Charletta duduk di meja makan bersama yang lain. Bedanya indra penciumannya sangat sensitif. Apalagi semenjak kehadiran Nabilla di meja makan.
"Bau parfum stroberi siapa nih, kenceng banget?" komentarnya serta merta ditujukan pada satu-satunya si cewek pencinta stroberi di rumah itu.
Nabilla mengangkat kepalanya melihat Charletta di seberang meja.
Jane dan Nathan di sebelah gadis itupun mulai merasakan hal yang sama dengan Charletta.
"Lah iya, wangi banget. Enek gue," komentar Nathan di samping Nabilla sambil menutup hidungnya.
Jane ikut tutup hidung. "Wangi banget sih, Bil? Mandi parfum lo?" tanyanya.
"Kenapa sih? Protes banget kalian semua," katanya menunjukkan muka masam.
"Ya habisnya lo wangi banget sumpah. Bukannya harum malah bikin sakit hidung," kata Nathan kesal.
Nabilla berdecak. "Iya gue gak mandi, cuma nyemprotin parfum banyak-banyak," kata Nabilla akhirnya.
"Iyuh," komentar yang lain serempak.
Nabilla melotot. "Tapi gue udah mandi ya, semalam," cengirnya.
"Jorok banget sih lo, kak," celetuk Charlette.
"Eh diam lo bocah," potong Nabilla.
"Bener tuh kata Letty, jorok lo, Bil," kata Jane.
"Kok belain dia sih?" protes Nabilla tak terima.
"Apa sih ini pagi-pagi udah ribut?"
Mereka menoleh. Alena duduk di kursinya menatap anak-anaknya.
"Itu Ma, kak Nabil! Masa dia gak mandi sih!" adu Charlette pada mamanya.
Alena menoleh ke Nabilla memasang wajah tak percaya. "Bil? Gak mandi kamu?" tanya Alena.
Nabilla memberi mamanya senyuman kaku. Dan melempar tatapan tajam pada Charlette.
"Gak juga, Ma," katanya. "Mandi kok aku tadi malam."
Mamanya menghela napas panjang. "Nabil! Cukup bandel aja kamu, masa sekarang mau bau juga?" omel mamanya.
"Aku udah semprot parfum yang banyak kok, Ma!" sergahnya.
Mamanya memegang kepala. "Mana bisa gitu."
"Bisa kok," katanya memonyongkan bibirnya.
Alena melambaikan tangan. "Terserah. Mama ada kabar penting buat kalian," katanya.
"Apa, Ma?" tanya Nathan sambil meletakkan garpu di piringnya.
"Papa kalian pulang hari ini."
Mereka semua melotot. Terutama Nabilla yang tersedak sandwich-nya. "Apa? Papa pulang?" tanyanya.
Mamanya mengangguk.
"Hari ini?!" tanyanya lagi.
Mamanya mengangguk lagi. "Nah, Nabil mulai sekarang kamu tau kan harus apa?" tanya Alena.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terjebak Indonesia Jerman
Fiksi RemajaNabilla, Si Perempuan blasteran Indonesia dan Jerman. Perempuan satu ini punya sifat awur-awuran dan sering melanggar aturan tapi tiba-tiba meminta untuk pindah sekolah pada orangtuanya. Orangtua Nabilla sendiri jelas menolak permintaan itu yang akh...