'Syukurilah derita masa lalumu, karena ia adalah penyebab kekuatanmu di hari ini'
.
.
.
.Satu tahun kemudian, Shinwon telah berhasil menamatkan menengah atasnya dengan menyabet nilai terbaik dan sekarang tengah menempuh pendidikan lanjutan di Tentastic University dengan jalur beasiswa penuh,
Kino dan Wooseok juga menyelesaikan pendidikan menengah pertama dan melanjutkan ke Universe High School, sekolah yang sama dengan Changgu juga Yanan. Banyak yang telah berubah dalam kurun waktu yang singkat,
Hongseok sudah diwisuda dan Hongseok sudah resmi menjadi dokter dirumah sakit Jaejun tempat ia dua tahun delapan bulan masa magang, Hongseok juga sekarang sudah mulai banyak pekerjaan lebih ketimbang waktu dia masih jadi dokter magang,
Jinho dan Hui juga semakin sibuk dengan pekerjaanya, terkadang Hui pulang seminggu sekali kadang dua minggu sekali. Jinho juga pulang selalu larut malam karena lembur kerja,
Yuto, anak itu semakin membaik bulan demi bulan dan tentu saja berkat mereka yang menjaganya dengan baik, dan sekarang Yuto sedang menjalani homeschooling atas saran dari Changgu agar dia tidak perlu lagi khawatir Yuto kesusahan diluar sana karena kondisinya yang baru membaik.
.
."Apa Papa masih ingin membunuhnya?" ujar seorang pria kepada seseorang yang ia panggil 'Papa' itu,
"Dia memiliki rekaman dan itu membuat kita terancam" jawab pria paruh baya itu,
"Tapi Papa semuanya sudah lewat dan dia tidak ingin melaporkan kita" tutur pria yang lebih muda dari pria pertama,
"Lambat laun jika diperlama semua akan menyusahkan, Papa tidak pernah percaya dengan anak itu. Papa perintahkan bawa dia dan kita bunuh dia setelah menghancurkan bukti itu" perintah pria paruh baya itu lalu keluar dari ruangan seperti gudang itu,
Kedua pria itu mengangguk patuh lalu menyusun rencana sambil menatap foto seorang anak dengan ketiga anak yang lebih tua darinya,
'Maafin aku sebagai saudaramu, sepertinya untukmu mati lebih baik dari pada hidupmu selalu menderita' batin pria yang yang lebih muda dari pria yang pertama,
"Semuanya harus clear, kalau Papa keseret kita pasti keseret. Karena bukti itu ada kita dengan jelas" ujar Pria yang lebih tua sambil membuka maps lokasi korban yang mereka ingin habisi.
.
.
.Sore hari yang begitu indah, cuaca yang begitu cerah dan angin kencang bertiup kencang. Dua orang remaja tengah berjalan santai sambil menenteng paperbag, sepanjang jalan yang lebih pendek menggenggam tangan yang lebih tinggi,
Banyak anak anak sedang bermain ditaman dan karena area tempat tinggal mereka dikaki gunung udara sangat dingin dan sejuk walau sudah sore hari,
"Yuto-ya sini dekat Kakak" Changgu menarik tangan Yuto saat ada mobil mendekati mereka, Changgu sudah memasang kuda kuda untuk menghajar mereka,
Dan benar feeling seorang Yeo Changgu sangat bagus, mobil silver itu mendekati mereka dan dari dalam mobil itu keluar empat pria memakai baju casual bertubuh kekar, Yuto mundur sambil memegang Changgu yang memasang kuda kuda,
"Tuan muda ayo ikut kami, Tuan menunggu anda disana" salah satu pria itu mengulurkan tangannya menggapai Yuto. Yuto terus menggeleng ketakutan, tubuhnya menjadi dingin dan keringat mengalir deras dari tubuh Yuto,
~Changgu Pov
"Tuan muda, selagi kami masih meminta baik baik Tuan muda harus ikut kami apapun yang terjadi" pengawal itu mulai mendekati Yuto,
"Tuan muda, Tuan muda matamu bengkak. Kalo engga mau jangan dipaksa woy, ngerti kagak" teriak ku sambil terus memegang tangan Yuto,
"Yuto-ya, jangan takut. Ada Kakak disini, cepet telpon Kak Hui" perintahku karena Kak Hui sedang dirumah, jarak rumah ke sini hanya sekitar sepuluh menit berjalan kaki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice (For You)
General Fictionapa yang terjadi pada hidup ini mungkin terkadang seperti lelucon, PTG OT9 please enjoy and happy reading