Pagi ini adalah hari terakhir ujian semester, tidak terasa Rara dan teman-temannya sudah hampir satu semester menginjakkan kaki di bangku SMP. Dan pagi ini juga Rara akan berangkat sekolah bersama Tia karena bundanya sedang ke luar kota.
"Kak, pagi ini Aini ke sekolah bareng kakak kan?" Tanya Rara pada Tia di meja makan.
"Sorry Aini, pagi ini kakak nggak bawa motor," ucap Tia dengan mata berbinar-binar. Rara yang melihat tingkah kakaknya tersebut mengerutkan kening bingung dengan pengungkapan Tia.
"Jadi kakak ke sekolah pakai apa?"
"Kakak bakalan di jemput dengan Samuel, pacar kakak," ucap Tia tanpa peduli dengan nasib sang adik.
"Jadi Aini ke sekolah naik apa?"
"Jarak dari SMP 2 ke sini kan jauh," ketus Rara. Sedangkan Tia hanya terdiam sembari berpikir.
"Assalamualaikum," terdengar suara laki-laki dari pintu. Rara dan Tia bertatapan sebentar sampai akhirnya Tia tau siapa yang datang, sementara Rara memahami siapa yang datang dari tatapan sang kakak.
Tia langsung berjalan menuju ruang tamu sementara Rara mengikutinya dari belakang. Jika Tia berjalan dengan semangat, maka Rara berjalan dengan langkah gontai. Ia sangat malas untuk bertemu pacar kakaknya itu.
"Hai Sam," ucap Tia dengan semangat, sementara pria yang bernama Sam itu membalas sapaan Tia.
Tia dan Sam terlihat sangat sibuk berbicara sampai-sampai Tia lupa kalau di sana ada Rara, adiknya sendiri.
"Assalamualaikum kakakku tersayang dan calon kakak ipar ku," ucap Rara berhasil membuat Tia dan Sam menatap kearahnya. Jika Tia memasang wajah kesalnya, Sam malah memasang senyuman menawannya.
"Itu siapa?" Tanya Sam pada Tia.
"Itu Anggraini, adikku."
"Panggil aja dia Aini,'' lanjut Tia memperkenalkan Rara kepada pacarnya.
"Oh, hai!"
"Nama gue Sam," ucap Sam ramah, sangat sangat ramah!
"Udahlah Sam, kita berangkat aja."
"Ntar telat lho," lanjut Tia tanpa memedulikan tatapan sang adik.
* * *
Dalam hitungan detik mereka pergi meninggalkan rumah meninggalkan Rara sendirian. Rara yang sendirian di rumah memutuskan untuk mengambil tasnya dan berangkat ke sekolah. Tentu saja naik angkot."Tut tut," terdengar suara klakson mobil membuat Rara cepat-cepat keluar rumah untuk mencari tau suara mobil siapa yang mengklaksonnya.
Namun, alangkah terkejutnya Rara melihat mobil hitam yang dibawa oleh Sam tadi masih terparkir dan ternyata dia lah yang mengklaksonnya dari tadi.
"Lah? Kok bengong?" Ucap Tia mengagetkan sang adik.
"Cepetan dong! Kami mau nganterin kamu ke sekolah," lanjut Tia. Rara langsung mengangguk dengan semangat empat lima.
* * *
Selama perjalanan, Tia, Rara, dan Sam berbicara santai sambil sesekali bercanda, lebih tepatnya mengganggu Tia. Rara sungguh tidak menyangka bahwa kakaknya punya pacar sebaik Sam.
Saking sibuknya bercanda, Rara hampir tidak sadar kalau dia sudah sampai di sekolahnya.
"Aini sekolah dulu ya," ucap Rara sembari menyalami Tia dan Sam bergantian.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH SANG REMBULAN (TAMAT)
Teen FictionRara dan Ray adalah sahabat yang baik sejak berumur 6 tahun. Pertemuan mereka diawali pada bulan purnama. Pertemanan mereka sangat erat. Hampir tak ada yang bisa memisahkan. Namun, pada kelas 1 SMP, Ray terpaksa pindah dikarenakan orang t...