sore harinya, sunwoo dan haechan nongkrong di rumah jaemin. mereka suka berkumpul di sana karena rumah jaemin besar dan punya fasilitas yang cukup lengkap. maklum, jaemin anak orang kaya. sunwoo dan haechan sering meminta makanan ke sana.
haechan sedang memainkan komputer milik jaemin yang berada di kamarnya. jaemin sibuk memasang senar gitarnya yang lepas kemarin. sementara sunwoo berbaring di kasur empuk jaemin.
tiba-tiba, sunwoo bangkit dan duduk, lalu menoleh ke arah haechan."chan?" panggil sunwoo.
"apaan?" tanya haechan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar komputer.
"shuhua ... beneran ketempelan, ya?" tanya sunwoo.
seketika, haechan menghentikan kegiatannya. dia kemudian memutar tubuhnya untuk menghadap sunwoo. jaemin yang sudah selesai memasang senar gitarnya pun ikut menoleh.
"kenapa nanya gitu?" haechan bertanya balik.
sunwoo menghembuskan napasnya. "heejin yang kepo. lo tau sendiri kan kalo cewek-cewek suka ngegibahin temen-temen mereka sendiri?"
"eh tapi, gue juga jadi kepo," sahut jaemin. "shuhua orangnya udah populer duluan. tiba-tiba dia jadi begitu. pasti banyak lah yang kepo."
haechan terlihat menimbang-nimbang keputusannya. kemudian, pemuda itu mendesah pasrah. "iya, dia emang ketempelan."
sunwoo dan jaemin langsung terdiam. mereka menatap haechan dengan penuh tanda tanya, menanti penjelasan dari haechan.
"setannya bukan sekedar setan yang iseng tiba-tiba nempel," kata haechan lagi. "kayanya ... ada yang sengaja ngirim."
"hah?" jaemin melongo.
"gini, kemaren gue sama heejin denger shuhua ngobrol sama hyunjin," kata sunwoo. "shuhua bilang, hyunjin gak boleh bukain pintu rumahnya kalo ada yang bunyiin bel."
haechan terlihat kebingungan. apa maksudnya? mengapa shuhua memperingatkan hyunjin tentang hal itu? apa yang terjadi sebenarnya.
"menurut lo, dia ngelibatin hyunjin gak, sih?" tanya jaemin. "itu cuma asumsi gue, ya."
"kalo hyunjin terlibat, yeji pasti ikutan," kata sunwoo. "sebenernya bahaya banget gak, sih? gue gak paham."
"bahaya banget," jawab haechan. "karena setan itu ... bikin shuhua mati perlahan."
sunwoo dan jaemin tak dapat mengatakan apa-apa. haechan sendiri pun bingung harus bagaimana.
ini menyangkut nyawa temannya. sudah bertahun-tahun dia berteman dengan shuhua. dan gadis itu selalu baik padanya. meskipun orang-orang bilang shuhua adalah pribadi yang sombong, namun bagi haechan, shuhua adalah salah satu teman baiknya.
selain itu, hyunjin juga merupakan salah satu teman baiknya. walaupun hyunjin agak menyebalkan, tetapi dia senang berteman dengan hyunjin. pemuda itu selalu nyambung dengan candaan haechan. haechan tidak ingin hyunjin ikut terlibat.
"chan?" panggil jaemin.
haechan segera tersadar dari lamunannya. "hah, kenapa?"
"lo jangan ikutan, ya?" pinta jaemin. "pokoknya, kita gak boleh ikutan. gue gak mau kita ada dalam bahaya."
haechan kembali memikirkan shuhua dan hyunjin. haechan pun tidak ingin ikut terlibat. tetapi, apa dia bisa membiarkan teman-temannya dalam bahaya?
tidak, haechan tidak bisa. ah, sepertinya haechan akan melakukan sesuatu yang bisa disesalinya nanti.
•••
malam semuanya! litha balik lagi nih ehehehehehehe
btw, sejauh ini gimana ceritanya? review dikit dong gaes :")
KAMU SEDANG MEMBACA
[II] tenebris: trapped souls✔
Fanficbook 2 of: tenebris series ¢ ft. 00liners haechan tidak pernah menyangka bahwa kemampuannya melihat arwah bisa membuatnya dalam bahaya. ©-prdslith, 2020