LET ME REMIND YOU

744 80 35
                                    

cek chapter sebelumnya ya beb!

siapa kangen heejin hyunjin berduaan? :")
bcs gw kangen beraattt, fak, for once a chapter only for them, hehehe hehe ehe heh, edisi kangen jinverse <3

BTW, DI CHAPTER INI KOMEN DONG KAK BANYAK BANYAK BIAR GW SENENG, KRITIK, SARAN, MISUH, APAPUN DEH BEBAS T_____T asal jgn komen suruh next, atau cepet cepet lanjut aja eoh, gak disuruh jg gw cepet kan lanjutinnya? :"

jarang jarang nih gue minta kalian komen, eheh

"Makasih ya, Hoon!" Kata Heejin sebelum dia turun dari mobil pemuda itu di depan gerbang kontrakan kecilnya, sebenarnya sedikit bingung karena melihat sebuah motor hitam terparkir di depan sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasih ya, Hoon!" Kata Heejin sebelum dia turun dari mobil pemuda itu di depan gerbang kontrakan kecilnya, sebenarnya sedikit bingung karena melihat sebuah motor hitam terparkir di depan sana.

Jihoon dari dalam mobilnya mengangguk, senyumnya di bawah sinar lampu mobil membuat hati Heejin menghangat untuk sesaat. "Sama-sama, jangan lupa besok."

"Hehe." Kekeh Heejin melihat wajah penuh tuntutan dari Jihoon selaras kemudian, dia yang mengangguk kali ini. "Hati-hati lo!"

"Iya, gue pulang ya!" Pamit Jihoon sebelum menutup jendelanya dan mobilnya mulai bergerak, berputar arah lalu melaju hingga hilang di ujung jalan.

Gadis itu sedikit kebingungan karena ponselnya tidak berada di tangannya, bagaimana cara dia menghubungi Hyunjin?

Ah, Hyunjin lagi..

Untuk apa dia menghubungi Hyunjin kalau tidak dibalas sama sekali.

Kakinya melangkah masuk ke dalam pagar lalu menguncinya, sebelum akhirnya melepas sepatu flatnya di depan pintu masuk, saat dia memasukan kuncinya ke dalam lubang kunci di kenop pintu itu, dia merasa ada yang aneh.

Akhirnya dia langsung memutar kenopnya, mendapati pintu kontrakannya sudah tidak terkunci lagi, dan Hyunjin ada di dalam. Pemuda itu duduk di sofa dengan wajah yang jauh lebih parah dari kemarin, banyak memar baru, batang hidungnya terkoyak cukup lebar, sudut bibirnya juga robek.

Tangannya memegang ponsel, tapi matanya menatap Heejin dengan tajam sedangkan Heejin hanya diam terpaku di depan pintu, menahan nafasnya kala matanya menatap sosok Hyunjin dengan perasaan heran, marah, sedih, dan takut dalam waktu yang bersamaan.

[2] TREAT YOU BETTER | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang