15. Telepon dari Dara!

1.2K 96 46
                                    

Haloo!! Apa kabar semua???

Kangen sama Selatan ga? Wkwk

Sebelumnya, aku mau nanya nih kalian baca cerita ini pas lagi apa?

Oiah jangan lupa di vote yaa!! Kalo ada typo bilangin oke?!

Happy Reading All!!!

🐋🐋🐋

"Udah pernah saya bilang kan? Tentang saya yang merasa bahwa bahaya juga mencintai gadis saya? Jika saya yang mencintai aja, ingin memiliki. Apalagi bahaya? Mungkin ia akan merenggutnya? Dan ini terjadi! Bahaya itu mulai mengincar gadis saya!"

-Selatan

🐋🐋🐋

"Lo mau bawa gue kemana sih?" tanya Dara saat Selatan terus menariknya tak tentu arah.

"Ikutin aja!" sahutnya masih terus menarik tangan gadisnya hingga berhenti ditaman belakang.

"Ngapain kesini?" tanya Dara saat melihat Selatan menduduki satu kursi putih panjang disana.

"Duduk!" titah lelaki itu yang langsung dituruti olehnya.

"Tan?"

"Bolos yok?!"

Ajakan itu berhasil membuat bola mata Dara melingkar dengan sempurna. Bisa-bisanya Selatan mengajaknya bolos seperti mengajaknya beli permen! Tunggu! Ia seperti merasa dejavu?

"Gak deh! Lagian, gue hari ini ada mapel penjas."

Selatan mengernyit, "kan yang mapelnya penjas hari ini, kelas gue?"

"Kan kita satu mapel Jamil! Cuma beda jam!"

"Iya, beda jam! Tapi abis istirahat itu jamnya kelas gue!"

Dara menaikkan alisnya bingung, dan menjentikkan jarinya saat mengingat sesuatu.

"Jamnya tukeran sama basing! Iya! Berarti kita satu jam ya, hari ini?" tanya Dara menatap Selatan.

Lelaki itu mengangguk sebagai respon, "yaudah sana! Ganti baju!" usirnya setelahnya.

Dara mengerucutkan bibirnya, "ngusir lo?! Abis narik-narik gue gitu aja, langsung diusir gitu? Bener lo yee! Kurang ajar!" omelnya berapi-api.

Selatan terkekeh pelan, "sorry elah! Eh tapi btw, lo semalem gak diomelin pulang malem?" tanya Selatan penasaran.

Dara menggeleng, "mami sama papi lagi gak dirumah, terus gue cuma ketemu bang Damian."

"Bang Dam gak marah?" tanyanya lagi.

"Enggak! Mana pernah abang gue marah sama gue! Nih ya, gue pergi subuh ketemu subuh aje dia gak marah!" sombong Dara penuh kebanggaan.

Selatan menaikkan sebelah alisnya, "beneran?" tanyanya tak yakin.

"Iya! Dia gak marah! Palingan, besoknya ada berita kematian gue!" candanya tertawa keras, sedangkan lelaki itu hanya menatapnya datar.

"Strees!!" cibirnya dan langsung meninggalkan Dara untuk berganti pakaian karena bel masuk telah berbunyi.

"Selatan SETAN!!!" kesal gadis itu segera berlari menyusul Selatan untuk mengganti pakaiannya juga.

"Panggilan untuk kelas sebelas Ipa 3 dan sebelas Ips 5, untuk segera ke lapangan sekarang!" panggilan lewat pengeras suara itu, membuat para siswi berbondong-bondong menuju koridor untuk melihatnya.

SELATAN (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang