08

165 15 3
                                    

Happy reading all~

Saat ini Lisa berada di kamarnya.Ya dia sudah sampai di rumah di antar oleh Arka. Tentu saja masih menangisi kejadian hari ini.

Tok tok

Suara pintu.

"Kak, makan malam dulu yuk"
Suara perempuan paruh baya di luar kamar Lisa. Siapa lagi jika bukan citra bundanya.

"Bunda makan duluan aja sama ayah, sama Rara. Lisa lagi ga nafsu makan Bun" jawab lisa dengan suara serak efek dari menangis.

"Yaudah, tapi nanti makan ya" saran citra dan langsung turun menuju dapur meninggalkan kamar putri sulungnya.

"Gimana??" Tanya Adnan.

"Ga mau keluar yah, katanya ga nafsu makan" jawab citra dengan wajah khawatir.

"Kak Lisa kenapa sih Bun? Yah?. Waktu kak Lisa pulang di anter kak Arka, mata kak Lisa sembab. Waktu Rara tanya kenapa katanya kelilipan. Masa kelilipan sampe kaya gitu " kata Rara panjang lebar menjelaskan pada ayah dan bundanya.

Flashback on

"Udah Lo jangan nangis lagi. Mending kita pulang aja ya gue anter, udah mau malem ini soalnya ya" kata Arka sambil membujuk Lisa yang masih menangis di pelukannya. Dan di balas anggukan dari Lisa.

"Udah dong jangan nangis" kata Arka tersenyum sambil menghapus air mata Lisa.

Mereka pun pergi menuju rumah Lisa dan meninggalkan taman itu. Sesampainya di rumah Lisa mereka di sapa oleh Rara adik Lisa.

"Yey kakak pulang" sorak Rara gembira. Namun seketika Rara terkejut melihat mata kakaknya yang sembab dan merah tersebut.

"Mata kak Lisa kenapa? Nangis ya?" Tanya Rara khawatir.

"Ahh nggak Ra. Tadi kak Lisa kelilipan di jalan" kata Lisa bohong.

"Makasih kak dah mau anter, Lisa masuk dulu ya" kata Lisa dan di angguki oleh Arka. Lisa langsung menggandeng tangan Rara dan masuk ke dalam rumah meninggalkan Arka yang masih duduk di atas motornya.

"Gue suka sama Lo sa, andai Lo tau. Gue pengen bisa selalu jagain Lo, Selalu ada di saat Lo sedih ataupun bahagia."batin Arka. Dan langsung melaju bersama motornya meninggalkan pekarangan rumah Lisa.

Flashback off

"Ha ayah tau" kata Adnan sambil mengangkat jarinya.

"Apa yah?" Tanya citra dan Rara penasaran.

"Rara mending abisin makannya terus tidur" saran Adnan lalu terkekeh.

"Ye ayah mah kirain apa" kata citra dan Rara berbarengan sambil memutar bola mata mereka malas. Adnan hanya terkekeh saja melihat tingkah istri dan putri bungsunya itu.

"Rara dah kenyang. Rara tidur ya Bun, yah" kata Rara dan langsung berlari menuju kamarnya. "Oke sayang sweet dreams" jawab citra sambil berteriak karena Rara sudah naik ke lantai dua.

"Bun, mau kemana?" Tanya Adnan mencegah citra yang beranjak berdiri ingin membereskan piring-piring bekas makan malam mereka.

"Mau beberes lah aneh ayah ini" kekeh citra.

"Nanti dulu, dengerin ayah cerita dulu tentang penyebab Lisa menangis" kata Adnan dengan sok tau nya.

"Jadi ayah tau?" Tanya citra. Dan di angguki oleh adnan dengan senyum tipis nya.

"Iyaa, menurut ayah dia itu kayak nya lagi teringat sesuatu yang buat dia sedih" terang adnan

"Masa sih yah?" Tanya citra bingung.

FIRST LOVE {HIATUS}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang