||BAGIAN KE SEBELAS||
***
Sebuah kepercayaan yang menjadi alasan bertahan sampai detik ini, percaya bahwa semuanya akan berubah menjadi kebahagiaan.NAZECTA
Selamat membaca cerita Nazecta
❤️***
Bel pulang sekolah berbunyi dengan nyaring dan terdengar melegakan bagi seluruh siswa-siswi SMA ADW, rasanya seperti mendengar suara surga dunia setelah menghadapi penatnya berbagai mata pelajaran yang sulit.
Mereka bertiga Zecta, Anggi, Lexa sedang fokus dengan kesibukannya masing-masing seperti Zecta yang menata peralatan sekolahnya kemudian memasukannya satu persatu kedalam tasnya.
Anggi merentangkan kedua tangannya lebar-lebar. "Huaaa akhirnya pulang juga setelah sekian purnama."
"Kita jalan yuk, udah lama nih kita gak jalan-jalan bareng." Ajak Lexa.
"Gue gak bisa kali ini, sorry." Zecta menatap memelas kepada kedua sahabatnya itu.
"Sok sibuk lo." Cibir Lexa.
Anggi memberikan tatapan sinis kepada Lexa, "Lo juga sibuk terus sama Dika kan? lo ngajak kita jalan pasti karena Dika ada acara sendiri."
"Enggak gitu ih kamu jangan solimi! gue pengen jalan aja sama kalian." Tampik Lexa seolah tidak setuju dengan apa yang Anggi katakan tentang dirinya.
"Iyain biar cepet." Kata Anggi.
"Pulang sama Bima Zec?" Tanya Lexa sambil membereskan buku-bukunya.
Zecta hanya menggeleng tanpa memberi jawaban.
"Bima udah beberapa hari ini gak berangkat dan hari ini juga." Ujar Anggi membuat Zecta dan Lexa bersamaan menatap Anggi yang sedang duduk rilex.
"Ih Anggi! Kok lo tau sih, jangan-jangan lo---" Lexa membekap mulutnya sendiri.
"Gue apa?"
Lexa terkekeh, "Suka sama Bima."
"Lucu? Mana ada gue suka cowok milik sahabat gue sendiri," Anggi berdiri, "Udah ah gue mau pulang."
Setelah Anggi mengatakan itu, Anggi langsung melenggang pergi disusul Zecta dari belakang dan tinggallah Lexa sendirian melihat kepergian kedua sahabatnya itu.
Tujuan Zecta sekarang adalah ketempat yang sama seperti kemaren dimana Geno mengantarnya kesebuah caffe, pertemuan di caffe kemaren batal karena ternyata orangnya sudah terlebih dahulu pergi, seharusnya Geno menjemputnya lebih awal pasti ia akan bertemu dengan orang itu.
Ini sudah murni kesalahan Geno bukan Zecta, karena tidak ada sejarahnya cewek salah karena cewek selalu benar dan cowok selalu salah, ini sudah ketetapan nenek moyang leluhur jadi ini fix no debat.
Kalau saja kali ini bertemu Geno pasti ia akan mendaratkan tangannya disalah satu pipi Geno, pasalnya Geno sudah menghilangkan waktu berharganya untuk rebahan dikamar, itu yang pertama, kedua Geno sudah membuatnya sia-sia karena tidak ada orang yang bisa ia temui disana kecuali secarik kertas yang ditinggalkan orang tersebut dan yang ketiga ia harus rela mengeluarkan ongkos untuk pulang.
Kali ini gojek yang ditumpanginya sudah mendarat disebuah caffe yang terakhir kali ia datangi, Zecta masuk mencari meja bernomor 10 dan melihat seseorang dengan pakaian casual yang rapi sedang duduk sambil memandang kearah luar jendela.
Zecta berjalan kearah cowok yang terlihat berumur seperti dirinya, wajahnya tertutupi topi jadi agak sulit untuk mengira-ngira.
"Halo." Sapa Zecta.
KAMU SEDANG MEMBACA
NAZECTA [Who Are You]
Teen Fiction[ON GOING] Penyesalan itu akan selalu datang diakhir, Karena Tuhan ingin melihat bagaimana kita menghargai apa yang terjadi sekarang tanpa adanya rasa paksaan. Hargailah apa yang menghampirimu saat ini karena seiring berjalannya waktu semuanya a...