둘 | Dua

1.6K 259 48
                                    

13 Again - 둘 | Dua

Penulis : Uniessy

Dipublikasikan : 2020, 28 Agustus

-::-

Senyuman Chaeyoung yang mengembang terarah kepada orangtua murid yang hadir untuk mengantar anak mereka belajar di preschool. Ini hari Jumat dan itu berarti besok suaminya akan bertolak menuju Pulau Jeju demi jadwal pekerjaan. Chaeyoung belum membatalkan janjinya dengan Jaeyoung. Pikir Chaeyoung, ada baiknya jika nanti dia pergi berdua saja dengan Jaeyoung. Ke Taman Ria, lalu sorenya mampir ke Namsan Tower. Selagi suaminya tidak di rumah, lebih baik dia mencari kegiatan lain agar kewarasannya tetap terjaga.

"Wah, iya, aku juga dengar," kata satu ibu yang Chaeyoung kenal sebagai orangtua dari satu teman Jaeyoung di preschool. Mereka duduk di tempat yang disediakan selagi menunggu anak-anak mereka berkegiatan di dalam.

"Tidak menyangka ya," kata ibu lainnya.

"Iya, kasihan sekali..." sambut lainnya lagi.

"Memang, Ibu-ibu, dengar baik-baik," kata ibu yang pertama, "kalau suami kita sudah pulang malam, biasanya tidak pernah pulang malam lalu jadi pulang malam, apalagi kalau tiba-tiba banyak jadwal keluar kota... Hah, sudah tidak bisa dipercaya."

Perlahan, Chaeyoung melirik si pemilik ucapan barusan. Dia menyampirkan rambut ke belakang telinga agar pendengarannya bisa menangkap percakapan yang terjadi tidak jauh dari tempatnya duduk.

"Nyonya Kim pasti meletakkan kepercayaan yang keterlaluan kepada suaminya. Itu membuat suami jadi seenaknya," ibu yang berkata tadi melanjutkan. "Akhirnya? Suami selingkuh. Lalu, perempuan bisa apa? Menyesal. Itulah, jangan terlalu percaya bahkan kepada suami sendiri. Ada kalanya suami tergoda dengan perempuan lain yang tampilannya lebih cantik daripada yang di rumah. Makanya, kita di rumah juga harus jaga penampilan. Wajah harus cantik," ucapnya. "Ini, lihat hidung dan daguku. Aku mengeluarkan uang nyaris sepuluh juta won untuk mempercantiknya. Aku tidak bilang suamiku bahwa aku menggunakan uangnya untuk mempercantik diri. Bukankah kecantikanku juga dia yang menikmati? Hahaha..."

Mendengarnya, kepala Chaeyoung merunduk. Dia meremas ujung rok dan lututnya. Ingatannya terbebat pada kenyataan bahwa Jung Jaehyun kerap pulang malam sebulan belakangan, belum lagi jadwal keluar kota berhari-hari...

Apakah suaminya itu punya wanita simpanan yang dia kunjungi diam-diam? Atau mungkin suaminya itu bepergian ditemani dengan wanita lain yang lebih cantik darinya?

Ini tidak bisa dibiarkan.

Park Chaeyoung meninggalkan karir dan semua usahanya menggapai kesuksesan demi menikah dengan Jung Jaehyun. Pria itu yang mengenalkan padanya tentang memercayakan sesuatu kepada orang lain.

Iya, dirinya dan Jung Jaehyun saling percaya. Tidak mungkin Jaehyun mengkhianati cinta mereka. Jaehyun selalu berkata bahwa Park Chaeyoung adalah satu-satunya.

Bunyi bel di jam sepuluh, menandakan bahwa kegiatan bermain sambil belajar di preschool ini telah usai. Chaeyoung melebarkan senyum begitu sepasang matanya mendapati Jaeyoung mencari sosok ibunya di antara ibu yang ada. Tangan kanan Chaeyoung terangkat, mengisyaratkan agar Jaeyoung menghampirinya.

"Eomma, tadi aku dapat stals (stars: bintang)," kata Jaeyoung dengan wajah bangga dan bahagia. Di preschool ini memang biasanya anak-anak diberikan satu stiker bintang jika melakukan satu kebaikan kepada teman.

"Woah, jinjja (yang benar)? Daebak (hebat)! Uri Jaeyoungi jinjja daebakkiya (Anak ibu sangat hebat)!" Chaeyoung melebarkan mata, terlihat antusias dengan cerita dari putranya.

[✓] 13 AGAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang