4. NAZECTA

64 8 8
                                    

||BAGIAN KE EMPAT||

NP > Armada - Awas jatuh cinta

NAZECTA

***
'Untuk apa lagi bertahan jika hanya akan meninggalkan kepahitan yang terus menggores dan membekas yang tak akan begitu saja larut dalam hitungan waktu'

***
Selamat membaca cerita Nazecta
Semoga suka

***Selamat membaca cerita NazectaSemoga suka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Bima Angsara Malion]

***

BERHARAP kali ini motor yang ditumpanginya ini tidak mengalami mogok, setiap kali mogok pasti ia harus rela mendorongnya sampai menemukan bengkel dan itu sangat melelahkan bagi Zecta.

"Mogok?" Zecta memastikan motor Bima sedang tidak bermasalah.

Bima mengacak rambutnya frustasi. "Bukan mogok tapi ngambek."

Mendengar kata yang keluar dari mulut Bima membuat ia ingin sekali mengeluh. "Ah! Bima gue kan cape."

"Habis ngapain kok cape? pake mendesah segala lagi."

Zecta menampar pantat Bima yang tepat berada didepannya. "Pikiran lo yah kotor!"

Bima yang merasa pantatnya tertampar langsung membalikan tubuhnya.

"Bersihin dong pake hatimu," Goda Bima mengedipkan matanya.

"Pake gagang pacul mau?"

Bima bergidig ngeri saat mengingat pernah ada berita besar dan membawa nama gagang pacul. "Sikopet lo!"

"Sikopet, sikopet ...Psikopat Bima!" Kata Zecta dengan raut yang menunjukan kekesalannya.

Bima memajukan wajahnya beberapa senti mendekat kewajah milik Zecta. "Dih sejak kapan berubah."

"Sejak lo idup," Merasa jarak diantara mereka semakin dekat Zecta dengan refleks memundurkan wajah Bima dengan jari telunjuknya yang ia taruh dijidat Bima.

Bola mata Bima menatap ke atas seolah sedang berfikir sebelum kembali menatap Zecta yang berada didepannya. "Gue idup kapan?"

"Kapan-kapan."

Kali ini tatapannya menampakan keseriusan. "Gue serius."

Zecta menepis kasar tangan Bima yang masih bertengger dipundaknya. "Gue dua rius, bahkan satu juta rius."

Bima masih terdiam ditempat dengan segala pertanyaan yang masih berputar-putar dikepalanya, mencoba mencerna apa yang Zecta katakan. Ini Bima beneran lemot kayanya.

Zecta yang sudah bisa menerima kenyataan bahwa ia harus mendorong motor pun mulai mendorong sedikit demi sedikit berjalan mengikuti langkah Bima yang berada didepannya sambil mendorong motor hitam itu dengan terpaksa.

NAZECTA [Who Are You]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang