Hyunjin mendengus pelan sesaat setelah bogem mentah Sunwoo mendarat di tulang pipinya tanpa aba-aba, dia tau kalau ini akan segera terjadi, tinggal tunggu tanggal mainnya.
Hingga akhirnya di sini lah mereka berdua, kost Jeno yang menjadi tempat mereka biasanya berkumpul, tuan rumah sedang keluar membeli camilan bersama Haechan, jadi yang ada itu Hyunjin, Jaemin, Felix, dan Sunwoo.
"Woo, sabar." Ujar Felix kaget, dia menahan tangan Sunwoo dari belakang, sedangkan Jaemin sudah pasang badan di depan Hyunjin, jaga-jaga kalau pemuda itu ingin membalas.
Sunwoo berdecih kesal, sedatangnya dia kesana, tanpa ada peringatan apapun, tiba-tiba tangannya melayang menghantam wajah Hyunjin yang tengah mengambil air minum.
"Gue udah percaya sama lo bangsat!" Geram pemuda itu, mencoba menarik tangannya lepas dari kurungan Felix, matanya menatap tajam Hyunjin yang sedang menyeka darah dari sudut bibirnya, karena memang sekencang itu Sunwoo meninjunya barusan. "Masih bisa senyum lo, anjing?"
"Terus lo mau gue ngapain? Bales marah?" Sahut Hyunjin belagu, membuat Sunwoo makin naik pitam.
Cekalan Felix langsung lepas begitu dia menyentak lengannya dengan sekuat tenaga, mendorong Jaemin menyingkir hingga tersungkur lalu meraih kerah baju Hyunjin, menarik pemuda itu hingga kepalan tangannya lagi-lagi bertemu dengan tulang pipi Hyunjin yang sebetulnya masih berdenyut nyeri.
Belum sempat Jaemin dan Felix bangkit dari posisinya, Jeno yang sudah pulang itu dengan cepat mendorong Sunwoo dan Hyunjin mundur dari tempatnya masing-masing dengan mudah.
Begitu sadar yang memisahkan dirinya dari Hyunjin itu Jeno, Sunwoo langsung mengubur niatnya yang ingin kembali memberontak. Jeno sudah menatap dirinya tajam, bermaksud menyuruhnya berhenti.
Bukan, bukan karena dia takut dengan Jeno, meski postur tubuh dan tenaga yang dimiliki pemuda itu memang bisa dibilang paling besar dibanding mereka semua. Sunwoo mendengus kasar, mencoba meredam emosinya sambil membuang wajah, kalau dia melihat Hyunjin bisa-bisa dia tak peduli lagi dan kembali menyerangnya.
Jeno mendorong Hyunjin agar duduk di kasur lalu beralih pada Sunwoo dan mendorongnya ke sofa di sudut ruangan yang lain, membuat kedua pemuda itu sama-sama berada di titik paling jauh dari yang bisa mereka miliki dalam kamar kost ini.
"Tumben amat Sunwoo ribut.." Komentar Haechan kaget, otomatis Felix mengamini, dia juga heran.
"Lo berdua kalo ada masalah terus mau main tangan, jangan disini." Ujar Jeno galak, tapi diam-diam menuangkan air dingin ke dua gelas dan membungkus es batu dengan handuk kecil. "Kalo lo kesini, itu artinya lo siap selesain pake kepala dingin."
Tangannya terulur pada Sunwoo, memegangi salah satu gelas yang sudah diisi air tadi, dan setelah Sunwoo menerimanya dia beralih ke Hyunjin, melakukan hal yang sama.
Tapi saat sudah berada dekat Hyunjin, Jeno dengan sengaja menekan bungkusan es batu yang dia genggam ke memar di wajah pemuda itu, membuat Hyunjin meringis kesakitan sebelum dia menyuruhnya melakukan sendiri dan segera duduk di sisi lain kasur. "Setan." Sungut Hyunjin sebal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] TREAT YOU BETTER | ✔
Fanfiction[18+] Sequel: WILD NIGHT Bittersweet of the relationship between Hyunjin and Heejin. Written by Audrey ©2020