Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kim Yoo Jung
•●•
YOOJUNG
Pagi hari ini terasa begitu berbeda, entah kenapa aku merasa beberapa orang memperhatikan serta memandangku ingin tahu lalu berbicara kepada temannya seolah mendiskusikan sesuatu.
Aku tengah berjalan di koridor menuju kelasku yang berada di lantai dua dan mau tak mau sepanjang perjalananku menjadi pusat perhatian banyak orang.
Aku sungguh tidak nyaman menjadi pusat perhatian karena selama dua tahun lebih bersekolah di sini tidak ada yang memperhatikanku seperti saat ini. Bahkan aku memilih menjadi penonton saat anak-anak kelas mengajukan diri untuk mengikuti lomba antar kelas pada acaraclassmeeting. Aku hanyalah siswa biasa yang tidak ingin menonjol.
Hari ini benar-benar aneh.
Sebelum menaiki tangga aku berbelok menuju toilet wanita yang berada di sebelah tangga, aku masuk lalu melihat ke cermin untuk memastikan bahwa penampilanku tidak ada yang salah.
"Apa yang salah?"
Aku memperhatikan baik-baik tiap detail dari ujung kepala sampai ujung kaki. Tidak ada yang salah. Seragamku juga sama dengan mereka, sepatuku juga tertib. Lalu apa yang salah denganku? Atau apa yang salah dengan mata mereka?
"....Serius? Kim Yoo Jung?" Sebuah suara menyebutkan namaku membuatku memasuki salah satu bilik toilet lalu menutupnya pelan seraya menguncinya.
"Gue ga nyangka banget gila."
Jantungku berdegup kencang. Apa yang terjadi? Apa yang mereka dengar?
"Padahal ga keliatan ya."
"Dia padahal ga populer."
"Tapi kata temen gue yang sekelas sama dia, dia lumayan pinter di kelas. Selalu masuk ranking tiga besar padahal lo tau sendiri kelasnya dia orang-orang pinter semua isinya."
"Pinter pun dia, tetep aja ga level sama Junhoe."
Junhoe?
"Ya iyalah! Koo Junhoe adalah most wanted man di sekolah ini dan Kim Yoojung ga ada apa-apanya."
"Tapi kalo gosip itu bener, ternyata tipe cewek Junhoe pernah ada yang kaya Yoojung."
Aku tak lagi mendengar percakapan ketiga cewek itu karena aku fokus menetralkan perasaan kesalku. Aku menarik napasku dalam-dalam lalu menghembuskannya perlahan.