Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Miaaa!" Seru Heejin saat sudah masuk ke dalam ruang sekre KMPF, tempat biasanya Mia berdiam diri sambil mengerjakan tugasnya. "Mana hp gueee?"
"Siapa nih, tamu gak diundang main nyelonong aje?" Sindir Sihyeon saat Heejin tanpa permisi sudah melepas sepatu dan masuk ke dalam, lalu lesehan di sebelah Mia yang sibuk dengan laptopnya.
"Aduh maaf, kak!" Ujar Heejin pada kakak tingkatnya itu sambil cengengesan. "Bentar doang kok, penting nih menyangkut antara hidup dan mati!"
"Lebay lo!" Sihyeon mencibir lalu melanjutkan pekerjaannya dan kembali mengacuhkan eksistensi Heejin disana, membuat Heejin kembali memberikan atensinya pada Mia yang tengah tercengir.
Heejin merengut menatap temannya itu. "Galak banget teteh lo!" Keluh Heejin pelan.
Mia tambah melebarkan senyumannya. "Emang!" Sahutnya mengamini, tangan kanannya menyodorkan ponsel berwarna abu-abu milik Heejin kepada empunya. "Udah gue casin, tapi gue matiin."
"Makasih cantiiik!" Sahut Heejin lalu memeluk tubuh gadis itu.
Melihat kelakuan Heejin yang lain dari biasanya ini membuat Mia mengerutkan dahinya bingung. "Kenapa lo? Bahagia amat kayaknya, udah gak pusing atau apa lagi, kan?" Tanya gadis itu bertubi-tubi sambil membolak-balik badan Heejin seakan tengah mengecek gadis itu, membuat si empu badannya jadi merengut.
"Komplit semua kok badan gue, gak usah di puter-puter!" Gerutu Heejin.
Mia malah terkekeh menanggapi kalimat itu. "Udah baikan sama Hyunjin?" Tanyanya.
Kepala Heejin mengangguk dan kemudian segera bercerita kalau kekasihnya itu kembali babak belur, kali ini Mia tau kenapa, tapi dia dilarang Jinyoung untuk memberi tahu Heejin jika itu ulah Jisung.
Jinyoung bilang, takut Heejin kepikiran dan malah memperparah keadaan, biar Heejin tau sendiri dari yang bersangkutan, setidaknya itu akan membuat dia lebih tenang, menurut Jinyoung.
"Semoga gak ada masalah apapun lagi, ya!" Kata Mia tulus, dia memeluk Heejin dengan erat menggunakan kedua tangannya.
Mia belum tau menau perihal Ryujin, baru Dudes.
"Tapi Mi, gue baru inget habis ini gue ada janji sama Jihoon mau nonton Wonder Woman, kira-kira Hyunjin marah gak kalau gue baru bilang sekarang?" Tanya Heejin tiba-tiba, dia terkekeh canggung saat menyadari air wajah Mia yang berubah jadi masam.
"Pasti lo gak enak mau batalinnya?" Sahut Mia jengah.
"Yaudah bilangnya pas udah mau masuk theater aja, biar gak dilarang, urusan marah mah belakangan." Saran Mia dengan nada enteng, lalu terkekeh membayangkan betapa kesalnya Hyunjin nanti.
Mereka berdua berceloteh menceritakan hal-hal random sambil Jihoon menghampiri Heejin kesana seperti yang pemuda itu janjikan, Mia juga kembali fokus dengan pekerjaannya di laptop.