Maaf ya kalau part kali ini mengecewakan. Soalnya lagi repot sama persiapan masuk kuliah yang bikin pusing sepuluh keliling 😭
Tapi semoga readers sekalian tetap suka ya 😣
•°•°•°•°•
Pagi hari itu mereka lanjutkan perjalanan. Untuk kali ini Lumi meminta untuk berjalan saja, dan Levant menurutinya asalkan jika gadis itu merasa lelah dia harus segera mengatakannya pada Levant.
Sepanjang perjalanan Lumi tak henti-hentinya menatap takjub pada suasana hutan yang sangat berbeda dengan tempat tinggalnya. Beberapa kali mereka akan berhenti jika berpapasan dengan pohon yang sedang berbuah. Levant akan memetikkannya untuk Lumi dan gadis itu pun selalu bercerita mengenai buah-buahan yang sangat berbeda rasanya dengan buah-buahan yang ada di hutannya dulu. Meski rasa buah plum kesukaannya tetap sama, katanya.
"Levant, aku sudah kenyang," keluh Lumi ketika melihat Levant berniat memanjat sebuah pohon apel liar. Lelaki itu selalu memberikannya buah-buahan dan Levant bilang karena dia tak mau Lumi merasa lapar.
"Baiklah," Levant kembali turun dari pohon yang baru saja dipanjatnya.
"Tapi jika kau lapar kau harus bilang padaku," pesan Levant. Lumi mengangguk setuju.
Mereka akhirnya melanjutkan perjalanan. Kini keduanya sudah berada di Pirroceus dan pack selanjutnya adalah Selenehydor. Itu artinya jika mereka bisa secepatnya sampai, mungkin butuh minimal setengah hari untuk sampai di sana. Tetapi, yang menjadi masalah mungkin adalah karena Pirroceus dan Selenehydor dipisahkan oleh wilayah netral.
Levant menggenggam tangan Lumi ketika mereka hampir sampai di perbatasan antara Pirroceus pack dan wilayah netral. Lumi mendongak menatap Levant, melihat raut wajah lelaki itu yang tampak mengerut dalam sambil menatap ke depan.
"Apa itu wilayah netral?" tanya Lumi.
"Ya," jawab Levant singkat.
Lumi tersenyum menenangkannya, tangannya ikut menggenggam tangan besar Levant dengan sama eratnya.
"Sebaiknya kita melewatinya dengan cepat." Setelah mengatakan itu, Levant berjalan sedikit menjauh dari Lumi dan langsung bertransformasi.
Serigala besar itu pun mendekat pada matenya. Merendahkan tubuhnya agar Lumi bisa naik ke punggungnya. Dan setelah itu, Levant segera memacu keempat kakinya memasuki hutan wilayah netral.
Suara tenang di hutan itu membuat Levant bisa mendengar detak jantungnya, juga milik matenya. Suasana tenang itulah yang malah membuat Levant merasa was-was. Dia terus menajamkan seluruh inderanya.
Dan ketika telinganya menangkap suara gemerisik tak jauh dari posisinya, Levant semakin memasang sikap waspada.
"Lumi. Maukah kau berpegangan lebih kencang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
As Right As Rain (ON HOLD)
Hombres LoboSequel "BLE MOU" Werewolf series #3 Levant Fritz Wilmot. Putra pertama Alpha Davion dan Luna Clarabelle. Lelaki bersurai biru yang menurun dari Sang ibu. Sesuatu yang untuk pertamakalinya terjadi di Klan Saturia, dan jatuh padanya. Bagaimana tentan...