[11] Fear

929 118 10
                                    

Maaf guys baru bisa update, aku baru selesai ospek dan udah mulai pembelajaran, jadi bingung mau gimana 😭

Aku usahakan sering update, karena aku juga sambil kejar deadline bulan ini. Semoga tidak mengecewakan untuk part ini :)

 Semoga tidak mengecewakan untuk part ini :)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•°•°•°•°•°•

Kedua matanya membola. Melihat bagaimana kejadian di depannya. Tubuhnya bergetar takut. Jantungnya menderu dengan cepat. Kedua tangannya terasa semakin dingin.

Lumi yang bersembunyi di balik pohon menyaksikan bagaimana pertarungan para serigala itu. Begitu menakutkan, mengerikan, terlihat amat menyakitkan. Selalu jantungnya dibuat seakan hampir lolos ketika melihat salah satu serigala yang dikenalinya terluka. Dan kali ini serigala itu terlihat sudah mulai kewalahan.

Tangannya saling menggenggam. Dia memejamkan kedua matanya rapat-rapat. Menarik dan menghembuskan napasnya berulang kali untuk menenangkan dirinya sendiri. Dia mencoba untuk mengintip lagi. Perasaanya yang tadi sudah mulai tenang kini kembali seperti tadi. Ketakutan kembali menghantamnya.

Matanya menangkap sebuah aliran air yang berasal dari danau yang tadi ia lihat dari atas pohon. Dia menatap pada kedua telapak tangannya yang masih bergetar dan diselimuti oleh warna putih.

Dengan memejamkan kedua matanya, Lumi mencoba untuk kembali tenang. Dia mencoba menggerakkan tangannya, mengarahkannya pada aliran air di depannya. Namun fokusnya kembali pecah saat mendengar suara raungan keras. Tubuhnya jatuh terduduk saking takutnya ketika melihat serigala Levant ditindih oleh salah satu musuhnya dan di dadanya cakar itu sudah terbenam.

Dengan keberanian di ujung tanduk, Lumi terus berusaha menggunakan kekuatannya. Tangannya yang terasa semakin dingin dan mati rasa terus ia paksa untuk bergerak. Dia mengumpulkan kekuatannya pada kedua tangannya.

Dan dalam hitungan terakhir, Lumi berhasil menggenggam sebongkah es yang amat runcing dan langsung ia lemparkan pada serigala yang berada di atas tubuh Levant. Tepat sebelum serigala itu menarik cakarnya dari dada Levant.

Tubuhnya mematung. Lumi melihat serigala Levant yang melihat ke arahnya. Namun, setelahnya dia merasakan sesuatu menabrak tubuhnya dengan amat kencang. Hingga dia terpental jauh dan menabrak pohon besar.

Kepalanya serasa dihantam dengan amat keras. Seluruh tubuhnya terasa remuk redam dan dia bisa merasakan sesuatu mengalir dari hidung dan mulutnya. Pandangannya semakin memburam. Sebelum telinganya berdenging dan tak bisa mendengar apapun, Lumi menangkap suara berdebum dan perkelahian, lagi.

"-mi!" Suara itu terdengar hilang timbul.

"Lumi!" Lalu terdengar lagi.

"Lumi! Kumohon bangunlah-"

Dengan amat perlahan dia membuka matanya yang terasa amat berat.

"Syukurlah." Dengan tangan bergetar Levant menghapus darah yang mengalir dari hidung dan mulut Lumi.

As Right As Rain (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang