"Arghh," pekik Nuki yang diobatin oleh Laurenz.
Kini Laurenz sedang mengobati tangan Nuki yang terluka dengan sangat telaten.
"Sakit ya?maaf," dengan membersihkan darah dengan kain yang basah "kita mendingan ke dokter aja ya,biar dokter yang nanganin!" Ujar Laurenz yang kini memberi pitadin dan menatap wajah Nuki,dan Balasan Nuki Hanya Mengeleng.
Nuki membelai rambut Laurenz yang menutupi wajah cantiknya lalu ia tersenyum dan mencium bibir Laurenz sekilas.
Cupp
Kecupan mendarat di bibir mungil Laurenz..
Mata Laurenz mengerjep ngrejep lalu tersenyum dan membalas kecupan Nuki di pipi bukan dibibir..
"Loh ko disini" menunjukan dipipi "bukannya disini!" Seraya menempelkan jari telunjuknya di bibir.
"Nukii,Mulai dehh!!" Ucap Laurenz yang kini memanyunkan bibirnya.
"Iya iya maaf," mengacak pelan rambut Laurenz,dan Laurenz tersenyum kearahnya.
Kini Laurenz selesai mengobati luka yang ada ditangan Nuki..
Cupp
Bibir Laurenz menciup tangan Nuki yang diperban.
"Jangan negalakuin ini lagi!" Titah Laurenz.
"Iyah sayang."
Laurenz duduk di pinggir kolam seraya sedang bersandar dibidang kekar Nuki,lalu Tangan Nuki beralih merangkul pinggang Laurenz.
"Aku bakal jelasin so'al aku sama Aldo."
Nuki melirik sekilas Laurenz dan hanya mendengarkan ucapan yang dikatakan oleh wanita itu.
"Waktu aku masukin buku ke tas, kan aku berdiri mau nyamperin Dizzy sama kinara didepan mau ulang bareng. terusss ak___" ujar Laurenz terpotong
Nuki beralih menatap Laurenz yang ada dibidang kekarnya seraya kepalanya menunduk.
"Dan Kamu lupa kalau aku nungguin kamu diRoftoop?" Tanya Nuki.
Laurenz cengengesan dan menampilkan giginya yang rapih
"Laurenz lupa maaf," ujar Laurenz yang memeluk badan Nuki Erat.."Hmm," pandangan Nuki beralih kedepan.
Lanjut cerita "Teruss Aldo narik tangan aku dan menyodorkan sebuah Coklat Siferquenn__" lagi lagi ucapan Laurenz terpotong..
"Dan anehnya kamu terima, Cih" Ujar Nuki yang melepaskan rangkulanya..
"Ihh," Laurenz menarik rambutnya sendiri "Dengerin dulu jangan asal srobot aja ucapan Aku!" Ujar Laurenz seraya memegang wajah Nuki untuk menatapanya "Tatap mata aku!" Titah Laurenz.
Nuki yang awalnya tidak mau menatap Laurenz dan Akhirnya mau menatapnya.
"Laurenz enggak nerima itu coklat ko.aku nolak pemberian Aldo,bener aku gak boong suer dehh!!" Laurenz seraya menunjukan tangan yang berbentuk V "kamu tau kan Laurenz ini hanya milik Nuki seorang," Ujar Laurenz yang memiringkan Wajahnya lalu tersenyum untuk Nuki,dan membuat Nuki Tersenyum kearahnya..
"Bagus!" Ujar Nuki yang membelai rambut panjang Laurenz..
"Nuki gak salah paham lagi kan sama Aku?" Tanya Laurenz..
"Hmm,masih!" Jawab Nuki.
"Lo ko masih? Kan Aku udah jelasin sama kamu,masih belum percaya juga?" Kata Laurenz yang menatap wajah tampan Nuki.
Dan Nuki menangkup wajah cantik Laurenz "kamu belum jelasin kenapa tangan kamu dipegang oleh Aldo,kenapa kamu gak Nolak,atau menempisnya gitu?"
"Aku udah menempis tau,sampai sampai Laurenz yang cantik ini ngomong kasar sama Aldo." ucap Laurenz yang jujur.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI MANIS (SNEBO) ❤
Random"Ihhh Nuki jangan sukak ngacak rambut aku dong!" Titahnya. "Kenapa,hem?" Tanya datar. "Aku gak suka nanti rusak rambut aku! Nanti jelek akunya" "Gak papa aku suka." Seraya mengacak rambut wanita itu lagi. "Nuki jelekkk!" Teriaknya keras.. "Tapi kamu...