4*4:2-7 =

417 132 55
                                    

Embun di pagi buta
Menebarkan bau basah
Detik demi detik kuhitung
Inikah saat kupergi?
Oh Tuhan kucinta dia
Berikanlah aku hidup
Takkan kusakiti dia
Hukum aku bila terjadi

Lagu dari Acha Septriasa adalah lagu favoritku. Aku mengenal lagu ini ketika aku sedang menonton sebuah film berjudul my heart.

Hari ini hari libur aku ingin bersantai dikamar dan tidur seharian, namun suara ketukan mengurungkan niatku.

"Ashifa... kapan kamu bangun, cepat mandi dan bantu ibu memasak didapur!".

Ya dialah ibuku. Menyebalkan, ketika aku ingin tidur ibu malah menyuruhku.
Selesai dari dapur kulangkah kan kakiku menuju kamar. Kupegang benda pipih yang menyala, tertera nama khaina disana. Dia adalah sabahatku

Khaina : Eh ifa lo kapan dateng? Gue udah panas nih nunggu disini.
Ya aku lupa bahwa aku ada janji dengan sahabatku khaina untuk pergi mencari buku disalah satu toko buku terkenal.
Ashifa : woi iya gue lupa. Sorry gue batalin aja. Soalnya ada janji mau pelukan sama kasur.
Khaina : ihh kok gitu sih, ga asik elu mah. Yaudahlah gue pergi sendiri.

Dan percakapan pun berakhir.
Khaina pasti saat ini sedang memajukan bibirnya dan mengumpat dalam hati tentangku. Persis seperti cewe yang ngambek dengan pacarnya karena tidak dibelikan seblak.

Senandungku hanya untuk cinta
Tirakatku hanya untuk engkau
Tiada dusta, sumpah kucinta
Sampai 'ku menutup mata

Clik!

Kumatikan lagu yang tadi aku dengarkan. Hening, itulah keadaanku saat ini. Kulihat jam dinding menunjukan pukul 10 pagi. Aku bergegas kekamar mandi untuk melakukan ritual. Yaps ritual, ritual mandi maksudku bukan ritual memanggil tuyul. Kalo ritual manggil tuyul mah ntar malem, ada yang mau ikut aku manggil tuyul?? Kalo mau ayo bareng sama aku biar kalo beneran kepanggil ga takut hehe.

Setelah aku ritual dikamar mandi selama 3 hari 3 malam, eh maaf kelamaan maksudku 15 menit aku keluar dengan bau harum. Aku kembali menyalakan hp ku dan memutar lagu. Kujadikan sisir menjadi sebuah microphone kemudian bergoyang layakna inul daratista .

Apa salah dan dosaku sayang
Cinta suciku kau buang buang
Lihat jurus yang kan kuberikan

Jaran kepang! Jarang kepang!

Uhuk uhuk

Aku tersedak setelah mendengar kelanjutan dari lagu yang kusetel.

"Goyanggg trooos, cepet turun itu ada temen kamu nyariin dari tadi!"

Ya orang yang melanjutkan laguku tadi ternyata ibuku.

"Lho? Ifa ga punya janji kok sama temen, kenapa ada yang datang?"

"Mana mama tau, cepet turun!"

Aku bergegas memakai setelah celana short yang biasa aku pakai dan kaos lengan pendek yang pas melekat pada tubuhku.

"Khaina ngapain disini?"

Tanyaku setelah kaget melihat khaina ada disini.

"Lo kan udah janji mau nemenin gue cari buku"

Melihat khaina yang nyengir kuda setelah mengatakan itu, aku langsung melempar pandanganku malas kesamping. Ya harus bagaimana lagi aku harus menemaninya janji adalah janji.

Setelah aku mengganti pakaianku, aku dan khaina keluar untuk ketoko buku, namun didepan teras ada seseorang. Dia membalikan tubuhnya, dan......

"Woy panjul ngapain disitu?"

Tanyaku setelah melihat bagas dengan celana sobek sobek ala abg nakal.

"Gue mau ikut kalian"

Sambil menunjukan gigi rapinya serapi gigi rapi ahmad suaminya gigi.

"Lo ngejak dia?"

Tanyaku bisik bisik ditelinga khaina.

"Iya hehe biar ada yang bayarin"

Jawab khaina seraya tertawa kecil. Kamipun pergi ketoko buku bertiga.

Sesejuk Embun SyahadatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang