Tanya bunda yang sedang di kamar Hana karena tadi menaruh baju baju yang sudah selesai di cuci dan setrika.
"Nggak usah deh bun, cuma suntuk aja. Lagian gurunya aneh banget, baru juga hari pertama, masa udah ngasih tugas banyak banyak?? Hadeuuuhh." Eluh Hana sambil mengacak rambutnya kesal.
"Yaudah, bunda keluar ya kak. Lanjutin sampai selesai pr-nya, jangan di tunda tunda. Biar lega nanti. Oiya, nanti akhir pekan ayah sama bunda mau keluar kota 4 hari, baik baik di rumah yaa." Kata bunda sebelum keluar, menutup pintu dan pergi.
"Oke buun."
Tiba tiba saja, besok sudah hari Sabtu yang artinya ayah dan bunda sedang tidak di rumah. Karena bosan, akhirnya Hana mengungsi ke kamar milik Kevin dan menemukan kalau Kevin sedang mabar Kart Rider dengan Jibran.
"Bang, bang."
"Hmm??"
"Udah lama kita gak jalan jalan nih." Kode Hana kepada Kevin. Dengan kaget, Kevin dan juga Jibran menoleh kearahnya. Padahal dulu Hana yang paling anti di ajak jalan jalan.
"Jadi ceritanya kamu pengen jalan jalan, gitu??" Tanya Kevin yang langsung membuat Hana mangangguk serius.
"Woaaahh, padahal kan kamu yang biasanya anti di ajak jalan jalan. Kesambet apaan??"
Hana pun menjelaskan kalau sekarang dia sedang sangat suntuk karena tugas tugas-yang untungnya sudah selesai, dan juga memberi tahukan kepada kedua saudaranya kalau kedua orang tua mereka tidak di rumah mulai besok sampai empat hari kedepannya. Lagipula, sudah hampir tiga bulan alat milik Kevin yang satu itu tidak di pakai.
"Oke deh, besok kita pergi. Kita coba ke London sama ke tahun sembilan puluhannya Jakarta. Gimana?? Setuju gak??"
Dan keduanya tentu setuju. Jibran yang tidak punya rasa takut, dan Hana yang terlanjur bosan dengan kehidupan SMA yang masih di awal sudah menyulitkan jiwa raga.
Siang hari keesokan harinya, Hana dan Jibran pergi ke money changer, soalnya pas di London nanti mereka pengen belanja belanja-atau lebih tepatnya Hana yang kepingin. Sayang sekali Kevin gak mau lama lama dan hanya membatasi waktu pergi mereka selama maksimal 5 jam. Padahal Hana kepengennya seharian atau nginap. Tapi tentu gak bisa, soalnya pasti mereka bakal di cariin kayak anak hilang.
Begitu sampai di rumah, Kevin udah siap siap aja megang remote controlnya. Oiya, jadi alat buatan Kevin itu tuh berupa mesin yang muat 4-5 orang untuk berangkat ke tujuannya, kalau untuk pulang harus pakai remote control. Soalnya alat ya itu gaakan ikut kesana, cuma badan mereka aja yang pergi. Gituuu.
Kalau alat yang bisa bawa kita pergi ke mana saja itu agak mirip sama pintu kemana saja punya doraemon, tapi gak berbentuk pintu melainkan lubang yang nempel di dinding.
"So, are you ready guys??"
"Sure."
"Then, lets go."
KAMU SEDANG MEMBACA
outta my head | jihan weeekly
FanfictionJihana itu punya arti 'seseorang yang tak henti hentinya berupaya meraih apa yang diinginkan dalam hidup', makanya Hana gak pernah berhenti mengejar Haris. Tapi, ada yang selalu berharap Haris keluar dari kepala Hana. 04line /16 Agustus 2020 \16 Sep...