11. Sedikit Pengakuan

1.7K 110 61
                                    

Haloo apa kabar mas/mba broo???

Masih pada nungguin Dara sama Selatan kaan??

Langsung aja deh, tapi sebelumnya jangan lupa dipencet bintangnya yaa!!!

Happy reading all!!!

🐋🐋🐋

"Kalau emang gak ada rasa apapun, seengganya jangan bersikap seolah kamu punya rasa! Bersikap sewajarnya, hingga dia tau mana rasa seorang teman, dan mana yang lebih!"

-Adara

🐋🐋🐋

D

ara mencoba mengusir sesuatu didekat kakinya itu, namun nihil. Sesuatu itu masih saja terus mendekatinya. Keringat terus mengalir dipelipisnya, ia takut pada sesuatu yang ada didekat kakinya itu. Terus merapalkan doa, dan berharap Selatan datang dan membantunya mengusir sesuatu itu.

"SELATAAAAN!!" teriaknya lagi, dan langsung terkatup saat sesuatu itu seolah menatapnya tajam.

Dara menelan salivanya kasar, dan memejamkan matanya rapat saat sesuatu itu bergerak cepat kearah kakinya.

Dara terus menunggu saat-saat yang mungkin menyakitkan itu. Namun, dia sama sekali tidak merasakan apapun. Matanya terbuka, dan pemandangan yang ia lihat adalah wajah tampan nan menyebalkan milik Selatan.

"Kenapa? Hmm?" tanyanya lembut, membuat gadis didepannya tak kuasa untuk tidak memeluknya erat.

"Taan, tadi ada laba-laba!!!" adunya pada Selatan, layaknya anak kecil.

Selatan tersenyum geli, "terus laba-laba nya nakal?" tanyanya lagi sambil terus mengusap punggung Dara pelan.

Dara mengangguk didalam dekapan Selatan, membuat lelaki itu terkekeh pelan.

"Laba-laba nya udah pergi kok," bujuk Selatan dengan tangan yang masih mengusap punggung Dara.

Dara melepas pelukannya, matanya terlihat sedikit sembap tanda ia habis menangis.

"Lo arachnophobia ?" tanya Selatan menaikkan sebelah alisnya.

Gadis didepannya terlihat menunduk, lalu mengangguk samar.

"Sejak kapan?" tanyanya lagi, membuat gadis itu mengangkat kepala menatap dirinya.

"Waktu gue umur 5 tahun, gue pernah mimpi dikejar-kejar sama laba-laba raksasa, sampe rasanya gue udah gak kuat buat lari terus gue malah jatoh ke jurang," ceritanya membuat lelaki didepannya mengangguk mengerti.

"Terus?"

"Pas gue bangun dari mimpi itu, eh disekeliling tempat tidur gue banyak banget laba-laba, terus gue ngerasa kaya sesek napas ngeliatnya."

"Sesak napas?"

"Iyaa, keinget lari-lariannya buat gue sesak napas."

"Laba-laba itu kenapa bisa di kamar lo?"

"Itu punya bang Adam, abang gue suka banget melihara laba-laba, tapi pas gue cerita dan keluarga gue tau kalo gue phobia laba-laba, abang langsung mutusin buat ngelepasin laba-labanya."

"Semuanya?"

Dara mengangguk, memberi jawaban.

"Sesayang itu abang lo sama lo?"

"Iyaa!!"

Selatan menghela napasnya sebentar, menarik perhatian gadis didepannya.

"Kenapa?"

SELATAN (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang