"Nih, makan!"
Deryl meletakkan sepiring cumi yang sudah ia masak kepada Reynand, sedangkan lelaki itu kini meletakkan ponselnya lalu duduk lesehan di ruang tamu.
Ting!
Ponsel Deryl yang gadis itu letakkan dimeja dapur tadi berdenting, Deryl berdiri lalu melangkah untuk mengambil ponselnya lalu mengernyit.
Darren
Udah pulang?Deryl
Udah, kenapa?Darren
Dimana dia?Deryl
Siapa?Darren
Temen loDeryl menatap Reynand dari dapur yang kini sedang memakan cumi masakannya sambil menonton TV.
Deryl
Di tempat gue, lagi makan dia. Knp?Darren
OhDeryl mencibir, "Jangan-jangan nih orang demen sama Rey!"
Deryl
Gue abis masak cumi, mau gak?"Please bilang mau," gumam Deryl.
Ting!
Darren
Boleh, tapi gue gak ada nasiDeryl tersenyum senang, "Yes!"
Deryl
Gue ada kok, mau sekalian makan bareng? Read.Gadis itu menghembuskan napasnya dengan kasar, "Kebiasaan! Eh tapi interaksi gue sama dia lumayan sih belakangan ini."
Dengan senyum mengembang, Deryl mengemasi cumi dan nasi di wadah tempat makan lalu berjalan keluar melewati Reynand yang masih fokus memainkan ponselnya.
Deryl menekan bel apartemen Darren lalu tak lama muncul sang empunya menatapnya dengan tatapan seperti biasa, datar.
Deryl melangkah dibelakang Darren yang lebih dulu memasuki unitnya, gadis itu berjalan ke arah ruang tamu yang disana terdapat meja kecil untuk meletakkan minuman atau makanan untuk tamu. "Kalo diliat-liat, unit gue sama unit lo kayak kebalikannya gitu."
Darren yang baru kembali dari dapur sambil membawa dua gelas air minum menatap Deryl dengan alis terangkat. Deryl mengangguk tanpa tau merespon apa, "Kamar gue rata-rata putih. Tapi kamar lo abu-abu sama item. Gak banyak nyamuk?"
Lelaki itu mendengkus lalu duduk di sofa tepat dihadapan Deryl. Melihat itu Deryl tersenyum senang, "Lo gak alergi cumi kan?"
Seakan tersadar, Deryl mengingat perkataannya sendiri lalu tersenyum masam. Darren menggeleng.
Deryl dengan cepat menyerahkan tempat makannya ke arah Darren yang diterima lelaki itu dengan dahi mengernyit. "Lo?"
"Nggak, udah makan tadi."
Darren memandang Deryl membuat gadis itu salah tingkah. "Huft. Gue lupa kalo gue alergi cumi. Tadi gue sekalian masakin Reynand aja makanya inget lo."
Darren menyuap makanan itu ke dalam mulut dalam diam sambil mendengarkan Deryl. "Eh gue mau cerita."
Tetap makan, Darren menyimak. "Gue belakangan ini dapet pesan misterius deh. Anehnya orang ini tuh ngaku kalo dia pake nomor banyak setelah gue block."
Darren mengernyit, sedangkan Deryl lanjut bercerita. "Pesannya ambigu banget, Dar. Gue berasa diikutin sama dia," cicit Deryl.
Gadis itu lalu meraih ponselnya dan menunjukkan benda pipih canggih itu kepada Darren.
From : Unknown
Hi, sweetheart. How are you? Kamu hidup dengan baik, bukan?You blocked this number.
From : Unknown
Hari ini kamu pindah? Kenapa kamu pindah? Ada masalah?You blocked this number.
From : Unknown
Mau kamu block 100 nomor sekalipun aku bakal tetep ngirim pesan ke kamu, sweetheart. Atau kamu ganti nomor? Aku akan mudah menemukannya.You blocked this number.
Dan masih banyak pesan lainnya yang Darren baca dengan singkat-singkat. "Tapi gue sih gak takut. Mau dia muncul sekalipun gue malah nunggu waktu itu datang. Pengen rasanya gue ngehajar dia."
"Jangan sok jago," kalimat Darren terdengar. "Lo gak tau lo berhadapan sama siapa. Jangan pake otot tapi pake otak buat situasi kayak gini. Puter otak lo buat nyari siapa pelakunya."
Bahu Deryl merosot. "How?"
"Gue bilang," Darren berdeham. "Pake otak lo!"
Darren mengangkat sedikit tempat makan Deryl seolah menunjukkan kepada sang empunya kalau makanan itu sudah habis. Deryl menatap punggung Darren yang berjalan ke arah dapur.
"Jangan salahin gue kalo gue bertindak gegabah. Jujur, gue panik."
Melihat Darren berbalik, Deryl balas menatap lelaki itu.
"Gue bantu."
Darren berbalik mengabaikan senyum sumringah yang gadis itu berikan untuknya.
***
sorry sedikit.
jangan lupa share + komen!💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck With You (On Hold)
Teen FictionDimata orang dia galak, judes, pemarah, nakutin. Tapi dimata Darren, Deryl adalah cewek aneh, bodoh, dan gak tahu malu. Darren, adalah lelaki cuek, pendiam, sedikit anti sosial tapi sangat pintar. Apa saja bisa ia lalui dengan mudah. Semenjak menge...