Chapter 2: Hello Protagonist

1.7K 245 11
                                    

Translated by: Xianxian-Ji (ML RAW version) selamat membaca :)

Bangun, Makan. Setelah makan terus tidur.

Hari-hari Lin Xiao berlalu seperti itu, Selama periode ini, Lin Xiao ingin protes, dia tidak ingin menjalani hidupnya seperti babi. Sayangnya Lin Yue menolaknya dengan kejam.

Dikatakan, bahwa Lin Xiao yang baru saja sembuh dari sakit parah, harus menghabiskan banyak waktunya untuk beristirahat.

Melihat keprihatinan ayahnya, Lin Xiao yang berniat membuka mulutnya akhrinya menolak untuk membukanya. Akhirnya dia mengajukan permintaan yang mengguncang matahari terbit (note: tidak disangka).

Lin Yue mengusap kepala Lin Xiao dan menatap wajah gemuknya, yang sebenarnya karena sakit telah kehilangan sedikit berat badannya. Lin Yue, dia sangat tertekan, akhirnya ia memutuskan untuk menyetujui permintaan putranya.

Dengan napas lega, Lin Xiao berbaring di tempat tidurnya sendiri dan memasuki sebuah mimpi ...

***

Hari kedua

Setelah makan semangkuk bubur dan beberapa kue, Lin Xiao mengusap perut bundarnya, dan menghela nafas dalam hati. Jika dia terus makan seperti ini, dia tidak akan jauh berbeda dengan kehidupan terakhirnya....

Diikuti dua penjaga tingkat menengah Xuan, Lin Xiao pergi keluar untuk berjalan-jalan di jalan utama.

Setelah berjalan cukup jauh dan berhenti beberapa kali untuk melihat barang-barang dikios pinggir jalan, Lin Xiao akhirnya merasakan kebosanan. Dari waktu ke waktu, dia meminta penjaga untuk membayar beberapa dari mereka, Mengandalkan karakter umpan meriamnya, mungkin dia akan mendapatkan beberapa barang bagus.

Berjalan sepanjang jalan, Lin Xiao tanpa sengaja menoleh dan melihat ke tengah jalan. Sepintas, dia berjongkok secara reflektif, berpura-pura berbelanja di kios.

Dia melihat seseorang.

Orang itu adalah orang yang dicintainya seumur hidup dalam kehidupan terakhirnya.

Murong Xue, ia baru berusia 13 tahun, mengenakan gaun putih, wajahnya yang cantik terlihat masih kekanak-kanankan, dan dimasa depan diperkirakan akan menjadi lebih lembut. Para pejalan kaki di sekitarnya terpesona oleh kecantikan Murong Xue dan memandangnya dengan ekspresi konyol, bebrapa bahkan tanpa menyadari hampir menabrak yang lain ketika melihatnya. Tentu saja,orang-orang itu hanya orang biasa.

Bagi para pembudidaya, ada banyak pria dan wanita tampan yang tak terhitung jumlahnya. Meski kecantikan Murong Xue bisa menjatuhkan sebuah negara, tetapi wanita cantik yang bisa dibandingkan dengan dirinya tidak sedikit, beberapa bahkan lebih baik.

Misalnya....istri Ling Luo.

Perasaan Lin Xiao untuk murong Xue agak rumit. Dia menyukai Murong Xue dalam kehidupan terakhirnya. Dan melihat Murong Xue dengan mental Istrinya sendiri. (dulu,Lin xiao selalu menganggap kalau murong xue sebagai wanita yang pasti ingin dinikahinya sebagai istri, jadi dia bilang melihat murong xue dengan mental istri sendiri... poor Lin Xiao).

Saat itu, dia tidak mengharapkan akan muncul seorang Ling Luo dan bahkan dibunuh olehnya

Dia juga tidak menyangka, bahwa Murong xue membencinya sampai seperti itu

Dia tidak berharap keluarga Lin akan binasa karena dirinya....

Yang lebih penting Lin xiao tidak berharap bahwa mereka semua adalah karakter novel.....

Terlalu banyak dari mereka yang tak terduga, dan sekarang Lin xiao tidak ingin Murong Xue melihat dirinya sendiri.

Lagi pula, berat badannya belum turun.

[BL terjemahan] I Don't Dare to Oppose a Protagonist AnymoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang