발문 | Epilogue

2.1K 226 107
                                    

13 Again - 발문 | Epilogue

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 9 September

-::-

Dering ponsel yang memekakkan telinga membuat kedua mata Jung Jaehyun mengernyit. Dengan berat hati, dia membuka kelopak mata dan melihat ponselnya berdering heboh di atas meja.

Di sebelah foto dirinya bersama sang ibu di hari kelulusannya di sekolah menengah atas, bersisian dengan foto dirinya memeluk seorang bocah kecil berusia empat tahun berdampingan dengan perempuan cantik berambut brunette. Jaehyun mengenali mereka sebagai Park Chaeyoung dan Jung Jaeyoung.

Terkejut, Jaehyun berusaha menyadari apa yang terjadi.

Dia duduk di satu kursi di balik meja di dalam ruangan yang dia duga adalah ruang bekerja. Tapi di mana? Jaehyun tidak ingat dia punya ruang kerja sebagus ini.

Dan ponselnya berdering lagi. Nama Lee Taeyong tertera di sana.

"Ye?" tanya Jaehyun begitu menjawab panggilan masuk tersebut. Dia memukul kepalanya agar ingatannya kembali. Tapi agaknya belum.

"Yaaa! Dari mana saja kau, hah?" kata suara Taeyong di seberang sana. "Pemilik perusahaan memanggilmu dan kau menjawabnya dengan lama sekali. Dasar kau!"

Lee Taeyong? Pemilik perusahaan?

"Sudah, aku cuma mau menyampaikan hal ini pertama kali padamu, haha! Aku akan melamar Jennie malam ini! Kau harus jadi pendamping pria di pernikahanku nanti. Arasseo?"

Kedua bola mata Jaehyun bergerak tak mengerti. Siapa itu Jennie?!

"Hm, baguslah," kata Jaehyun yang kali ini memutuskan untuk memijat keningnya saja daripada berulang kali memukuli kepalanya untuk mendapatkan ingatan.

"MWO?!" Taeyong sepertinya terperangah. "Apa-apaan itu? Harusnya kau bilang: Yakin sekali kau, Jennie akan menerimamu?! Yaaakh, Jung Jaehyun! What's wrong, meeen?"

Kekehan Jaehyun terdengar. Dia lantas mengangguk meski Taeyong tidak dapat melihatnya. "Kurasa aku terlalu penat mengurus pekerjaan," kilahnya. "Baiklah, semoga sukses."

Tawa Taeyong terdengar sebelum kemudian pria itu menyudahi percakapan mereka. Jaehyun menarik napas dalam-dalam, lalu melihat dua bingkai foto yang ada di atas mejanya.

Dia tentu tersenyum melihat Chaeyoung dan Jaeyoung yang jelas menjadi keluarga kecilnya. Tapi dia lebih tersenyum melihat foto kelulusannya. Ini berarti segalanya sudah berhasil diperbaiki. Rupanya, Jung Jaehyun sudah kembali ke usia semula yakni usia tiga puluh tiga tahunnya. Sebab tanggalan di ponselnya menyatakan demikian.

Jaehyun memeriksa dompetnya untuk memastikan dia tidak memiliki surat kematian sang ibu di hari mengenaskan tersebut. Dan memang tidak ada. Jadi, dia meraih bingkai foto dirinya bersama sang ibu, mengeluarkan lembaran foto dari sana dan kembali tersenyum puas melihat tulisan tangan seorang Bae Jihyun yang bangga memiliki putra bernama Jung Jaehyun.

Benar. Segalanya jadi lebih baik.

Telepon kantor di atas meja berdering pelan. Jaehyun meraihnya dan berkata, "Yeoboseyo?"

"Sajangnim, aku hanya ingin mengingatkan bahwa hari ini ada jadwal makan siang dengan Direktur Han. Sekitar setengah jam lagi," kata suara perempuan di seberang sana. "Lalu, istri dan anak Anda ada di lobi bawah, ingin bertemu dengan Anda."

Kening Jaehyun mengernyit lagi, seolah merasa ini sudah pernah terjadi sebelumnya.

"Biarkan mereka ke ruanganku," kata Jaehyun cepat. "Atur ulang jadwal makan siangku dengan Direktur siapa tadi itu?"

"Direktur Han, Sajangnim."

"Nah, benar, dia. Lalu, satu lagi, siapa namamu?"

"Kim Eunha imnida."

"Ah, Kim Eunha-sshi. Katakan pada bagian HRD untuk mengganti posisimu dengan sekretaris laki-laki saja. Mulai saat ini juga. Mengerti?"

Jung Jaehyun tersenyum senang sebelum memutus sambungan telepon tanpa mendengarkan kalimat tanya Kim Eunha lagi. Baginya, menjaga hati istrinya saat ini adalah lebih penting daripada apa pun.

Bangkit dari duduknya, Jaehyun masuk ke dalam kamar mandi, menghadap ke cermin lalu merunduk dan membasuh wajahnya dengan air. Kemudian, dia melihat ke cermin dan berkata pada pantulan dirinya sendiri.

"Gwaenchanha, Jaehyun-a. Jal haesseo."

END

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

END

.

.

.

*Jal haesso : Well done / you did good

.

.

cuap-cuap:

MaasyaaAllah, alhamdulillaah akhirnya kelaaar! HUWEEE ini lumayan berat sih kalau kata gw > < mau nuangin pemahaman bahwa takdir tuh ada yg bisa diubah kalau mau sangka baik ke Allah, ada yg ga bisa diubah kayak kematian dan siapa yg jadi jodoh kita /uhuk

Btw, ini terinspirasi dari film The Butterfly Effects yang main Aston Kutcher itu lah ya. Tapi ga mirip2 banget karena kalau di sana, si Aston ini semacam punya ability untuk turn back time seenek jidatnya dia. Jadi ada beberapa kali balik-balik ke masa lalu dan masa depannya jadi ga jelas. Perihal kematian sama jodoh juga amburadul. Karena Butterfly Effects ini emang semacam teori chaos atau kekacauan yg terjadi dari satu kejadian.

NAH! kalau gw cuma mau sampein, bahwa efek kupu2nya ini nyamber ke Taeyong gitu. Tadinya dia jadi pengedar narkoba karena salah asuhan dan salah gaul, karena Jaehyun membuka hati jadi temennya, jadi anak baik2 deh dia. Hehe. Juga keadaan ibunya Jaehyun ya, tadinya mati bunuh diri, jadi mati dalam keadaan tenang. Alias emang udah waktunya mati aja gitu. Tapi penyebab kematiannya berubah jauh toh. Dan karena sikap baiknya Jaehyun nemenin ibunya, jadi ibunya semangat buat hidup. Gitu.

Cuma mau kasih tahu, emang bener deh hadits Rasul tuh, senyumanmu ke saudaramu itu dihitung sedekah. Karena, kita ngga tahu, bisa aja senyuman kita bikin semangat orang yang lagi drop or something. Tapi senyumnya ke yang halal aja ya heyyy XD

Trus juga ttg inner child yg kita2 punya. Coba deh, kalau dirasa punya Luka Jiwa, ajak inner child nya untuk ngobrol. Tanya: "Kamu gapapa kan? Udah maafin kan?" Bukan maksud gila atau kepribadian Ganda ya hehe tapi ini semacam terapi untuk mendamaikan diri sendiri yg keburu punya Luka. Usaha juga untuk maafin orang, karena ga maafin orang ya cuma bikin makin banyak Luka di jiwa kitanya :( so sad lah pokoknya.

Gw juga masih belajar banyak untuk itu, dan emang ngga gampang, tapi layak banget dicoba.

Udah deh, gitu aja, haha, di antara sakit gigi alhamdulillaah kelar juga. Terima kasih banyak yang udah membaca. Kuy, spreaaad the LOOOVE! Yehey!

Sampai bertemu lagi di tulisan2 gw yg lain. Doakan semoga selalu mengandung Manfaat dan senantiasa tidak ada Mudharat ya wkkwkw duh harapanqu 💕💕💕

Bu-bye!

[✓] 13 AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang