14: Profesionalisme

46 1 0
                                    

Cerita Wanita, episode ini mulai diketik tanggal 20 Oktober - 22 Oktober 2020. Cukup lama, karena ngetiknya pakai tangan juga sedikit ditaburi hati.~

•••

Selalu ada keputusan besar yang akan manusia ambil dalam hidup. Sekalipun akan kehilangan, ditinggalkan dan merasa kesepian. Itu adalah resiko. Terima ataupun tidak, semua keadaan telah berubah. Bahkan untuk hidup kedepannya pun akan berbeda.

Seseorang berkata, "Kamu harus bertahan!"

Tentu.

Semua manusia sanggup untuk bertahan. Sedangkan, sebagian memilih untuk tidak bertahan.

Hidup sebagai manusia, dalam keadaan apapun kita dituntut untuk terlihat baik-baik saja. Entahlah duka ataupun suka yang kamu jalani. Kamu harus tetap tersenyum dan bahagia. Anggap saja itu profesionalisme dalam hidup.

Senyum dan bahagia. Kedua hal itu adalah kepalsuan yang sering manusia lakukan dan tunjukan. Seolah-olah memasang wajah bahagia adalah kewajiban setiap insan. Padahal manusia memiliki hak atas dirinya sendiri--kamu berhak atas dirimu. Berhentilah menciptakan segala kepalsuan yang membuatmu semakin menyedihkan. Luapkan saja. Setelahnya, kembali lagi dan bahagialah dengan nyata.

Sempat terpikir juga oleh saya, "Dunia ini aneh. Hanya sedikit orang saja yang bisa memahami perasaan sesamanya. Padahal hati dan perasaan manusia tercipta sama." Benar bukan? Manusia itu sama-sama akan merasa sakit, sedih, bahagia, benci, suka dan lain-lainya. Lantas mengapa memahami atau setidaknya menghargai sesama itu sangat sulit? Mungkin, kurangnya rasa kemanusiaan pada diri seseorang bisa menjadi penyebabnya.

Jika tidak ada yang memahami: Sedih dan sakit hanya mampu dirasa sendiri?

Tentu. Hanya diri sendiri.

Tetapi cobalah untuk tidak pernah tenggelam dalam kepedihan itu berlarut-larut. Pahamilah fase kehidupan manusia: sedih lalu bahagia dan bahagia lalu sedih. Saya menanam 'fase kehidupan manusia' itu pada hati dan pikiran. Hingga suatu saat duka ataupun suka yang menghampiri, saya tidak akan bertingkah berlebihan.

Bahkan mungkin akan hadir pertanyaan saya atau manusia lainnya, yang seperti ini: "Mengapa hidupku selalu menyedihkan dan tidak adil untuk diriku?"

Saya sanggupkan untuk mencari jawaban itu sendiri dan saya menemukan: hidup setiap manusia adalah untuk diuji. Bahkan tertulis bahwa tidak ada setiap insan pun yang bisa lepas dari ujian dunia. Ujiannya pun banyak rupa; ada yang selalu diuji kesehatannya, ada yang selalu diuji perihal keluarganya, ada pula yang diuji atas dirinya dan bahkan masih banyak lagi.

Teruntuk, kamu dan diriku:
Apapun keputusan yang telah diambil dalam hidup. Terimalah segala resiko dengan ke-ikhlasan. Dan tetaplah ingat, setiap insan pun diuji, nantinya pun akan kembali baik-baik saja.

Ukirlah lagi senyum indah itu di bibirmu, hindari segala kepalsuan. Manusia berhak merasa tidak baik-baik saja. Tapi ingatlah, kamu harus bangkit dan berbahagia!

Tertanda,

S I N T A 🌙

Sedikit menyesakan. Saya menulis ini di-iringi lagu Maudy Ayunda - Kamu & Kenangan. Padahal mungkin enggak nyambung, tapi lagi suka lagu ini.

Cerita WanitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang