Keluarga tidak selalu sedarah. Mereka bisa orang-orang ada dalam hidupmu yang menginginkanmu dalam hidup mereka. Orang-orang yang menerima kamu apa adanya. Orang-orang yang akan melakukan apa saja untuk melihatmu tersenyum dan yang mencintaimu apa pun yang terjadi.
.
.
.
.
.Tap
Tap
Tap
Tap
Tap
Tap
Bruk
"Aw" jerit Kino saat ada seseorang berseragam Menengah pertama menabraknya hingga belanjaanya terjatuh,
"Hey kamu punya mata engga hah" marah Kino sambil membersihkan debu jalan yang menempel di bajunya,
"Maaf tapi aku harus pergi"
"Hey pabo, bantu aku baru pergi" Kino sudah teramat amat kesal dengan remaja itu. Remaja itu memakai hoodienya lalu membantu Kino mengumpulkan belanjaanya yang jatuh.
"Woy" teriak Kino saat Remaja itu menariknya lalu bersembunyi di lorong sempit,
"Huuusss" remaja tampan itu meletakan telunjuknya di bibir Kino, Kino semakin kesal namun Kino mengurungkan niatnya untuk marah. Mata itu adalah mata ketakutan yang di miliki persis seperti dia dan saudaranya yang lain
Setelah di rasa aman, Remaja itu jatuh duduk sangking leganya dia berhasil selamat dari segerombol pria yang mengejarnya. Entah Kino ikut merasa lega seperti apa yang remaja itu rasakan,
"Terima kasih" ucap remaja itu dengan aksen yang sedikit aneh,
"Sama sama" Kino tersenyum.
"Hmm siapa namamu?" tanya remaja berkulit tan itu,
"Kang Kino, kakakku memberi mana itu karena aku manis seperti permen" tutur polos Kino, remaja itu untuk pertama kalinya tersenyum.
"Lalu siapa namamu?" Kino bertanya,
"Aku Adachi Yuto" remaja itu bernama 'Yuto'
"Adachi Yuto, Astaga kamu anak konglomerat jepang itu kan" Kino terkaget kaget.
"Ey" remaja itu kaget, ada yang mengenali marganya itu.
"Kino ya terima kasih banyak atas bantuannya, maaf membuatmu repot, besok mari kita bertemu disini lagi" Yuto tersenyum ke arah Kino,
"Arasseo, besok hehehe" Kino malu dan Kino yakin wajahnya merah seperti tomat busuk.
Yuto remaja yang menabrak Kino kembali mengeratkan mantel dan memakai hoodie di kepalanya, tubuh tinggi itu bangkit dan kembali berlari menjauh dari Kino,
"Adachi Yuto" batin Kino melafalkan nama remaja yang membuat wajahnya memerah itu,
"Yaa Ampun sayuran Kak Hong" panik Kino, akhirnya Kino berlari kencang menuju rumah mereka.
.
.
."Kau lama Kino-ya" kesal Hongseok,
"Maaf kak aku ketemu teman baru, dia berlari dan menabrakku. Dia ternyata Adachi Yuto pasti anak konglomerat yang dari Jepang itu" tutur polos Kino,
Hui kaget mendengar nama itu, Yan An memasang wajah aneh dan tidak nyaman, mungkin Hui dan Yan An mengenali namun beda cerita.
"Wah really?" Hongseok antusias mendengar cerita Kino,
"Yups, dia tampan tubuhnya tegap" wajah Kino kembali memerah,
"Apa dia wajahnya lebam memakai seragam sekolah? Dan di kejar segerombol pria berjas? Dan apa memakai kalung persegi?" Tebak Hui sang pemimpin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice (For You)
General Fictionapa yang terjadi pada hidup ini mungkin terkadang seperti lelucon, PTG OT9 please enjoy and happy reading