"Ada 3 hal didunia ini yang tak bisa kuhitung," ujar gombalan cowo cool yang berbadan tegap yaitu Prans kepada semua teman teman cewenya dikelas.
"Apa tuchh?" Tanya Moca.
"Jumlah bintang dilangit,Ikan dilaut dan cintaku padamu,"
"Uwuwwww priwittttt," siulan menggema dikelas X Mipa3.
Yaitu suara siulan dari Sakti."Uwww neng baper bang." Ujar Kinara.
"Ada lagi gak?" Tanya Dizzy.
"Ada, gue," ujar bakti. "tapi ini khusus buat Neng Laurenz." Tatapan bakti melirik kearah Laurenz yang sedang duduk menyender seraya memainkan ponselnya.
Bakti cowo keren badanya agak berisi namun keliatan masih tampan,kocak raja gombal dikelas Mipa3,cowo yang suka sama Laurenz namun cintanya bertepuk sebelah tangan.
Laurenz mendongak dan menatap Bakti yang melihat kearahnya.
"Coba bak,gue pengen denger gombalan lo buat Laurenz temen guee.." Ujar Onah.
Laurenz melirik tajam kearah Onah,setelah itu Bakti.
"Denger gue nih," Bakti beranjak turun yang tadinya duduk dimeja sekarang berjalan menuju Kearah Laurenz yang sedang duduk sedang menatap dirinya.
"Balon kalau diisi angin semakin lama semakin ringan."
"EAAAA." Suara seisi kelas.
"Hatiku kalau diisi kamu semakin lama semakin ingin kepelaminan." lanjut Bakti yang berada dihadapn Laurenz dengan memperlihatkan senyuman manisnya..
"Anjirrrr." Ujar Moca yang menagkup mulutnya dengan kedua tangan.
Laurenz yang melihat Bakti senyum senyum kepada dirinya seakan akan mual dengan gombalan yang dilontarakan oleh Bakti.
"Najis banget Ti," gumam dalam hati..
"Baper gue bak,gue dong gombalin!" Ujar Pu'ah yang melendot lendot kelengan Bakti.
"Ck,lepasin gue Pu'ah,Risih gue!" Ujar Bakti yang melepaskan tangan Pu'ah yang ada pada tanganya.
"Ngeselein lo, TAI!" tuturnya.
"Ck,mendingan lo lo pada belajar deh gak usah ribut kaya gini mentang mentang guru lagi rapat kalian seenaknya kaya gini,dan lo bakti gombalan lo tarik lagi yang tadi buat gue, gue gak akan mau juga sama lo,karna hati gue ini milik Nuki seorang,paham!" Ucapaan Laurenz yang dilontarakan sangat pedas.
"Iye Renz gue juga tau kalau hati lo itu di kunci rapat rapat hanya untuk Nuki seorang." Ujar Bakti yang pergi meninggalkan laurenz,dan balik ditempat duduknya lagi.
"Sabar bro sabar,move on move on!" Ujar wiliam yang mengelus elus pundak Bakti..
"Bodoh gue liam,gue suka sama cewe yang udah punya cowo,Nuki pulla pacaranya Laurenz senior gue,coba kalau bukan dia gua udah tikung Laurenz."
"Masih banyak yang cantik,bukan dia doang ko," wiliam melirik kearah Dizzy serta kinara bergantian. "Noh liat Dizzy sama kinara gak beda jauhlah sama Laurenz." Tuturnya. "Cantikk."
"Bro." Pundak wiliam ditepuk oleh Bakti." Susah bro susah! gak gampang bisa move on sama dia,gue udah terlanjur cinta mati sama dia." Bakti melihat Laurenz sedang tersenyum kearah Ponselnya.
"Dia udah punya Cowo Bakti,Nuki senior lo,lo juga bakal ngerebut laurenz dari tangan Nuki gak bakal bisa gak bakal,lo tau dia kan Ti!"
"Hem," Bakti berdiri dan pergi menuju keluar kelas..
"Kemana lo bakti?" Ujar Wiliam..
"Kantinn." Bakti pergi berjalan mengelewati Laurenz,Dan tatapan Laurenz kepada dirinya hanya biasa aja..Wiliam pun mengejarnya megikuti langkah Bakti pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SI MANIS (SNEBO) ❤
Random"Ihhh Nuki jangan sukak ngacak rambut aku dong!" Titahnya. "Kenapa,hem?" Tanya datar. "Aku gak suka nanti rusak rambut aku! Nanti jelek akunya" "Gak papa aku suka." Seraya mengacak rambut wanita itu lagi. "Nuki jelekkk!" Teriaknya keras.. "Tapi kamu...