"Mih, mamih sayang kan sama aku?" Tanya Laurenz.
"Kamu ngomong apa si? Ya jelas Mamih sayang dong masa enggak." Ujar Amel.
Laurenz memeluk Amel. "Mamih jangan pernah ninggalin aku ya, aku gak bisa hidup kalau enggak ada Mamih."
"Iya, Mamih gak akan ninggalin kamu. Mamih juga gak akan Ninggalin Marsya serta Papih,karna kita ini keluarga gak boleh terpisah." Ujar Amel yang memeluk putri sulungnya.
Laurenz membalas pelukan Amel "Kalau Mamih sayang sama Aku,Mamih jangan pergi ya ke rumah nenek!" Cegah Laurenz.
"Mamih harus pergi sayang,Kasian Nenek telfonin Mamih terus ,kata dia kangen." Tuturnya..
"Perasaan aku gak enak Mih." Ujar Laurenz yang cemas.
"Jangan bawa bawa perasaan ahk." Menyetil hidung mancung Laurenz.
"Mamihh!" Rengek nya..
"Liat mas udah besar juga masih aja kaya gini kaya anak kecil." Ujar Amel pada suaminya.
"Ya itu kamu kalu lagi begitu sama saja hahaha."
"Eh enggak ya enak aja." Ujar Amel yang melepaskan pelukannya setelah itu mencubit pinggang suaminya..
"Eh maen cubit cubit ya kamu." Bayu membalas cubitan istrinya di pinggang..
"Ampun mass Ampunn." Tuturnya.
Laurenz tersenyum melihat kedua orangtuanya tertawa dan bergurau..
"Pih,Mih jangan pergi yaa!"
Bayu mengelus kepala pucuk Laurenz "Papih harus pergi Na, Ayo sayang waktunya kita pergii." Bayu bangkit dari soffa dan merangkul pinggang istrinya.
"Kamu baik baik dirumah ya jaga adik kamu.."ujarnya lalu pergi.
Laurenz yang melihat kedua orangtuanya pergi dengan membawa mobil dan hilang dari pandangan mata Laurenz..
"Semoga tidak terjadi apa apa."
1 jam kemudian ada telefon yang masuk dari telfon miliknya..
Cintaaaa...
Apakah itu cintaa...
Bertanya..
Tanpa sengaja..Nada panggilan suara dari telfon Laurenz.
Laurenz berlari mengambil telfonnya yang ditaruh dipinggir tv setelah itu mengangkatnya.
"Hallo dengan siapa?" Tanyanya.
"Apa benar ini dengan keluarga Bapak Bayu?" Tanya seorang perempuan disebrang sana.
"Iyah saya anaknya, kalau boleh saya tau ini dengan siapa?"
"Saya dari rumah sakit sentra medica,saya mau mengasih tau kalau Saudara bapak Bayu meninggal dunia dan bersama istrinya karna kecelakan di jalan cemara.." kata cewe yang disebrang sana.
Degg
Laurenz melepaskan gengaman ponselnya hingga jatuh kelantai.
Tubuh Laurenz lemas seketika dan jatuh tersungkur kelantai.
"Ini nggak mungkin,ini nggak mungkin." Kepala Laurenz menggeleng geleng. "Nggak mungkin hikss hiks." Lirihnya.
"Mih,Pih gak mungkin kalian pergiii hikss hikss."
"Mamihh, Papihhhh." Tangis Laurenz pecah memanggil orang tuanya.
"Hiksss hikss hikss mamihh papihhh, tega kaliann."
KAMU SEDANG MEMBACA
SI MANIS (SNEBO) ❤
Random"Ihhh Nuki jangan sukak ngacak rambut aku dong!" Titahnya. "Kenapa,hem?" Tanya datar. "Aku gak suka nanti rusak rambut aku! Nanti jelek akunya" "Gak papa aku suka." Seraya mengacak rambut wanita itu lagi. "Nuki jelekkk!" Teriaknya keras.. "Tapi kamu...