여섯 | Enam

1.2K 201 59
                                    

13 Again – 여섯 | Enam

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 30 Agustus

-::-

Lambaian tangan Jaehyun dibalas oleh senyuman sang ibu, seiring dengan langkah Jaehyun menjauh dari pintu rumahnya. Untuk hal yang ini, Jaehyun ingat jelas, bahwa dia pindah ke rumah yang bisa dibilang sangat kecil dan letaknya di basement rumah orang lain, sebab usaha yang dimiliki ayahnya Jaehyun mengalami kebangkrutan setelah ditipu orang.

Hidup keluarga Jaehyun seolah jungkir balik sejak itu. Mereka harus pindah ke tempat yang lebih kecil dan begitu juga dengan sekolah si pemuda kecil Jung Jaehyun. Di ulang tahunnya yang ke tiga belas, Jaehyun harus beradaptasi dengan sekolah baru yang jelas tidak sebaik sekolah lamanya. Dan berhubung orangtuanya belum bisa membeli seragam di sekolah yang baru, Jaehyun diperbolehkan pihak sekolah untuk mengenakan seragam lamanya sampai tahun ajaran berganti setidaknya tiga atau empat bulan dari sekarang.

Tanggal empat belas Februari, cuaca masih dingin luar biasa, meski tidak sedingin saat Januari lalu. Ini sudah lebih baik, tapi Jaehyun memilih untuk mengenakan baju hangat untuk melindungi tubuhnya yang kurus. Jaehyun memang sangat kurus dan orang-orang akan berpikir dia begitu miskin dan kurang gizi. Dia menyusuri jalan menuju sekolah yang dia kenali dengan baik, sebab Jaehyun menamatkan pendidikannya sampai di jenjang menengah atas di sana.

Tidak ada yang spesial di sekolah barunya. Jaehyun juga mengingat banyak hal perihal sekolahnya, dan dia tidak banyak bicara. Seorang Jung Jaehyun benar-benar tidak punya teman. Jaehyun sangat menutup diri dari keramahan orang lain.

Pemuda cilik itu menyelesaikan kegiatan sekolahnya hari itu dengan rasa tak sabar ingin bergegas pulang. Dia akan menyantap sup rumput laut buatan ibunya agar ibunya senang.

Iya, Jaehyun akan membuat banyak memori yang baik dengan ibunya. Kendati dia sepertinya terperangkap di tubuhnya sendiri yang berusia tiga belas tahun, Jaehyun hanya ingin memanfaatkan kehadiran ibunya dengan sebaik-baiknya. Jika ini mimpi, Jaehyun ingin terbangun dengan perasaan penuh syukur.

"Lee Taeyong!"

Panggilan dari suara Jaehyun membuat seseorang yang seusia dengannya, menoleh kemudian berbalik.

"Yaaa! Apa kau baru saja memanggilku?" tanya Lee Taeyong dengan raut aneh. Dalam hati seperti tidak percaya anak baru di kelasnya memanggilnya seperti tadi, menghambat langkahnya pulang ke rumah.

Menatap Taeyong dengan lekat, memori Jaehyun perihal sosok di dekatnya ini terhampar. Ini adalah Lee Taeyong, seorang pengedar narkoba yang ditangkap dan dihukum seumur hidup, pada saat Jaehyun berusia tiga puluh tahun. Beritanya tersebar di banyak media, dan begitu banyak orang justru menginginkan Lee Taeyong agar diberi hukuman mati.

Jaehyun jelas mengenal Taeyong, anak ini adalah anak brengsek yang sering cari gara-gara di sekolah ketika mereka berada di sekolah menengah pertama. Tidak jelas, pencari perhatian, dan meski dikeluarkan berkali-kali dari sekolah, orangtua Lee Taeyong selalu punya cara untuk mengembalikan Taeyong duduk di balik meja di kelasnya.

"Ige (ini), buku gambarmu tertinggal di meja."

Jaehyun harusnya merasa sial luar biasa ketika dia baru ingat bahwa gurunya dengan tega menyuruh dirinya duduk di sebelah Lee Taeyong. Sebagai anak pindahan, Jaehyun tidak punya kuasa untuk memilih, dan kursi kosong hanya ada di sisi Lee Taeyong. Harusnya Jaehyun mendumal sepanjang pagi. Tapi mengingat sepulang sekolah Jaehyun ditunggu oleh sup rumput laut, jadi Jaehyun berpikir sebaiknya dia baik-baik saja dengan itu. Tahun ajaran akan berakhir beberapa bulan lagi. Dia akan mencari teman duduk lainnya dan semua beres.

[✓] 13 AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang