RAYHAN MAULANA

43 36 9
                                    

     Sudah tiga tahun Rara menginjakkan kaki di bangku SMP. Hari ini adalah hari pertama Rara menduduki bangku SMA. Ia memilih untuk melanjutkan sekolah di SMA Bunga Bangsa.

     "Wah wah, calon adik ipar abang udah jadi anak SMA sekarang," ucap Sam yang tegak di depan pintu kama Rara, tentu saja disampingnya ada Tia yang juga terkagum-kagum dengan kecantikan adik semata wayangnya itu.

     "Yakin nggak mau kakak anter?" Ucap Tia yang berjalan masuk menuju kamar adiknya itu dan merapikan rambut Rara.

     "Nggak usah kak, Rara pergi bareng temen-temen."

     "Leo bawa mobil kok, kakak silakan quality time aja sama calon ipar Aini," ucap Rara sembari tertawa membuat Tia malu seketika.

     Sekarang Tia dan Sam sudah menjadi anak kuliahan. Dan Sam berniat setelah selesai kuliah ia akan melamar Tia. Karena itu Sam dan Rara kalau berjumpa saling bilang abang ipar dan adik ipar. Berniat menjaili Tia dan membuat pipi gadis itu seperti udang rebus. Lucu!

     Tut tut tut!

     "Eehh kak, temen-temen udah datang tuh," ucap Rara pada Tia.

     "Kamu nggak makan dulu," ucap bunda Rara sembari berjalan masuk ke kamar anak bungsunya itu.

     "Nggak bun, kami pengen sarapan di luar. Biasa, biar si Santi nggak gugup, harus makan bareng kami," ucap Rara sembari menggeleng pelan mengingat tingkah lucu sahabatnya itu.

     Rara menyalami bundanya, Tia, dan Sam. Kemudian membisikkan sesuatu pada Sam membuat mereka berdua tertawa.

     "Silakan buat kak Tia seperti udang rebus ya bang," bisik Rara pada Sam membuat pria itu terkekeh geli mendengar penuturan Rara.

     Semenjak kakaknya berpacaran dengan Sam, Rara merasa Sam adalah abang kandungnya padahal hanya pacar dari sang kakak.

                             ***

     Sesampainya di sekolah, mereka melongo. Bagaimana tidak? Sejak kelas satu SD sampai sekarang mereka masih jadi teman sekelas!?

     "Sekelas lagi!?" Ucap mereka serentak dengan nada keterkejutan yang luar biasa.

     Tapi yang lebih buat mereka terkejut, ada sebuah nama yang sangat mereka kenali. Nama yang sudah tidak pernah lagi berkontak dengan mereka setelah dia pergi. Nama yang sangat lengket di hati Rara.

     Rayhan Maulana!

     Itulah namanya. Awalnya mereka kira itu hanya seseorang yang namanya mirip dengan Ray. Tapi tidak ketika Rara melihat seorang pria bertubuh tinggi turun dari mobil mewahnya. Membuat mereka semua mematung.

     Tanpa aba-aba, Rara langsung berlari ke pemuda itu dan memeluknya dengan erat. Pemuda yang selama ini sangat dia rindukan.

     "Ray, aku senang kamu kembali," ucap Rara lirih, sementara Ray? Dia terkejut dengan perlakuan Rara.

     Entah mengapa, tapi Ray tidak mengingat gadis itu sama sekali. Tapi dia tidak tau mengapa dia merasa tidak kuat ketika ingin menolak gadis itu. Dan pelukan itu sangat nyaman.

     Bugh!

     Terlihat seorang gadis menolak Rara dari pelukan Ray. Di belakang gadis itu ada dua wanita lagi, sepertinya itu temannya.

     "Ngapain lu peluk peluk cowok gue!?" Ucap gadis itu. Dia bernama Naya.

     "Lu siapa? Main nyosor aja. Dan lu Nay, kita nggak pacaran" ucap Ray dengan tatapan dinginnya membuat gadis bernama Naya itu kesal.

KISAH SANG REMBULAN  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang