열다섯 | Lima Belas

1K 159 21
                                    

13 Again – 열다섯 | Lima Belas

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 6 September

-::-

Tahun pertama di perkuliahan, memasuki semester ke dua, tidak terlalu menyita banyak waktu. Universitas Seoul memberikan dana beasiswa untuk beberapa mahasiswa yang mempunya nilai baik dan berpotensi menjadi mahasiswa yang tekun. Jung jaehyun adalah satu dari sekian mahasiswa yang beruntung tersebut. Sedangkan Lee Taeyong juga bisa mendapatkannya, hanya saja Taeyong berpikir sebaiknya dia kuliah dengan dibiayai oleh ayahnya sebab ayahnya masih mampu untuk itu. Menurut Taeyong, itu juga agar ada satu anak berbakat seperti Jaehyun yang bisa mendapatkan beasiswa sebagai penggantinya.

Park Chaeyoung jadi berkuliah di Busan, sementara kedua orangtuanya di sini. Di Busan, gadis itu tinggal bersama nenek dari pihak ayahnya. Setidaknya itu membuat Jaehyun sedikit lega sebab ada sanak keluarga Chaeyoung yang mungkin bisa menjaga Chaeyoung dari keburukan yang bisa saja menghampiri pujaan hatinya.

Dan walaupun Taeyong pernah bilang bahwa Chaeyoung cantik atau apa, hingga saat ini si pemuda Lee tidak juga menyatakan cinta atau semacamnya. Mereka bertiga masih menjadi sahabat yang baik hingga saat ini.

"Kau tidak pulang?" tanya Jaehyun pada Taeyong ketika mereka bertemu di kosan Taeyong. Ini hari Sabtu. Besok kuliah libur. Pulang kuliah, biasanya Jaehyun mampir ke kosan Taeyong kalau dia ingin, sebelum pulang ke rumah.

Si pemuda Lee memang mengambil tempat tinggal yang dekat dengan universitas. Selain untuk lebih konsentrasi, Taeyong juga mau punya kebebasan sendiri tanpa harus selalu bertemu ayahnya yang masih terkesan diktator.

"Ah, ya, ibu tiriku juga bertanya hal itu, terima kasih," sahut Taeyong. Ayahnya sudah menikah lagi sejak delapan bulan yang lalu dan agaknya antara Taeyong dan ibu tirinya belum memiliki kedekatan yang berarti. Bagusnya, Lee Suyong, kakak perempuan Taeyong sepertinya menerima kehadiran ibu tiri mereka dengan baik. Hanya saja sekarang Suyong sedang menyelesaikan pendidikan S2-nya di kawasan Gangneung.

Jaehyun melihat pada Taeyong dengan pandangan serius.

"Taeyong-a, mulailah menerima kehadiran ibu tirimu," kata Jaehyun lamat-lamat.

Hening. Hanya Taeyong yang melirik Jaehyun dan mendecih.

"Aku serius," kata Jaehyun lagi.

"Yaaa, Jung Jaehyun," Taeyong terlihat dua kali lebih serius. "Kau tidak pernah merasakan kepergian ibumu kan? Jadi jangan ajari aku tentang menerima kehadiran perempuan lain di sisi ayahku!"

Kembali hening.

Jaehyun mengerjap, teringat sesuatu.

Kematian ibunya.

Dia berusaha mengingat tanggal berapa sekarang. Ini masih masuk musim semi, akhir bulan April. Kematian ibunya yang menyedihkan di masa itu adalah tanggal 27 April.

Sial, ini sudah masuk tanggal 25 April...

Terkesiap, Jaehyun berusaha menguasai keadaan.

"Aku hanya berpendapat," kata Jaehyun, "jika memang ayahmu bahagia menikah dengan perempuan itu, kenapa kau tidak terima? Bukankah bagus jika ada yang mengurusnya, memerhatikannya, berbagi hidup dengannya?"

Lee Taeyong tidak menanggapi. Tapi perkataan Jaehyun merasuk dalam hatinya.

Benar juga, pikir Taeyong. Selama ini dia juga tidak berkontribusi banyak tentang kehidupan ayahnya sendiri. Kalau ada orang yang mau repot-repot berbagi hidup dengan ayahnya, kenapa dia tidak terima?

[✓] 13 AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang