2.6

1.2K 299 73
                                    

   "sumpah, gue gak yakin banget sama rencana kita ini," kata haechan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   "sumpah, gue gak yakin banget sama rencana kita ini," kata haechan.

   malam itu sekitar pukul 12, shuhua mendatangi haechan di kamarnya. haechan duduk di kasur, sedangkan shuhua berdiri di depannya.

   "gue juga gak yakin, chan," sahut shuhua.

   "masalahnya gini, loh. gue belom pernah nyoba ngelakuin astral projection," kata haechan. "karena ngelakuinnya gak mudah, dan berbahaya."

   "iya, gue tau," balas shuhua. "tapi katanya lo mau bantuin hyunjin sama yeji."

   haechan cemberut. kenapa dia selalu tergerak hati untuk menolong orang lain? haechan berharap bisa menjadi seseorang yang tidak peduli dengan orang lain. nyatanya, haechan tidak bisa mengabaikan permohonan tolong dari orang lain begitu saja.

   sedari tadi sore, ponsel haechan bergetar karena chat masuk dari nancy. gadis itu sampai meneleponnya berkali-kali, tetapi tidak haechan angkat. dia masih bingung harus bersikap seperti apa kepada nancy. jujur saja, dari dalam hati haechan yang terdalam, haechan tahu dia tetap menyayangi nancy walaupun pacarnya penyebab meninggalnya shuhua.

   lagipula, mana bisa perasaan hilang begitu saja? mungkin haechan memang sakit hati. tetapi dia tidak bisa membuang perasaannya seketika.

   "nancy ngechat lo terus, tuh," celetuk shuhua yang melihat layar ponsel haechan terpampang nama nancy.

   "biar aja," sahut haechan. "nanti gue ngomong sama dia."

   "lo mikirin dia seharian, kan?" tebak shuhua, yang memang benar adanya. "tetep aja ya gak ada yang bisa gantiin dia di hati lo."

   haechan menatap shuhua, lalu tersenyum miris. "lo pernah gak sih pertama kalinya ngerasa sesayang itu sama orang, tapi orang itu ngelakuin sesuatu yang jahat banget?"

   shuhua menggeleng. "nggak. tapi gue pernah ngerasa sesayang itu sama orang, eh orang itu malah milih orang lain daripada gue."

   lagi-lagi, haechan hanya bisa tersenyum miris. dia tahu, shuhua sedang membicarakan tentang dirinya. gadis arwah itu balas menatap haechan dengan sendu.

   "tapi lo jangan lupa," kata shuhua. dia kemudian menyentuh garis luka bekas mutilasinya satu-persatu. "semua ini gara-gara dia."

   haechan menghembuskan napasnya. "gue mau nyoba astral projectionnya sekarang," kata haechan mencoba mengalihkan perhatian.

   shuhua diam saja. haechan pun membaringkan dirinya di atas kasur dengan posisi telentang. dia menghembuskan napasnya, mencoba untuk rileks. pemuda itu kemudian menutup mata.

   astral projection hanya bisa dilakukan jika orang yang melakukannya dalam keadaan rileks. akan tetapi, jantung haechan malah berdegup kencang karena takut. pemuda itu berusaha mengatur napasnya, serta menghilangkan pikiran-pikiran yang mengganggunya.

   haechan terus mengatur napas. akan tetapi, wajah nancy, jeno, dan lia terus muncul dalam pikirannya. pemuda itu tidak dapat berkonsentrasi.

   haechan pun membuka matanya, lalu mendengus kesal. shuhua memperhatikan haechan dengan heran.

   "kenapa?" tanya shuhua.

   "susah banget buat fokus," jawab haechan. "emangnya gak ada cara selain ini? susah banget ngelakuinnya."

   "gini, chan," shuhua menjelaskan. "hyunjin sama yeji terperangkap di rumah mereka. semacam dijadiin penjara biar mereka gak bisa keluar, karena mereka juga dieksekusi di situ. nah, lo mana bisa masuk ke sana pake wujud manusia. selain karena rumahnya masih dijadiin tkp dan dijaga sama polisi, lo mau masuk rumah mereka terus dijadiin tersangka karena ada jejak lo di sana?"

   "lah iya bener juga," sahut haechan. "pinter lo, shu."

   "sana cobain lagi!" perintah shuhua.

   haechan cemberut, namun tetap melakukan perintah shuhua. dia kembali membaringkan tubuhnya.

   "usahain rileks," kata shuhua mengingatkan. "jangan pikirin apa-apa. fokus aja. gue bakal nungguin sampai lo bisa."

   haechan mengangguk. pemuda itu lalu menutup matanya. dia mengatur napasnya, mencoba untuk rileks. haechan berusaha menyingkirkan apapun yang sedang dalam pikirannya sekarang. lama-lama, napas haechan sudah mulai teratur. tubuhnya sudah mulai rileks.

   haechan mencoba menghipnotisnya dirinya. dia membayangkan bagian tubuhnya dalam pikiran. kemudian, dia membayangkan sedang menggerakkan bagian-bagian tubuhnya. dia mempertahankan fokus ke seluruh tubuhnya.

   beberapa saat kemudian, haechan memasuki fase getaran, yang menandakan bahwa jiwanya akan meninggalkan raganya. haechan tetap berusaha rileks sambil merasakan getaran tersebut.

   pada akhirnya, shuhua melihat jiwa haechan bangun dari raganya. haechan sendiri terkejut merasakam dirinya seperti melayang. dia membuka mata, lalu terkesiap melihat tubuhnya sendiri terbaring di kasur.

   "g-gue beneran misah dari badan?" tanya haechan dengan gugup.

   shuhua tersenyum. "iya. gimana rasanya?"

   "takut!" jawab haechan. "shu, gue balik aja ke badan gue, ya? takut banget!"

   shuhua menatap haechan dengan tajam. nyali pemuda itu langsung menciut.

   "iya, kagak jadi balik," kata haechan. "jangan gitu, dong! serem!"

   "mau jalan-jalan keluar, gak?" tanya shuhua.

   "badan gue gak papa ditinggal?" tanya haechan balik.

   "gak papa, asal lo sebelumnya udah konsentrasi sama salah satu bagian tubuh buat jadi pegangan," jawab shuhua.

   haechan dengan ragu mengikuti shuhua keluar dari rumahnya. haechan merasa ringan. dia tidak merasakan angin malam seperti biasanya. pemuda itu memperhatikan ke sekeliling rumahnya.

   "jadi gini rasanya jadi lo," celetuk haechan.

   "kaya melayang, kan?" sahut shuhua.

   haechan tersenyum. meskipun awalnya takut, tetapi haechan pada akhirnya bisa sedikit tenang. ada shuhua di sini. dia akan baik-baik saja.

   "ke rumah hyunjin sama yeji nanti aja, ya?" pinta haechan. "gue masih belum siap ngehadapin roh jahat yang ngehalangin nanti."

   "gak papa, kita jalan-jalan aja," kata shuhua. "sekalian ngebiasain diri lo jadi arwah."

   haechan terkekeh. sejenak, dia melupakan apa yang menjadi keresahannya selama ini. bersama shuhua, haechan menjelajahi dimensi lain dari dunia ini. dia melihat banyak sekali arwah yang berada di sekitarnya. bahkan lebih banyak daripada yang dia lihat dalam wujud manusianya.

   akan tetapi, dia merasa aman. sebab, ada shuhua di sini. begitulah pikirnya.






•••






kayanya ini chapter terpanjang di cerita ini ya wkwkwk

btw, deskripsi aku tentang cara melakukan astral projectionnya gak sepenuhnya akurat, ya. jangan terlalu dipikirin karena aku ngarang. kalo mau tau yang sebenernya bisa cari referensi lain.

yaudah, nikmatin aja dulu momen haechan-shuhua. kali aja ada yang ngeship mereka hehe

[II] tenebris: trapped souls✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang