Come late

1.4K 165 27
                                    

Mata itu mulai terbuka saat merasakan cahaya yang menembus masuk melalui celah jendela. Lebih dari satu kali dia mengerlingkan kelopak lentiknya, mencoba memperjelas penglihatannya.

"Ugh," refleks dia memegang kepalanya yang berdenyut nyeri, memijat pelipisnya untuk menghalau rasa sakit itu.

Sudah tidak merasa sakit, dia beranjak dari tempat tidurnya setelah melirik alarm yang berada di atas nakas. Taehyung mengambil handuk dari lemari sebelum akhirnya masuk ke kamar mandi.

Laki-laki tampan itu kini sudah berdiri dengan pakaian yang sudah rapi di depan cermin sana. Kemudian pandangannya teralih pada lengan kirinya yang sudah dibaluti perban, mengelus lengannya dengan lembut sembari berkata. "Gwenchana, Taehyungie." ucapnya menyemangati dirinya sendiri.

Segera dia memakai almamater sekolahnya untuk menutupi lengannya yang di perban. "Ayo tersenyum, jangan pernah tunjukkan kesedihanmu pada siapapun." ucapnya tersenyum lebar ke arah cermin.

Taehyung menuruni anak tangga dengan senyum kotak khas miliknya. Wajahnya terlihat segar, bahkan luka lebam yang sempat dibuat oleh sang Ayah semalam di bagian wajahnya, tidak terlihat, karena anak itu menambahkan  make up di sana, untuk menutupinya.

"Taehyung," merasa ada seseorang yang memanggil namanya, Taehyung menoleh ke arah sumber suara.

Saat menoleh, Taehyung mendapati eksistensi Yoongi dan Hoseok yang tengah duduk di ruang makan sana. "Aku?" Taehyung menunjuk dirinya sendiri.

Hoseok terlihat mengangguk di sana. "Kemarilah," pinta Hoseok sedikit berteriak. Taehyung sempat terdiam, sebelum akhirnya dia memilih menghampiri kedua Kakaknya.

"Ada apa, Hyung?" tanya Taehyung saat dirinya sudah berdiri di sana.

"Ayo berangkat sekolah bersama," ajak Hoseok tiba-tiba.

Taehyung terdiam dengan menautkan alisnya, merasa bingung dengan ucapan Hoseok yang tiba-tiba saja mengajaknya berangkat sekolah bersama. Aneh, tidak biasanya Kakaknya seperti ini.

"Hei, kenapa diam?" tegur Hoseok, menyadarkan Taehyung.

Taehyung terkesiap. "E-eh, mianhae. Hyung tidak salah dengan ucapan Hyung yang mengajakku untuk berangkat bersama?" tanya Taehyung, memastikan.

Hoseok menggeleng. "Tidak ada yang salah sama sekali dalam ucapanku. Bagaimana, kau mau kan, berangkat bersama kami?" ulang Hoseok.

Taehyung melirik Yoongi, takut Yoongi tidak menyukai dirinya jika menyetujui ajakkan dari Hoseok. "Ikut saja," sahut Yoongi yang menyadari tatapan dari Taehyung, laki-laki berkulit putih pucat itu mengunyah makanannya.

Taehyung tersenyum kemudian mengangguk. "Baiklah, aku mau berangkat sekolah bersama Hyung." jawaban dari Taehyung membuat Hoseok maupun Yoongi tersenyum, bukan senyum biasa melainkan sebuah seringai. Dan bodohnya, Taehyung sama sekali tidak menyadari itu.

.

Yoongi, Hoseok dan Taehyung kini tengah berada di dalam mobil yang sama, mereka dalam perjalanan menuju sekolah. Namun ada satu hal yang Taehyung tidak mengerti, yaitu, jalan yang di ambil oleh Hoseok. Hoseok memilih jalan kedua yang jelas-jelas itu akan memakan waktu yang sangat banyak untuk sampai ke sekolah. Dia ingin bertanya kepada Kakaknya, mengapa Hoseok tidak memiliki jalan utama agar lebih cepat sampai sekolah, tetapi egonya terlalu takut. Jadi, dia memilih untuk diam saja.

Taehyung mengernyit heran ketika mobil yang di tumpanginya berhenti secara mendadak. "Hyung kenapa berhenti, bukankah sekolah kita masih jauh?" tanya Taehyung bingung.

Am I Wrong?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang