"Agi... kenalkan ini ashifa, adik kamu" ucap ibuku kepada agi. Jadi ibuku sudah kenal agi?. "Iya tante, agi udah tau" jawab agi dengan senyum manisnya. Jadi agipun sudah tau kalau aku adiknya?. "Mamah kenal agi? Dan lo agi, udah tau kalo gue adik lo? Konspirasi macam apa ini!" Ucapku memanas. "Ashifa... tenangkan dirimu nak, katanya pengen ketemu mamah kandung kamu hmm?' Ucap ibuku lembut, seketika aku luluh dan emosiku bisa ku kontrol. "Iya mah, maaf" ucapku sambil menunduk. "Bu... jadi begini, ashifa ingin tau siapa ibu kandungnya, jadi saya pertemukan ashifa dengan ibu sekarang". Aku menatap nanar ke arah ibuku. Apakah ibu bisa setegar itu mengatakanya. Aku tau dalam hati kecil ibuku pasti rasanya sakit. Apalagi jika aku akan pergi darinya. Aku menatap ibuku kembali. Matanya mulai berkaca kaca. Aku bisa merasakan aura sedih ditempat ini.
"Bu, saya titip ashifa buat tinggal sementara disini ya bu" ucap ibuku sambil tersenyum menatapku dan mengelus puncak kepalaku. Ku geleng gelengkan kepalaku sambil memegang tangan ibuku seraya menatap mata nanar ibuku. "Sepertinya ashifa tidak mau tinggal disini" ucap agi. "Aku mau kok agi" ucapku lantang walau hatiku rasanya sesak. "Ashifa yakin mau tinggal sama ibu digubug ini?" Tanya wanita yang dianggap sebagai ibu kandungku. Akupun menjawabnya dengan mengangguk. "Ashifa... mama pulang yah, kamu jangan nakal disini" ucap ibuku sambil mengecup kening ku dan berlalu pergi. Aku mematung melihatnya mulai dari ibu keluar rumah sampai berlalu pergi. "Agi, antar adikmu ini ke kamarnya" ucap ibu kandungku dengan tatapan tidak suka terhadapku. Agi pun hanya mengangguk dan mengantarku kesuatu ruangan yang pengap, berantakan dan berdebu. "Maaf ashifa, ini sebenarnya adalah gudang, dirumahku tidak ada lagi kamar untukmu. Aku akan membantumu beres beres ya" ucap agi lembut sambil memberikan lengkungan dibibirnya. Akupun hanya mengangguk dan membalas senyumanya.
"Agi, lo udah tau kalo gue adik lo? Tapi kenapa lo ga bilang?" Tanyaku kepada agi yang sedang membereskan kamar baruku. "Sekedar tau" jawab agi singkat. "Ini sudah selesai kamarnya, semoga kamu betah" ucap agi lembut kemudian berlalu pergi. Kurebahkan tubuhku kekasur dikamar baruku sekarang. Panas, pengap, lembab, tak ada cahaya yang masuk sedikitpun. Aku mambayangkan bagaimana wajah ibuku dirumah tanpa adanya diriku, pasti ibu sangat kesepian, tak terasa setetes air mata meluncur ke pipiku.
Tap tap tap
Kudengar suara langkah kaki menuju kamarku, ku usap air mata ku ini. Aku tak ingin siapapun melihat aku menangis. Ceklekkkkk...... "ashifa sayang, yuk makan malam" ucap ibu kandungku lembut yang kemudian duduk disisi ranjangku. Akupun yang semula rebahan menjadi duduk. "Ashifa nangis? Kenapa?" Ucap ibu kandungku lembut seyara menyeka air mataku dipipi. Hangat, itulah yang kurasa saat ini. "Ashifa kangen mama, aku mau pulang" ucapku menangis dan sontak aku memeluk ibu kandungku. Ibu kandungku pun paham dan mengelus puncak kepalaku. "Oke besok pagi kamu pulang ya.ntar agi anter, udah jangan nangis ya" ucap ibu kandungku seraya mengusap air mata yang mengalir dari mataku. "Yuk makan" ucap ibu kandungku kembali. Aku pun menjawabnya dengan sekali anggukan dan berlalu menuju tempat makan.
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Tok tok tok asslamualaikum
Ku dengar suara ketukan dipintu utama rumah ini, kulangkahkan kakiku kedepan untuk membukakan pintu.
Ceklekk.....
"Lha? Kok lu ada disini?"
"Lha? Kok lu ada disini?"Ucap kami bebarengan
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesejuk Embun Syahadat
HumorDengan santainya dia mengatakan itu sambil ngupil. "Ohh bagus kalau kalian mau tugas, yasudah saya beri kalian tugas tulis apa yang ada didalam buku paket dari halaman 1-350, 1 jam lagi harus dikumpulkan". Sontak seluruh kelas ramai. Ada yang kejang...