2. NAZECTA

65 9 4
                                    

||BAGIAN KEDUA||

'Tuhan yang mempertemukan kita berdua tuhan pulalah yang menyuruhku untuk memelukmu erat. Jadi, tetaplah di sisiku'

***

H A P P Y  R E A D I N G !Semoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

H A P P Y R E A D I N G !
Semoga suka

***
-Nazecta-

BEL pulang sekolah telah berbunyi, semua siswa siswi berbondong-bondong keluar dari kelas. Memang mereka tidak langsung pulang, ada yang masih didalam kelas dan banyak juga dari mereka yang saling menggosip diluar kelas.

Langkah kaki Bima berhenti tepat didepan kelas XI Ipa 2, ia masuk tanpa mengetuk pintu ataupun mengucapkan salam terlebih dahulu, itulah Bima seenak jidatnya dan tak kenal tempat.

"Zeze!" teriak Bima kencang memecah aktivitas anak-anak yang masih berada didalam kelas.

Teriakannya pun memunculkan berbagai reaksi dari beberapa anak, ada yang menatapnya kagum dan menatapnya dengan tatapan sinis.

Bima itu ganteng, makanya banyak yang suka. Zectanya aja yang gak nyadar kek apa Bima.

Zecta sudah siap dengan tasnya mengikuti langkah Bima keluar, Bima menarik tangan Zecta agar langkah mereka sejajar.

"Sini disamping gue, dikiranya nanti lo pengawal gue lagi, kan lo pacar gue"

Zecta menghentikan langkahnya.

Bima terkekeh. Memundurkan langkahnya tanpa berbalik kemudian menyatukan jari tangan mereka menjadi satu. "Nantinya, bukan sekarang kok"

Merekapun Kembali berjalan menu tempat dimana motor Bima ia parkirkan.

Bukan hanya kali ini namun setiap hari saat ia berjalan bersama Bima pasti tatapan anak-anak yang tidak menyukai Zecta selalu melotot lalu saling membisikan sesuatu yang Zecta yakin pasti itu sebuah ujaran kebencian.

Sesampainya mereka diarea parkir, Bima melempar helm berwarna kuning kepada Zecta, ia pun memakai nya.

Namun sepertinya ada masalah dengan pengait helmnya karena sedari tadi susah untuk disatukan sama halnya dengan Bima dan Zecta yang susah untuk disatukan. Kembali tangannya masih mencoba menyatukan pengait helm ungu itu namun tak kunjung jua berhasil.

Bima menghampiri Zecta lalu membantu menyatukan pengait helm yang kini sudah terpakai dikepala Zecta. "Kenapa gak minta tolong aja si Ze"

"Gak mau nyusahin" ucap Zecta enteng.

Bima mengernyitkan dahinya. "Kan emang suka nyusahin, sok pake bilang gak mau nyusahin segala"

Zecta mencubit perut Bima, bukannya kesakitan yang didapat tetapi malah tertawa lebar yang terlihat.

NAZECTA [Who Are You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang