1.3

1.3K 333 167
                                    

   haechan terus mempertanyakan keputusannya untuk tidak membantu shuhua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   haechan terus mempertanyakan keputusannya untuk tidak membantu shuhua.

   apakah keputusannya benar? lagipula, keadaan shuhua sudah membaik, bukan? sekarang dia terlihat sehat, meskipun makhluk itu masih ada bersamanya. mungkin gelang pemberian jeno hanya menghalangi makhluk itu untuk tidak mencelakai shuhua, namun tidak cukup kuat untuk mengusirnya.

   akan tetapi, jika ternyata keputusan haechan salah, apalah haechan siap menanggung rasa menyesal yang akan datang?

   terkadang, haechan membenci dirinya yang terlalu peduli kepada orang lain. perkara ini tidak hanya menyangkut shuhua, tetapi juga hyunjin dan mungkin saja yeji, mengingat bahwa hyunjin dan yeji saudara kembar.

   haechan mengacak rambutnya frustrasi. pemuda itu duduk sendirian di depan meja belajarnya. menatap orang-orang yang lewat sore itu dari balik jendelanya. dia kembali menimbang keputusannya sendiri.

   nancy akan sangat marah jika tahu bahwa haechan membantu shuhua. haechan tidak ingin membuat nancy marah padanya. nancy bisa kecewa jika haechan melanggar janjinya sendiri.

   haechan kemudian bangkit. persetan dengan semuanya. pemuda itu meraih kunci sepeda motor dan jaketnya. dia melangkah keluar rumahnya.

   haechan tahu dia mungkin melakukan sesuatu yang bodoh. namun, dia tidak peduli lagi. jika dia tidak membantu shuhua, dirinya takkan bisa tenang.

   maka, pemuda itu melajukan sepeda motornya ke rumah shuhua. lima belas menit kemudian, dia tiba di rumah besar gadis itu. sewaktu smp, haechan sering ke rumah shuhua. setelah mereka masuk sma, haechan lebih jarang ke sini. shuhua sudah mempunyai teman-teman yang lebih akrab selain dirinya.

   dahulu, haechan yang sering menemani shuhua kalau gadis itu kesepian karena sendirian di rumah. sekarang, shuhua sudah mempunyai yeji, lia, hyunjin, dan jeno yang bisa menemaninya. haechan senang karena shuhua mempunyai lebih banyak teman.

   bukan berarti shuhua melupakan haechan. keadaan hanya sedikit berubah, dan itu merupakan hal yang wajar. haechan mempunyai teman baru, dan shuhua juga mempunyai teman baru. yang terpenting, mereka tetap berteman dekat, kan? walau tidak sedekat dulu.

   ya, mungkin itu juga salah satu alasan mengapa haechan sangat peduli pada shuhua.
 
   begitu tiba di depan pagar rumah shuhua, haechan disambut oleng kang dadang, salah satu art di rumah itu. dia segera membuka pagar untuk haechan.

   "loh, echan!" sapa kang dadang.

   haechan tersenyum. "kang! apa kabar?"

   "baik, atuh," jawab kang dadang. "echan sendiri gimana? dah lama gak ke sini."

   "baik, kang," sahut haechan. "shuhuanya ada, kang?"

   "ada, bentar akang panggil dulu."

   kang dadang pun memanggil shuhua. tak lama, gadis itu keluar. begitu melihat haechan, shuhua tersenyum dan berlari kecil menghampiri haechan.

   "chan!" pekiknya dengan ceria. "ngapain ke sini?"

   "cuma mau ngecheck keadaan lo aja," jawab haechan. "lo beneran udah gak papa? kemaren-kemaren pucat banget soalnya."

   "gak papa, beneran," balas gadis itu. "liat nih, gue sehat-sehat aja. cieee khawatir banget, ya?"

   haechan mendengus sambil terkekeh. "pede banget, lo! ngomong-ngomong, boleh gue liat gelang lo, gak?"

   shuhua kelihatan bingung, namun gadis itu menuruti permintaan haechan. dia menunjukkan gelang hitam yang dipakainya di pergelangan tangan. haechan menarik pelan tangan shuhua untuk memeriksa gelang itu.

   ah, semoga haechan tidak menyadari bahwa shuhua gugup sedari tadi. gadis itu memperhatikan wajah haechan yang serius memeriksa gelangnya. shuhua berusaha menyembunyikan senyumnya. haechan terlihat sangat lucu.

   "lo mau meriksa apaan, sih?" tanya shuhua yang heran.

   haechan menggeleng. "nggak, penasaran aja sama gelangnya. kok jeno ngasih ke lo?"

   "dia janji mau bantu gue," jawab shuhua. "terus dia kasih gelang ini. dan sekarang gue udah gak papa lagi, kan?"

   haechan bingung harus mengatakan apa. shuhua yang melihat hal itu pun memeluk haechan.

   "makasih ya udah khawatir sama gue," kata shuhua. "gue kira waktu lo jadian sama nancy, lo bakal lupain gue."

   "mana mungkin gue lupa sama lo," sahut haechan. dia menepuk pelan kepala shuhua. "lo kan sahabat gue."

   shuhua tersenyum. "iya, sahabat ...."

   gadis itu kemudian melepaskan pelukannya. "kalo sampai nancy tau gue meluk lo, dia bakal ngejambak rambut gue sampai botak kali, ya?"

   haechan tertawa. "gak gitu juga kali," kata pemuda itu. "ngomong-ngomong, gue balik dulu, ya?"

   shuhua menganggukkan kepalanya. "makasih sekali lagi lo mau repot-repot ke sini cuma pengen ngecheck keadaan gue."

   pemuda itu mengacak pelan rambut shuhua. "malam ini lo jangan sendirian dulu, ya?"

   "nggak, gue malam ini mau pergi bareng yeji, lia, hyunjin, sama jeno," kata shuhua. "maaf gak ngajak lo, chan. gue cuma takut nancy marah."

   "gue paham, kok," sahut haechan.

   dia kemudian memasang helm dan menyalakan sepeda motornya. "gue pulang, ya."

   "hati-hati, chan!" pesan shuhua.

   gadis itu melambaikan tangannya, sementara sepeda motor haechan melaju meninggalkan halaman rumah shuhua.

   untuk sementara, haechan ingin memastikan shuhua baik-baik saja. haechan berjanji, besok dia akan mulai membantu shuhua.

   bagaimanapun caranya.


•••


aku sengaja bikin haechan sama shuhua temenan deket dari smp, supaya alasan haechan yg pengen bgt nolongin shuhua tuh masuk akal. kan misalnya mereka cuma temenan biasa, rada gak masuk akal kalo haechan sekhawatir itu sama shuhua.

anyway, gimana pendapat kalian sejauh ini? kasih tau aku, yuk!

[II] tenebris: trapped souls✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang