1. Pacar?

6.8K 366 60
                                    

Haloo semuanya hari ini aku UP yang ini dulu yaa mungkin nanti malem baru yang satunya.

Jangan lupa untuk VOMENT! OKE?
Maap juga kalo masih banyak typonya yaa hihii

HAPPY READING ALL!!!

🐋🐋🐋

"Gak semua yang terlihat oleh mata, itu yang sebenarnya terjadi. Karena terkadang orang suka malas untuk mencari tahu lebih dalam dan lebih memilih mengikuti apa yang Ia lihat."

-Adara

🐋🐋🐋

Gadis itu berjalan cepat menuju kelasnya berada. Tidak memperdulikan tatapan-tatapan nakal dari laki-laki yang meliriknya secara terang-terangan.

Kaki putihnya terus berjalan tanpa henti. Otaknya terus berputar memikirkan kejadian kemarin yang benar-benar membuatnya malu.

Ia tidak pernah tau akan seperti ini jadinya. Ini benar-benar keterlaluan. Sifatnya yang semberono yang membuatnya seperti ini.

Tinggal selangkah lagi Ia sampai di dalam kelasnya. Tiba-tiba sebuah suara menginterupsi pergerakannya.

"Lo yang kemarin kan?"

Gadis itu menahan napas saat mendengar suaranya. Bahkan hanya mendengar suaranya saja, wajahnya sudah merah padam. Ia benar-benar tidak bisa berpikir lagi saat ini.

"Hey! Kalo orang ngomong itu, di liat! Jangan gak sopan!" imbuhnya menarik lengan gadis itu hingga kini terlihatlah wajahnya yang memerah.

Gadis itu menunduk menyembunyikan wajahnya. Ia benar-benar malu.

"Bener ternyata itu dia bos! Gilee cakep woy hahaha," ucap salah satu temannya diikuti tawa remehnya.

Gadis itu semakin menundukkan wajahnya.

"Bener? Lo yang kemarin?" lelaki dihadapan gadis itu masih bertanya menunggu jawaban darinya.

Gadis itu mengangguk pelan. "M-maaf kak sa-

"Setua itu ya gue? Sampe di panggil kak? Kita seangkatan kali," potong lelaki dihadapan gadis itu membuat mulutnya bungkam.

"Lagipula, gue udah nerima lo kok," imbuhnya seraya tersenyum miring.

Gadis itu mendongak, menatap mata lelaki itu. Sejenak, Ia terpesona akan tatapannya. Tatapannya tajam namun tersirat kehangatan.

"Terpesona heh?" lelaki itu menyadarkan gadis dihadapannya.

Gadis itu mengerjap beberapa kali, membuat lelaki dihadapannya mengulum senyum tanpa sadar.

"Nerima? Nerima apa?" tanya gadis itu baru sadar akan ucapan lelaki dihadapannya yang terkesan ambigu.

Lelaki itu membungkukkan badannya sejajar dengan wajah gadis dihadapannya. Lalu mendekatkan bibirnya ke arah telinga gadis itu dan berbisik pelan. Membuat tubuh gadis itu meremang dalam sekejap.

"Nerima lo jadi pacar gue," jawabnya lalu kembali menegakkan badannya.

"Gue pergi dulu ya! Nanti pas istirahat gue samper ke kelas lo! Bye pacar," imbuh lelaki itu lagi, lalu melangkahkan kakinya meninggalkan gadis itu yang mematung ditempatnya.

"Ini beneran?" gumamnya pelan.

"Apanya yang beneran?"

Gadis itu terlonjak kaget. Lalu beralih memelototi seseorang yang tadi mengagetkannya.

SELATAN (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang