biasanya, haechan akan selalu bangun siang pada hari minggu. namun entah mengapa pada hari itu, haechan bangun jam 7 pagi. pemuda itu keluar dari kamarnya dan berjalan menuju dapur. di sana, dia melihat adiknya yang masih smp dengan makan roti.
"mama sama papa mana, dek?" tanya haechan.
haera menjawab dengan mulut penuh roti. "jogging, kak."
"kamu gak ikut?" tanya haechan lagi.
"kepo deh pagi-pagi!" sahut haera.
haechan hanya terkekeh, lalu mengacak pelan rambut haera. pemuda itu kemudian mengambil cangkir dan mengisinya dengan air putih. haechan meminum segelas air putih itu sampai habis. dia lalu melangkah ke ruang keluarga.
haechan menghidupkan televisi yang ada di ruang keluarga. pemuda itu duduk di sofa sambil menyandarkan punggungnya. haechan memindah-mindah saluran televisinya.
namun, gerakan haechan terhenti ketika melihat rumah hyunjin terpampang di layar televisinya. dia yakin itu rumah hyunjin karena dia sering ke sana.
"telah terjadi percobaan pembunuhan di jalan kenanga 2 kompleks perumahan bumi asri, kota bandung, tadi malam sekitar pukul 9. korban berinisial HH dan HY yang merupakan kakak-beradik ditemukan dalam keadaan sekarat di dalam rumahnya sendiri. kedua korban segera dilarikan ke rumah sakit dan mengalami koma."
haechan seketika gemetar. pemuda itu menatap lekat-lekat layar televisinya, tidak menyangka dengan apa yang barusan dia dengar.
HH dan HY? maksudnya hwang hyunjin dan hwang yeji?
layar televisi menunjukkan tubuh hyunjin dan yeji yang dievakuasi dari rumahnya. haechan tanpa sadar berdiri mendekati televisi.
"ditemukan juga sebuah karung berisi mayat seorang perempuan berinisial YS di depan rumah HH dan HY dalam keadaan termutilasi. dari rekaman cctv di depan rumah tersebut menunjukkan bahwa ada seseorang yang meletakkan karung itu di teras, sebelum listrik rumah mereka padam."
dan saat itu juga, haechan jatuh terduduk. YS? tidak mungkin yeh shuhua, kan? tidak mungkin! dia pasti sedang bermimpi. tubuh haechan seketika lemas melihat sebuah karung berisi mayat berinisial nama teman baiknya itu. pihak kepolisian bisa mengetahui bahwa itu adalah mayat berinisial YS karena ponsel dan dompetnya ada di dalam karung itu.
meskipun isi karung tersebut disensor, namun haechan mengenali pakaian mayat itu.
pakaian yang sama yang dikenakan shuhua terakhir kali dia bertemu dengan haechan.
"pelaku pembunuhan masih dalam pencarian. korban yang terbunuh akan segera dimakamkan oleh keluarganya. dan pihak kepolisian masih menunggu kedua korban selamat agar segera sadar untuk dimintai keterangan."
haechan segera bangkit dan berlari ke kamarnya. dengan gemetar, pemuda itu menelepon sunwoo. ketika sunwoo mengangkat teleponnya, haechan terisak.
"woo, itu gak bener, kan?" tanya haechan dengan suara gemetar. "beritanya gak bener, kan?"
"chan ...."
air mata haechan mengalir begitu saja. "bilang sama gue, yang diberita tadi bukan shuhua, hyunjin, dan yeji, kan? bilang sama gue, woo!"
di seberang sana, sunwoo menghela napasnya. "gue juga maunya bukan mereka, chan. gue baru aja mau jogging sama kakak gue. tapi pas gue gak sengaja liat tontonan tv papa gue, malah disuguhi berita itu."
"woo, gue salah, ya?" isak haechan. "harusnya gue bantuin mereka, kan?"
"chan, bukan salah lo," kata sunwoo menenangkan haechan. "lo mau gue ke sana? lo kedengerannya kacau banget."
haechan tidak menjawab. pemuda itu mematikan panggilannya. haechan terduduk di kursi belajarnya. ketika dia membuka sosial medianya, dia melihat banyak ungkapan bela sungkawa untuk shuhua.
pemuda itu menjambak rambutnya sendiri. dia menyesal, sungguh menyesal. dia terlambat menolong shuhua. seharusnya tadi malam dia mengangkat telepon shuhua. bisa saja saat itu shuhua sedang dalam bahaya. namun, dia memilih untuk mengabaikan gadis itu.
seharusnya setelah selesai bersama nancy, dia tidak segera menyusul ke rumah shuhua. namun, dia malah langsung pulang ke rumahnya karena terlalu lelah menemani nancy.
"kenapa?" lirih haechan. "kenapa gue bego banget?"
haechan merasa marah pada dirinya karena terlalu bodoh. dia marah pada nancy karena menahannya tadi malam. dia marah kepada siapapun yang melakukan ini kepada shuhua, hyunjin, dan yeji.
"shuhua, maaf," lirih pemuda itu. "maaf karena gak bisa nyelamatin lo."
•••
MAAF GUYS :")
biar seru jadi harus ada yg meninggal hehehehe
lapak untuk menghujat👉👉👉👉
KAMU SEDANG MEMBACA
[II] tenebris: trapped souls✔
Фанфикbook 2 of: tenebris series ¢ ft. 00liners haechan tidak pernah menyangka bahwa kemampuannya melihat arwah bisa membuatnya dalam bahaya. ©-prdslith, 2020