Santuy lagunya gak serem kok jadi silahkan di puter:)
Happy reading~
_
Beberapa hari semenjak Haechan menangis ketakutan, Renjun merasa dirinya tengah di perhatikan sesuatu dari kejauhan. Baik itu saat di kamar, di kelas ataupun di tempat ramai
Hal ini membuat konsentrasi Renjun dalam membaca jadi terganggu. Tapi dia juga merasa ada sesuatu yang terus memanggil namanya
Suara yang begitu familiar, tapi Renjun lupa siapa pemilik suara tersebut
"Jun"
"Renjun!"
"Renjun!!"
"WOI BUDEK!! GUE PANGGILIN GAK NYAUT LU"
Jeno emosi, pasalnya sudah lima kali dia memanggil Renjun tapi tidak ada satupun panggilan nya membuat nya sadar dari lamunan
Plak
Karna tidak sabar, tamparan melayang di pipi kiri mulus Renjun, tentu itu ulah Jeno. Niatnya agar temannya kembali ke dalam kesadaran, dan sedikit menyalurkan rasa kesal
"Sakit bgsd"
Renjun mengeluh setelah beberapa detik merasakan denyut di pipinya
"Salah sendiri gue panggilin gak nyaut nyaut. Mikirin apa sih lu?"
"Jen, kayanya gue di ikutin seseorang"
"Hah?"
Di sisi lain, Haechan menggigil, badannya lemas diakibatkan demam yang tidak kunjung menurun. Padahal dia sudah meminum pil demam. Tapi sepertinya butuh beberapa saat untuk merasakan efeknya
Hachan pun merasakan hal yang sama seperti Renjun, ada yang memperhatikannya, hawa menakutkan juga tidak jarang terasa saat dia di tinggal Yongbok sendirian
Seperti sekarang, Haechan menutup seluruh wajahnya dengan selimut. Takut dengan hawa yang berasal dari sudut lemari pakaiannya
"Jen, Njun cepetan ke sini. Gue takut huhu"
Pada akhirnya Haechan merengek kembali kepada dua temannya untuk di temani tidur. Dan tentu disanggupi oleh keduanya, karna mereka merasa kasihan dengan Haechan
_
Benar lagi ending ehek:v
Eits
KAMU SEDANG MEMBACA
Kamar 302
HorrorSiapa yang menduga kalau ending dari cerita akan berakhir begitu menyedihkan?