Cerita Wanita, kali ini dariku.
Entalah, mengapa rasanya dada ini sesak sekali? Jujur saja, mulai tadi sore sampai dini hari, aku terus menerus menangis. Ini, membingungkan. Aku lelah menangis, namun air mata tidak berhenti juga.
Sedang ada masalah?
Tidak, juga.
Hanya sedikit, percekcokan sore dengan seseorang, walaupun jatuh juga air mata ini. Tetapi, aku rasa tidak apa-apa, itu hal biasa dalam suatu keluarga, perkumpulan, pertemanan, dan lain-lainnya.
Aku pernah membaca salah satu tulisan. Entah siapa yang menulis aku lupa. Tulisnya begini : "Akan ada saatnya, dadamu terasa sesak dan kamu menangis terisak-isak. Tidak mengerti apa penyebabnya, hanya ingin terus menangis saja." Sekiranya, seperti itu yang ku ingat. Aku membacanya, saat scroll instagram.
Jadi, sekarang aku ingin bertanya :
1. Apakah kamu pernah merasakan hal seperti itu?
2. Atau hanya aku dan orang itu saja?
Cukup 2 pertanyaan saja. Yang jawabannya, iya dan tidak. Atau mungkin, akan kalian jawab sepanjang-panjangnya.
Dari tangisan aneh ini, bisa diambil sedikit pelajaran. Bila sebenarnya, manusia itu rapuh membutuhkan sandaran untuk hidup. Sandaran yang kekal, mengerti akan kehidupan.
Seperti apakah sandaran terbaik, itu?
Bukan seperti apa, lagi. Sandaran terbaik seorang hamba adalah Penciptanya. Yaitu, Allah سبحانه و تعالى / (Subhanahu wa ta'ala)
Lantas tidak bolehkah, kita bersandar pada manusia?
Boleh, sangat boleh. Lihatlah seorang bayi/anak yang membutuhkan ibunya. Seorang suami dan istri yang saling melengkapi dan masih banyak lagi. Semua hal itu, juga termasuk sandaran.
Cukup saja ingat :
Dunia ini fana.
Dunia ini ujian.
Dunia ini hanyalah sendau gurau.
Dan yang terpenting,
Dunia ini tempat untuk meninggal.
Jadi, seberapun sesak hatimu sandarkanlah pada Allah سبحانه و تعالى / (Subhanahu wa ta'ala)
Sesak ini sudah membaik, jangan khawatir lagi.
*
S I N T A 🌙
Kamis, 9 Juli 2020.
Dini hari, 03.27 WIB
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Wanita
Non-FictionCerita wanita pada setiap wanita. Cover By : @Frindanisa