Pagi hari Hongseok sudah sibuk memasak untuk sarapan adik adik manisnya, padahal jam masih menunjukan pukul empat tiga puluh menit. Hongseok sengaja memasak banyak dan beraneka ragam karena adik adiknya akan menghadapi ujian kenaikan dan ujian kelulusan,
Hongseok ingin adiknya makan dengan baik dan sehat agar mereka bisa fokus untuk ujian kenaikan kelas dan ujian kelulusan, juga tentunya agar nutrisi Yuto tercukupi. Hui dan Jinho bangun lalu membantu didapur, Jinho masak nasi dan menata meja, Hui membuat susu untuk mereka,
"Pagi Kak" sapa Yuto sambil duduk dan menaruh tongkat di sebelahnya,
"Loh udah bangun Dik? Pagi banget sih kamu bangunan hmm" heran Hongseok sambil menuangkan kecap asin di masakannya,
Tiga kakak tertua heran, Yuto tidur paling malam dan bangun paling pagi tapi mereka tidak melihat Yuto dengan kantung mata atau lemas dan loyo,
"Tidurmu baik kan?" Jinho mengintograsi adik manisnya itu,
"Baik, aku sudah terbiasa kak. Tidur malam karena disiksan dan bangun pagi untuk bersiap" jelas Yuto sambil mengupas bawang putih disampingnya,
"Bersiap apa?" Bingung Jinho. "Ya untuk disiksalah, hahahahahahaha" Yuto tertawa terbahak bahak hingga tiga kakak tertua heran,
"Kok ketawa, apa yang lucu?" Hongseok heran sambil menaruh sup di meja makan,
"Hahahahahahaha engga apa apa, cuma lucu aja gitu kalau diingat. Aku kabur tapi selalu ditemukan mereka hahahahahaha, aku kira waktu itu aku akan mati habis disiksa habis habisan. Ternyata kalian datang dan aku hahahahaha tidak percaya ada orang baik didunia ini" ujar Yuto sambil tertawa namun airmatanya deras mengalir dari mata sendu itu,
"Tidak apa apa, disini kamu akan baik baik saja. Kakak dan yang lain akan selalu menjagamu sampai kamu pulih dan bisa beraktifitas Yuto-ya" Hui memberikan segelas susu untuk Yuto, tak lupa mengacak acak surai hitam anak malang itu,
"Hui benar, jangan malu sama kita. Apapun yang kamu butuhkan jangan segan untuk bicara" Jinho menimpali penuturan Hui,
"Terima kasih kak" Yutu tersenyum manis lagi, Hongseok dan Jinho saling bertatapan lega karena akhirnya Yuto bisa memiliki semangat lagi, berbeda dengan beberapa minggu yang lalu.
"Hoaaaaam pagi Kak Jinho, Kak Hui, Kak Hong" sapa Changgu baru bangun tidur sambil mengusap usap matanya,
"Pagi Dik, gimana tidurmu? Nyenyak?" Hui menyodorkan susu kehadapan Changgu yang duduk disebelah Yuto,
"Nyenyak kak, eh Yutoda udah bangun?" Kaget Changgu saat nyawanya sudah terkumpul,
"Sudah Kak, Kak Yanan mana?" tanya Yuto sambil melempar bawa putih yang sudah ia kupas,
"Lagi mandi bentar lagi turun" tutur Changgu sambil meminum susunya,
"Pagi kakakku" Wooseok turun dari kamarnya, Hui langsung memberikan segelas susu untuk maknae kelebihan kalsium itu.
"Maknae, bantu kakak nata meja" Hui memberikan lap bersih ke Wooseok, dengan wajah malas Wooseok membersihkan meja,
'Pagi semuaaaaaa' teriak Kino ditangga. "Pagi Kino-ya" mereka menanggapi sapaan Kino lalu remaja cantik itu berjalan menuju meja makan dan menata piring untuk saudaranya makan,
"Kino-ya tuh susunya" tutur Changgu sambil menunjuk susu bergelas ungu punya Kino, Kino mengangguk lalu mengambil gelas itu,
"Pasti Kak Yuto bangun pagi" tutur Kino sambil duduk disebelah kakaknya itu,
"Kan sudah biasa Kino-ya" Yuto sambil mencubit pipi chubby Kino. "Yak! Kakak tangannya bau bawang putih" kesal Kino,
"Maaf maaf" Yuto terkekeh karena Kino begitu menggemaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice (For You)
General Fictionapa yang terjadi pada hidup ini mungkin terkadang seperti lelucon, PTG OT9 please enjoy and happy reading