Tettttt tetttt teettt
Bel tanda istirahat telah berbunyi, seluruh siswa pergi kekantin, termasuk aku dan khaina. "Eh ifa, lo ngerasa bagas otaknya gesrek ga?" Tanya khaina padaku saat kami telah sampai dikantin. "Mungkin bagas dapet pencerahan" jawabku dengan entengnya. "Gue jadi khawatir deh sama dia" ucap khaina memelas. "Cieee cieee" ucapku sambil menoel hidung khaina, "lo suka bagas kan? Kan? Kan? kan?" Lanjutku menggoda khaina. "Ihh apaan sih ifa, sorry yah" jawab khaina dengan judesnya namun wajahnya terlihat memerah. Beberapa kemudian cireng yang aku dan khaina pesan datang. "Eh minta dong cirengnya" sambar reno yang langsung mengambil cireng milik khaina. "Ambil aja noh!" Ucap khaina kemudian pergi. "Dih, itu si onta kenapa ashifa?" Tanya reno padaku. "Mana gue tau, ngambek kayaknya, lu beliin seblak gih sana biar baikan." Ucapku kepada reno dan akupun pergi meninggalkan reno dengan tetap membawa cirengku, biar nanti aku makan saja dikelas.
"Lho kok gada orang? Khaina kemana sih" ucapku sebal setelah sampai dikelas ternyata khaina tidak ada. "Bodoamatlah, gue makan aja sekarang daripada mubazir" dan akupun memakan cireng itu.
Tettt
Bel kembali masuk, tiba tiba khaina datang dengan wajah sebal. " lo kenapa?" Tanyaku pada khaina, "tau ah" jawab khaina judes. Temenku pada kenapa sih, si kuda nil jadi pendiem, si onta jadi ngambekan. Besok siapa lagi? Si reno jadi banci?. Tau ah, ngapain juga aku mikirin mereka.
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Pukul 4 sore waktunya pulang, ku langkahkan kakiku menuju parkiran sepeda. Seperti biasa aku selalu melewati masjid untuk menuju parkiran.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا سَوَاءٌ عَلَيْهِمْ أَأَنْذَرْتَهُمْ أَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُونَ
Inna allatheena kafaroo sawaon AAalayhim aanthartahum am lam tunthirhum la yuminoona
Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman.
خَتَمَ اللَّهُ عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ وَعَلَىٰ سَمْعِهِمْ ۖ وَعَلَىٰ أَبْصَارِهِمْ غِشَاوَةٌ ۖ وَلَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ
Khatama Allahu AAala quloobihim waAAala samAAihim waAAala absarihim ghishawatun walahum AAathabun AAatheemun
Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka, penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat.
"Hmmm itu sepertinya agi", gumamku dalam hati. Akupun memasuki masjid untuk menemui agi dan menanyakan tentang orang tuanya, yaps! Aku ingin tau aku sebenarnya siapa. Kulangkahkan kakiku, satu persatu ubin ubin masjid ku injak. Terlihat seorang pria sedang mambaca al-Quran. "Ag!!!" Belum sempat aku mengucap kalimat agi, orang itu berbalik. "Bagas!" Ucapku kaget. Kenapa bagas ada dimasjid? Tumben sekali masih disekolah, biasanya juga jam 2 sudah ngilang tuh anak. "Gas, lo ngapain disini?" Tanyaku pada bagas. "Lagi iseng aja kok ifa, kamu ngapain disini? Kenapa ga pulang?" Tanya bagas kembali dengan nada halus. "Gue tadinya mau pulang tapi denger ada orang ngaji, gue pikir itu agi tapi ternyata elo." Jawabku pada bagas. "Ohh, aku ga liat agi hari ini ifa" ucap bagas lembut. "Yaudah deh gue mau langsung pulang aja" ucapku yang langsung pergi meninggalkan bagas.
Bagas kenapa ya? Semakin hari semakin aneh, ya walaupun itu keanehan yang baik sih. Mungkin bagas udah dapet pencerahan. Begitulah isi pikiranku.
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Ku kayuh sepedaku untuk pulang kerumah sambil bersenandung lagu seperti biasa.
Kring kring kring ada sepeda
Sepedaku roda duaGajadi nyanyi lagu itulah, ashifa bosen sama lagunya, author yang nulis juga mager nulisnya. Ganti lagu aja yah.
Perdamaian perdamaian
Perdamaian perdamaian
Perdamaian perdamaian
Perdamaian perdamaianBanyak yang cinta damai
Tapi perang semakin ramai
Banyak yang cinta damai
Tapi perang semakin ramaiBingung bingung ku memikirnya
Ada yang tau lagunya? Kalo gatau buka youtube sana!
Setelah lagu perdamaian, akupun sampai dirumah. "Assalamualaikum mamah, princess pulang!!!!" Ucapku menggema diseluruh ruangan rumah. "Waalaikumusalam sayang, udah pulang? Mandi gih biar anak mamah jadi cantik". Ucapku ibuku sambil mengelus kepala atasku dengan lembut. "ihh mamah, ntah ifa mau mandi atau engga juga udah cantik kok" ucapku pede. "Iya tetep cantik, tapi bau" ucap ibuku sambil menoel hidungku, "ihh mamah mah gitu. Yaudah ashifa mau mandi dulu" ucapku sebal dan langsung masuk kekamar.
Setelah selesai dengan ritual mandi kembang tujuh rupa, eh gada kembangnya ding, cuma air aja. Akupun melaksanakan sholat maghrib berjamaah dengan ibuku.
"Mahh... ashifa mau tanya" ucapku setelah selesai sholat maghrib. "Mamah sayang ashifa kan?" Ucapku pada ibuku yang dibalas dengan pelukan lembut" mamah sayang kamu sayang" dilanjut dengan mencium kepalaku. "Makasih mamah udah mau sayang ashifa walau ashifa bukan anak kandung mamah" ucapku sambil menangis tersedu sedu. "Walau kamu bukan anak kandung mamah, tapi mamah udah anggep kamu sebagai anak kandung mamah sayang" ucap ibuku sambil mengeratkan pelukanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sesejuk Embun Syahadat
HumorDengan santainya dia mengatakan itu sambil ngupil. "Ohh bagus kalau kalian mau tugas, yasudah saya beri kalian tugas tulis apa yang ada didalam buku paket dari halaman 1-350, 1 jam lagi harus dikumpulkan". Sontak seluruh kelas ramai. Ada yang kejang...