"Nuki,makasih yah untuk hari ini.Aku seneng pake bangett!" Ujar Laurenz kepada Nuki.Nuki tersenyum kearah Laurenz dan mengelus puncuk kepalanya.
"Iyah sama sama."
"I love you!" Ujar Laurenz pada Nuki setelah itu ia memeluk cowo itu..
Nuki tersenyum,dan menatap Laurenz yang sedang memeluk dirinya.."Love you too." Nuki membalas pelukan Laurenz dan mengelus punggungnya dengan lembut.
Laurenz melepaskan pelukanya "Aku boleh minta satu permintaan gak?" Tanya Laurenz yang menatap Nuki.
"Apa,hem?"
"Aku boleh minta itu gak?" Nujuk kepada abang abang jualan gula gula.
Laurenz dan Nuki sekarang sedang berada di pasar malem.Yang berada di monas.
Nuki mengerutkan keningnya setelah itu ia pergi tanpa menjawab pertanyaan dari wanita itu.
Laurenz yang melihat Nuki pergi meninggalkan dirinya ia berteriak.
"Nuki kamu mau kemana?"
"Nuki ko aku ditinggal si?"
"Tega ya kamu!"
Laurenz melihat Nuki melangkah pergi.Laurenz pun berbalik badan mengadap kearah lain.
"Kalau gak boleh ya ngomong?gak usah ninggalin gitu aja!" Gumam Laurenz sendiri sembari memasang raut muka yang kesal.
Laurenz melangkah pergi ketempat jualan boneka,disitu ada pohon besar disertai bangku panjang seperti bangku taman,setelah itu ia mendaratkan bokongnya ketempat duduk.
Laurenz melihat sekeliling dengan sorot mata yang tajam seraya tangan dilipat kedada.
"Enak ya jadi cewe itu diperhatiin," ia melihat sosok cewe dan cowo sedang pacaran dan cowonya itu memberikan sebuah buket Bunga mawar merah kepada cewenya. "Pengen banget kaya gitu,coba Nuki kaya cowo itu,romantis! Boro boro Dia kaya gitu."
"Kalau aku minta sesuatu haru ngode dulu biar dia peka." Lanjutnya lagi..
Disana cowo itu mendekati abang abang jualan gula gula, ia memborong gula gula dari abang abang itu.karna gula gula penjual itu tinggal sepuluh jadi Nuki memborong semuanya.
"Berapa semua ini?"
"50 ribu." Kata abang itu.
Nuk menyodorkan uang berwarna merah.
"Ini." Setelah nuki membayar itu gula gula ia pergi tanpa mengambil uang kembalianya.
"Mas kembalianya?" Ujar abang abang itu.
Nuki berbalik "Ambil aja." Tuturnya lalu melanjutkan langkahnya pergi.
"Semoga pemuda itu mendapat Rizky yang lancar,dan jodoh yang baik Amin." Ujar Abang abang itu seraya mengusap wajahnya dengan kedua tangan.
Sekarang Nuki menuju Kekasihnya yang tadi ia bersamanya,namun setelah nuki disitu ia tidak melihat keberadaan kekasihnya. Sorot mata Nuki mencari keberadaan wanita itu,Dan.....Nuki melihat Laurenz sedang duduk di deket pohon besar sembari kepala menunduk. Ia pun melangkah pergi menuju kekasihnya.
"Kemana si Nuki,tega banget sama gue.Cari gue kek apa kek!" ujar Laurenz "gak takut apa kalau gue ditinggal disini,kalau ada cowo yang deketin gue kan,pasti dia marah,kenapa si gue harus punya cowo macem Nuki." Tuturnya lagi.
"Ekhemm.."
"Siapa sih ganggu banget,pergi sana lo gak tau gue lagi gak mood!"ujar Laurenz tanpa melihat itu siapa.
"Ini." Cowo itu menyodorkan sesuatu dihadapanya.
"Lo budeg apa gimana si? Pergi apa gue teriak!?"
Cowo itu mengacak pelan rambut Laurenz.
Dalam hati Laurenz kesal setengah mati.Cowo itu gila apa gimana.Laurenz tarik napas setelah buang dari mulut dan memejamkan matanya terusss."Anda Itu orang paling Bu......" laurenz mendongak dan menatap cowo tersebut.
Nuki menatap Laurenz tanpa kespresi sama sekali..
Laurenz cengengesann "Ehh kamu he he he." Laurenz menggaruk tengkuk lehernya. "Kamu dari mana,itu apa?" Tanya Laurenz yang melihat Nuki kembawa sesuatu ditanganya.
"Tadi mau ngomong apa?hem," Tanya Nuki menaikan satu alisnya.
"Enggak," laurenz menggeleng "Itu ak..itu aku tdii..," ujar Laurenz Gugup.
"Gak usah dijawab!"
Nuki langsung duduk disamping Laurenz dengan pandangan kedepan.
"Itu gula gula kan,Buat aku?" Tanya Laurenz.dan menadap gelengan dari Nuki.
"Bukann?"
"Terus buat siapa cewe lain?"
"Tega ya kamu." Ujarnya lagi sembari menatap cowo itu dengan bibir yang memanyun.
Nuki duduk mengadap Laurenz dan menatapnya. "Gak usah dimanyun manyunin! Mau aku cium?." Tanya Nuki seraya menggoda Laurenz.
Antuasis Laurenz langusung membungkam mulutnya dengan tangan. Setelah itu memukul bidang kekar Nuki dengan tanganya.
Percuma Laurenz,Dia gak akan ngerasa'in apa apa.Badan kamu sama dia itu ibarat kamu kurcaci di raksasa..
"Nuki!Kamu mah ih." Laurenz ngambek.
"Kamu mau tau ini buat siapa?" Dan mendapat anggukan dari Laurenz.
"Ini buat pacar aku_"
"Kamu selingkuh?" Tanyanya "Ish jamu jahat banget si,kurangnya aku tuh apa? sampe kamu selingkuhin aku di belakang."
"Aku kurang cantik? Apa badan aku karna kecil?.kamu suka cewe berbadan agak berisi?kalau gitu aku makan banyak deh janji..tapi kamu jangan selingkuh!." Ujarnya lagi.
Nuki hanya melihat kekasihnya ini yang sangat lebay menurutnya..mana mungkin ia bisa selingkuh dibelakangnya..kalau Cewe yang didepanya ini sudah mendekati kata Sempurna.
Nuki tak segan segan langsung mencium bibir Laurenz,,supaya ia berhenti bicara..Dan menadaptkan tatapan dari cewe itu..
"Ishhh." Mengelap bibirnya "Jangan cium aku kalau kamu belum mutusin dia!" Ujar Laurenz ketus.
"Ck,Ana ini semua gula gual buat pacar aku yaitu kamu..Jangan suhudzan dulu kenapa si?" Ujar Nuki datar. "Aku gak selingkuhnya,kalau cewe didepan akau aja udah jauh lebih kata sempurna." Tutur Nuki dengan tersenyum.
"Bo'ong."
"Bener."
"Jujur ih!aku gak suka kamu bo'ong ya."
"Enggk sayang."
Laurenz tersenyum dan langsung memeluk kekasihnya..
"Aku mau kita kaya gini terus hingga maut memisahkan." Ujar Laurenz yang berada didekapan Nuki.
Nuki mengelus elus rambut kekasihnya dengan lembut. "Kata kamu tadi bener atau omonganya doang kalau mau makan banyak supaya badanya berisi?"
"Enggk jadi?" Masih dipelukan Nuki.
"Kenapa?" Tanya Nuki yang masih mempererat pelukanya.
"Aku gak mau gendutt..udah kaya gini aja .kata kamu juga Aku lebih dari kata sempurna..walau badan aku kecil begini hehe." Ujarnya seraya terkekeh..
Nuki mencium kening kekasihnya seraya menatapnya.."You are the most beautifull woman after my mother!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Uwuwwww kek giniajahlah dulu endingnyaa...
Gak mungkin Nuki selingkuhin kamu Ana .orang dia cinta banget sama kamu..
KAMU SEDANG MEMBACA
SI MANIS (SNEBO) ❤
Rastgele"Ihhh Nuki jangan sukak ngacak rambut aku dong!" Titahnya. "Kenapa,hem?" Tanya datar. "Aku gak suka nanti rusak rambut aku! Nanti jelek akunya" "Gak papa aku suka." Seraya mengacak rambut wanita itu lagi. "Nuki jelekkk!" Teriaknya keras.. "Tapi kamu...