[BL terjemahan] I Don't Dare to Oppose a Protagonist Anymore

» Chapter 56: transition

Fakta membuktikan bahwa Ling Luo bahagia terlalu dini.

Meskipun Lin Xiao tampak jauh lebih bahagia dari sebelumnya, ketika Ling Luo mencoba berbicara dengannya, Lin Xiao masih mengabaikannya

Ling Luo sangat tertekan.

Ia benar-benar ingin memukul keras artefak yang ada di ruang mustardnya, ia tahu kondisinya saat itu, harusnya artefak* itu bisa menghentikannya.

Qi Ling/ alat roh yang berbentuk istana yang di dapatkan Ling Luo.

Jika tidak ada kejadian itu, Ling Luo pikir, Lin Xiao pasti akan berbicara dan tertawa dengannya saat ini.

... Dalam sekejap mata, semua orang yang selamat dari percobaan telah muncul di aula pavilliun obat.

Tentu saja jumlah orang yang muncul di aula jauh lebih sedikit dari sebelumnya.

Saat itu Murong Tian kembali berkata: "Orang yang tidak memiliki rumput roh di tangan mereka harap meninggalkan tempat ini, kalian tidak memiliki hubungan dengan Yaoge." Setelah itu, sekelompok orang tiba-tiba berkurang banyak. Meskipun orang-orang ini sama sekali tidak ingin pergi, tapi juga tidak ada jalan lain untuk tinggal. Sudah cukup baik jika mereka bisa mempertahankan nyawa mereka sendiri.

Orang-orang yang kehilangan rumput roh telah pergi satu demi satu. Hanya ada beberapa lusin orang yang tersisa di aula.

Namun, Lusinan dari orang-orang ini akhirnya juga harus meninggalkan aula pavilliun obat, lagipula tidak semua rumput roh di tangan mereka asli.

Murong Tian meminta orang-orang di aula untuk mengeluarkan semua rumput spiritual dari ruang mustard mereka, dan kemudian menoleh beberapa kali, dia hampir tahu siapa diantara orang-orang itu yang memiliki rumput spiritual palsu.

"Kamu, kamu, kamu ... kamu, dan kamu." Murong Tian menunjukan jari-jarinya ke beberapa orang, dan kemudian berkata: "Rumput roh di tanganmu palsu. Kamu gagal dalam ujian ini, jadi silahkan pergi. "

Sekelompok orang lagi pergi dengan kecewa.

Beberapa lusin talenta yang tersisa di aula ini kemungkinan besar akan bergabung dengan pavilliun obat. Murong tian memandang orang-orang di bawah dengan sedikit kepuasan, "Kamu telah lulus uji coba ini, tapi jangan terlalu bangga. Karena akan ada uji coba pemurnian pil setelah ini, dan hanya kamu yang lulus uji coba. Yang akan menjadi anggota asli Paviliun pengobatan. "

Hmm ... Lin Xiao merasa meskipun masih ada tes pemurnian pil lagi, kemungkinan dia bergabung dengan paviliun obat kali ini sangat bagus.

Dia juga memikirkannya, dia akan menenangkan diri terlebih dahulu, tunggu sampai dia tenang sebelum menghadapi Ling Luo. Meskipun dia sedikit enggan, dia lulus uji coba kali ini, kemudian dia hanya perlu melewati satu ujian lagi sebelum dia benar-benar bisa bergabung dengan pavilliun obat.

Saat ini, dia benar-benar tidak mau menyerah.

Jika dia menyerah sekarang, maka semua yang dikerjakannya dengan keras sejak kelahirannya kembali, akan menjadi sia-sia?

Setelah Murong Tian selesai berbicara, semua orang kembali. Tiga hari kemudian, uji coba pemurnian pil akan dimulai.

Lin Xiao keluar dari aula dengan diam-diam, dan Ling Luo mengikuti dari belakang. Xing Xuanyi dan Cheng Yan mengikuti di belakangnya ... sedangkan Murong Xue dipanggil kembali oleh Murong Tian.

Beberapa saat kemudian Cheng Yan mengucapkan selamat tinggal pada Ling Luo dan Lin Xiao.

Xing Xuanyi masih mengikuti Ling Luo dengan keras kepala, Ling Luo ingin memberitahu Xing Xuanyi untuk tidak mengikutinya, tetapi dia takut Lin Xiao akan melarikan diri saat itu.

Dalam keputusasaan, Ling Luo langsung meraih pergelangan tangan Lin Xiao, menyebabkan dia berhenti dan mengikutinya. Sambil mengerutkan kening, Ling Luo berkata kepada Xing Xuanyi, "Apa yang kamu lakukan dengan mengikuti kami?"

Ling Luo meraih pergelangan tangannya dan Lin Xiao mencoba menariknya keluar. Tanpa daya, Ling Luo menangkapnya terlalu erat, dan Lin Xiao tidak ingin menimbulkan terlalu banyak gangguan. Setelah berjuang lama tidak berhasil, Lin Xiao memelototi Ling Luo, dan membiarkannya.

Xing Xuanyi berkedip, dengan polos, "aku tidak punya tempat tinggal di sini."

"Lalu apa hubungannya denganku?" ujar Ling Luo dingin.