KEBENARAN

60 31 11
                                    

     Setahun sudah Rara duduk di bangku SMA. Dan sekarang gadis cantik itu sudah naik ke kelas XI. Setahun juga Rara harus berusaha untuk mendekati Ray dengan sabar berharap agar ingatan lelaki itu pulih kembali. Selama itu pula Rara selalu menjadi bahan bullyan Naya, Naila, dan Naura. Tapi gadis itu tak pernah takut. Toh, Leo, Angga, Lia, dan Santi selalu mendukungnya ketika Rara di bully. Membuat Trio N kalah telak.

     Hari ini, Rara berniat untuk pergi ke rumah Ray untuk mengerjakan tugas kelompok. Saat sampai, gadis itu disambut dengan ramah oleh salah satu pelayan di rumah Ray.

     "Duduk dulu non. Den Rayhan lagi keluar, bentar lagi juga sampai," ucap pelayan itu sembari tersenyum ramah.

     "Kalau gitu saya izin ke toilet dulu yah bi," ucap Rara dan diangguki oleh pelayan tersebut.

     Rara berjalan menuju toilet. Setelah selesai, Rara pun kembali berjalan menuju ruang tamu. Tapi langkahnya terhenti ketika mendengar suara seseorang yang tidak asing baginya. Gadis itu melangkah mendekati kamar di mana asal suara tersebut. Dan entah dorongan dari mana gadis itu bersembunyi dan tangannya otomatis membuka aplikasi rekaman di dalam hp nya.

     "Kita harus jauhkan Rayhan dari Rara. Tujuan aku jauh-jauh pergi ke Malaysia itu supaya mereka tidak bertemu kembali. Tapi kenapa setelah kembali ke sini mereka malah satu sekolah? Harusnya kamu pastikan kalau mereka tidak bertemu kembali," ucap seorang pria paruh baya yang amat Rara kenali. Farhan, papa Ray.

     "Istighfar mas! Sesusah apa pun kamu jauhkan mereka, tapi jika mereka saling mencintai. Itu tidak akan berhasil karena hati mereka saling terpaut satu sama lain," ucap Nita yang tak habis pikir dengan suaminya itu.

     Prank!

     "OMG! Kenapa diwaktu yang nggak tepat sih?" Batin Rara dalam hatinya ketika secara gadis itu tak sengaja memecahkan guci yang terletak di dekatnya.

     Farhan dan Nita langsung menoleh ke sumber suara. Alangkah terkejutnya mereka menemukan Rara yang terdiam dan berdiri di depan pintu. Sontak mereka langsung menghampiri Rara.

     "Maksudnya apa?" Tanya Rara dingin.

     "Kamu dengar?" Tanya Nita yang masih terkejut. Rara mengangguk pelan.

     "Ra ini ngga seperti..."

     "Biar aja dia tau Nita," ucap Farhan.

     Pria itu mendekat ke arah Rara. Terlihat jelas mata gadis itu memerah menahan tangis.

     "Sebenarnya..."

Flashback on!

     Sudah tiga bulan lebih Ray berada di Malaysia. Semuanya berjalan mulus. Lelaki itu tak pernah lost kontak dengan teman-temannya. Telponan, video call, itu semua sudah menjadi keseharian Ray.

     "Rayhan, papa mau bicara sama kamu," ucap Farhan ketika melihat Ray ingin berjalan keluar rumah.

     Ray menoleh, terlihat seluruh anggota keluarganya, Naya dan papanya tengah duduk di rumahnya. Ray mengerutkan keningnya heran. Kemudian duduk di bangku kosong sebelah papanya.

     "Ini om Nanto teman papa. Dan itu Naya anaknya," ucap Farhan mengenalkan Nando dan Naya pada Ray.

     "Rayhan," ucap Ray berkenalan ramah.

     "Papa dan om Nanto udah kenal sejak lama. Kami berniat menjodohkan kamu dengan Naya," ucap Farhan tanpa beban.

     Degh!

KISAH SANG REMBULAN  (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang