4. Memancing Setan

3.7K 216 52
                                    

Haloo semuaa aku UP hari ini, maap kalo lamaa yaaa.

JANGAN LUPA UNTUK VOMENT!!

HAPPY READING!!!

🐋🐋🐋

"Terkadang ditampar dengan kata-kata itu 1000 kali lebih menyakitkan, dibanding ditampar dengan tangan."

-Selatan

🐋🐋🐋

"Lo....?"

Mata Dara membulat kala melihat seseorang dihadapannya. Seorang lelaki dengan rambut tertata rapi, kini sedang menatapnya dengan tersenyum hangat.

"Lo siapa?," imbuh Dara lagi.

Dara memang tidak mengenalinya, yang membuatnya terkejut bukan karena siapa orangnya. Melainkan, sesuatu yang ia pegang.

Jepit rambut miliknya.

"Gue Gilang. Gue mau balikin jepit rambut lo yang jatuh kemarin lusa. Waktu itu kalo ga salah, lo lagi lari gitu ke arah super market," jelas lelaki itu mengulurkan jepit rambut milik Dara.

Dara menerimanya dan mengangguk paham.

"Makasih," ucapnya dengan senyuman manisnya.

Tak lama setelah itu, Alaska datang bersama pesanan Dara dan Selatan.

"Kok cepet?" tanya Dara menatap Alaska yang kini sudah duduk dihadapannya.

"Iya tadi punya orang gue embat. Lama soalnya kalo nunggu lagi-nunggu lagi," jawabnya cengengesan.

Dara menggelengkan kepalanya mendengar jawaban Alaska yang menurutnya cukup parah. Menyelang antrian orang lain? Dia sangat baik!!!

"Lo ngapain masih disini?" tanya Selatan menatap lelaki itu dengan kening berkerut.

Lelaki itu memang masih ditempatnya. Sama sekali belum bergerak, seakan-akan ada yang ingin ia sampaikan.

"Hmm, gue mau bicara sama lo boleh?" tanya gilang menatap Dara yang kini sedang bersiap memasukkan mi kedalam mulutnya.

"Ngomong aja! Kenapa pake tanya?" bukan Dara yang menjawab, melainkan lelaki yang tengah mengunyah mi goreng cabainya itu.

"Ga disini. Maksudnya gue mau bicara berdua sama Dara," jawabnya masih menatap Dara.

"Gak! Kalo mau bicara disini aja!"

Semua yang ada dimeja melihat ke asal suara. Alano, lelaki yang menjawab dengan tegas itu hanya menampilkan wajah datar saat menatap Gilang.

"Loh? Kenapa? Gue kan ngajaknya Dara?" tanya Gilang menaikkan alisnya.

Alano melirik sinis ke arah Gilang, lalu kemudian matanya menatap Selatan sekilas. Selatan mengerti. Bahkan sangat mengerti, tatapan yang diberikan oleh anggota sekaligus sahabatnya itu.

"Lo tau Orion?" bukannya menjawab, Alano justru kembali bertanya, kembali menatap Gilang datar.

Gilang mengangguk "gue tau, gue juga dari tadi nyari mereka. Enggak! Maksud gue, anggota inti dan juga pemimpin mereka."

Ucapan Gilang menarik perhatian Selatan dan ketiga temannya.

Selatan dengan pelan namun pasti mulai menghabiskan minya. Menunggu kelanjutan dari ucapan Gilang. Ia tahu, bahwa akan ada ucapan selanjutnya yang akan dilayangkan lagi dari Gilang untuk Orion.

SELATAN (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang