열여섯 | Enam Belas

1K 170 54
                                    

13 Again - 열여섯 | Enam Belas

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 9 September

-::-

Tiba di rumah di jelang jam tujuh malam, Jaehyun mendapati ibunya sedang menata pakaian ke dalam lemari. Bergegas dia menghampiri meja dan meletakkan bungkusan berisi ayam goreng yang dia beli sebelum menuju rumah.

"Geuge mwoya (itu apa)?" tanya Bae Jihyun seraya menutup pintu lemari. Dilihatnya putranya yang tampan itu menyalin isi bungkusan ke dalam mangkuk.

"Ayam goreng pedas," sahut Jaehyun dengan cengiran senang, "Taeyong tadi mampir beli ini. Kupikir aku mau juga."

"Ah, mianhae, Jaehyun-a. Kau mau makan ayam?" kata sang ibu kemudian, "Hari ini Umma masak seulongtang. Agaknya, cuaca masih saja terasa dingin."

Jaehyun melepas jaket, lantas meletakkan tas ransel di dalam kamar. Dia keluar setelah mengganti celana jeans-nya dengan celana training, dan kemejanya dengan kaos oblong. langkahnya melaju masuk ke kamar mandi untuk sekadar mencuci muka.

"Gwaenchanhayo. Seulongtang kedengarannya lebih baik daripada ayam goreng, haha," Jaehyun kembali dari kamar mandi dan duduk bersila di dekat meja. Peralatan makan malam sudah siap di sana.

"Kau ini," kata Bae Jihyun, tertawa kecil. "Tidak mandi dulu?"

Jaehyun menggeleng. "Jeongmal chuwoyo (dingin banget), Umma. Geurigo nan neomu baegopayo (lagipula aku sudah lapar)."

"Ara," sahut Umma dengan raut senang, "tunggu sebentar ya, Umma hangatkan dulu seulongtangnya. Makan dulu ayam gorengnya untuk camilan."

Ibu jari kanan Jaehyun terangkat. Dibiarkannya sang ibu sibuk di dekat kompor, bergelut dengan menu makan malam mereka.

"Jadi, Taeyong pulang hari ini?" tanya Bae Jihyun sembari mengaduk kuah seulongtang. Api baru menyebar menghangatkan panci. Di balik punggungnya, si pemuda Jung mengangguk.

"Hm, anak keras kepala itu," sahut Jaehyun.

"Bisa dimaklumi, Jaehyun-a. Adanya kehadiran orang baru di rumah, memang tidak mudah."

Jaehyun lantas teringat sesuatu. Mengenai menikah lagi. Kalau memang demikian, kenapa ibunya tidak mencari pengganti ayahnya saja ya? Akan lebih baik jika ibunya mempunyai seseorang yang memerhatikannya dengan baik.

Atau...

Kondisinya memang berbeda?

Ayahnya Taeyong ditinggalkan oleh istrinya memang tidak bisa dicegah. Kalau ibunya Jaehyun kan ditinggalkan dengan kesadaran si laki-laki brengsek yang ditakdirkan jadi ayahnya Jaehyun.

Ah, tidak, sebaiknya dia tidak membahas ini dengan ibunya.

"Nah, sudah siap!"

Suara ibunya membuat Jaehyun tersadar dari pemikiran ngawurnya. Dia mengikuti ke mana panci di tangan ibunya mendarat. Asap mengepul dari masakan sup tulang sapi yang sangat menggugah selera.

"Harum, eo?"

Pertanyaan sang ibu lekas dijawab anggukan oleh Jung Jaehyun.

"Sepertinya aku akan makan banyak malam ini!" tukas Jaehyun, mengangkat sumpitnya dengan riang. Melihatnya, Bae Jihyun tergelak.

"Tentu saja, Jaehyun-a. Makan yang banyak. Umma bahagia sekali setiap kau selalu bersemangat menyantap apa pun yang Umma masak!"

Menerima nasi di dalam mangkuk yang disodorkan padanya, Jaehyun nyengir. Dia ingat, dulunya Jaehyun kecil selalu marah-marah. Tidak pernah bisa mengapresiasi apa yang dilakukan ibunya, sebab Jaehyun menyimpan kecewa yang teramat sangat dalam dadanya terhadap sang ayah. Dan dia pikir, jika dia merajuk sepanjang waktu, ayahnya akan kembali muncul dan mereka bersama seperti semula.

[✓] 13 AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang