CHAIN OF LIES

676 75 35
                                    

Heejin mengerjapkan mata beberapa kali, cahaya matahari mulai masuk dari ventilasi udara meski tirai jendela masih dia tutup, mengisi ruang kosong di kontrakan Heejin dengan cahaya remang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heejin mengerjapkan mata beberapa kali, cahaya matahari mulai masuk dari ventilasi udara meski tirai jendela masih dia tutup, mengisi ruang kosong di kontrakan Heejin dengan cahaya remang.

Badan Heejin sakit semua karena lelah, Hyunjin masih tidur dalam dekapannya. Tangan gadis itu terulur kearah ponselnya di nakas, atau setidaknya dia kira itu adalah ponselnya.

Saat gadis itu melihat layar kunci yang menampilkan foto Kkami, anjing Hyunjin, gadis itu baru sadar itu bukan ponselnya tapi milik Hyunjin. "Shit, lupa.." Umpat Heejin.

Tapi keningnya berkerut lagi menyadari keanehan dari ponsel itu, sejak kapan Hyunjin menggunakan passcode?

Tigabelas pesan yang belum dibaca berasal dari sebuah kontak bernama Ryujin pun tidak luput dari pandangannya, serta satu miss call dari Changbin.

Dengan segera Heejin meletakan ponsel itu kembali ke nakas tapi otaknya berputar, bekerja lebih keras untuk mencerna nama-nama itu, lebih tepatnya nama Changbin karena rasanya dia tidak asing dengan lelaki itu. Tapi siapa? Dia tidak bisa mengingatnya.

Hyunjin bergerak pelan, menenggelamkan wajah pada pundak Heejin dan detik berikutnya mengaduh pelan. "A—" Pemuda itu menjauhkan wajah sambil mengusap batang hidungnya yang terplester itu karena terasa perih. "Njing.." Sambungnya lalu meringis pelan, tapi matanya masih tertutup.

Heejin memandang apa yang pemuda itu lakukan dengan lamat, akar rambut berwarna hitam sudah mulai tumbuh di bawah surai gondrongnya yang blonde karena dia bleach.

Rahang pemuda itu makin tajam, Heejin benar-benar mengiyakan bagian tubuh Hyunjin yang mulai menyusut sekarang, pemuda ini memang jadi semakin kurus.

Masalahnya dengan Hyunjin memang bisa dibilang sudah selesai, tapi masih ada yang mengganjal dalam hati Heejin, seakan dirinya tidak puas dengan keadaan sekarang. Dia memejamkan mata erat, mencoba mengerti perasaannya sendiri.

Bohong kalau Heejin bilang dia tidak penasaran kenapa Hyunjin seperti ini, menjauhinya dan saat datang lagi wajahnya malah babak belur, tapi dia juga tidak berbohong tentang dirinya yang tidak akan bertanya pada Hyunjin sampai pemuda itu siap bercerita. Dia juga tidak akan bertanya pada Sunwoo atau temannya, karena rasanya akan jauh lebih menyakitkan bila Heejin tau dari orang lain, bukan Hyunjin sendiri.

Menyerahkannya pada alam, biar saja informasinya datang sendiri entah dari mana, karena Heejin yakin, akhirnya semua kebenaran akan terungkap.

Heejin tersadar dari lamunannya saat tangan Hyunjin mendekapnya lebih erat, gadis itu menatap wajah Hyunjin dengan seksama lagi setelah tadi pikirannya melayang jauh, lengannya yang menjadi tumpuan kepala Hyunjin kini kembali memeluk pemuda itu, menyisir surainya dengan lembut saat dia menangkup pipi Hyunjin dengan telapak tangan yang lain lalu mengusapnya perlahan.

Pemuda itu bergerak nyaman dan mengundang senyum Heejin, dengan gemas Heejin mendekatkan wajahnya pada Hyunjin, mencolek hidung panjang itu dengan hidungnya sendiri dan detik berikutnya mereka berdua saling menatap satu sama lain.

[2] TREAT YOU BETTER | ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang