Mencoba mengingat bodohnya cerita yang tak jua dilupa.
Tentang kita yang saling bersandiwara.
Atau mungkin hanya aku, pun tidak.
Tak pernah mengerti.
Sulit dipahami, tapi menyakiti.Ada senang-senang yang ragu.
Ikhlas yang terlihat palsu.Khusus untukmu, kusampaikan dengan sangat menyebalkan.
Mengapa sakit hati?
Rasaku masih sama bung
Tapi, kau terburu-buru pergi.
Tak ada pamit, karena memang awalannya juga belum diketahui.Rumit.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak-sajak Abstrak
Poetry◌ ◟°ˊ Tempat persembunyian, dari hiruk-pikuk nya dunia. ◌ ◟°ˊ fyi ⤵ Sajak ini abstrak. Maka jangan membacanya dari bab 1. Resapi dulu bab ke-89. Karena disitulah tempat semua penjelasan dari ketidakjelasan bait-bait sebelumnya. Awal dibuat: 18/08/19