"Nanti malam jangan lupa ke acara papa."
Bintang mengangkat kepalanya, menatap mamanya di depannya. Dia mengangguk. "Iya ma," jawabnya patuh.
"Bareng Amanda ya, Bin. Jemput dia, mama udah bilang sama tante Sarah kalau Amanda dijemput kamu nanti," kata mamanya.
Lagi-lagi Bintang mengangguk. "Iya, ma."
"Bagus." Mamanya melirik ke arah papanya. "Gimana, mas, nanti malam?" tanya mamanya.
"Aman," balas suaminya. Mereka melanjutkan pembicaraan, sedangkan Bintang sedang semerawut dengan pikirannya.
Setelah selesai makan dirinya memilih untuk naik, masuk ke kamarnya. Dia membuka handphonenya. Bintang mengirim pesan ke Amanda.
Bintang tak menyangka Amanda akan membalas secepat itu. Tapi itu bagus jadi dia tak menunggu jawaban terlalu lama.
***
"Dek, cepetan!"
"Sabar," Nabilla balas berteriak. Gadis itu menarik paksa dress-nya yang pas di tubuhnya. "Anjir ini dress susah banget dipakenya. Ganti aja kali ya?" monolognya.
Nabilla mengacak lemarinya. Dia melihat dress berwarna pink sand di sana. Dia menarik dress itu keluar dan memperhatikannya. "Ini aja kali ya?"
Nabilla segera melepas dress yang sedang dipakainya dan ganti dengan dress baru. Setelah selesai memakainya Nabilla melirik dirinya di cermin. "Nah ini kan bagus," katanya.
Tok tok!
Nabilla melirik ke arah pintu. "Itu pintu kalau belum roboh gak bakal berhenti diketuk," katanya. Dia segera mengambil tasnya dan keluar. "Udah nih," katanya.
Reno di luar memasang wajah kesal. "Lama banget. Ngapain sih?" tanyanya. "Kesian yang lain udah nunggu. Mama juga udah nungguin tuh," katanya.
Nabilla berdecak lalu turun ke bawah. Jane kebingungan melihat Nabilla. "Lho, bukannya pake warna biru tua ya dress-nya?" tanya Jane sambil memperhatikan Nabilla.
Charletta dan Charlette ikut memperhatikan. Mereka semua janji memakai dress berwarna biru tua, tapi Nabilla malah keluar dengan dress berwarna pink sand.
"Iya nih, gak sesuai," protes Charlette. "Tau gitu mending gue make warna brown tadi," sambungnya.
"Udah, cepat. Protes aja kalian," kata mamanya. "Ini udah keburu. Malu kalau telat." Alena segera berjalan keluar diikuti oleh anak-anaknya. Mereka segera naik ke mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Indonesia Jerman
Teen FictionNabilla, Si Perempuan blasteran Indonesia dan Jerman. Perempuan satu ini punya sifat awur-awuran dan sering melanggar aturan tapi tiba-tiba meminta untuk pindah sekolah pada orangtuanya. Orangtua Nabilla sendiri jelas menolak permintaan itu yang akh...